KESEHATAN KELUARGA

Penanganan Tepat untuk Luka Terbuka

Setiap orang umumnya pernah mengalami luka terbuka. Luka jenis ini perlu penanganan yang tepat dan segera untuk menghindari terjadinya infeksi.

Desi Hariana | 8 Maret 2023

Anak-anak adalah kelompok usia yang cukup sering mengalami luka terbuka atau open wound, misalnya ketika sedang bermain, terutama bermain di luar ruang. Luka terbuka jika tidak ditangani dengan benar, dapat menjadi jalan untuk masuknya kuman penyakit berbahaya. Bagaimana cara penanganan tepat untuk luka terbuka?

Berbagai jenis luka terbuka

Ada empat tipe luka terbuka berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Abrasi atau lecet. Permukaan kulit bergesekan dengan permukaan yang kasar, misalnya aspal. Biasanya tidak terjadi pendarahan yang terlalu banyak, namun luka tetap harus dibersihkan dari kotoran yang menempel.

2. Laserasi atau sobek. Permukaan kulit mengalami sobekan, biasanya diakibatkan oleh benda tajam seperti gunting atau pisau. Umumnya darah yang keluar cukup banyak.

3. Luka tertusuk. Bekas luka berbentuk titik atau lubang kecil akibat tertusuk benda yang berujung tajam seperti paku atau jarum. Luka tertusuk mungkin saja tidak mengeluarkan banyak darah, namun jaringan yang terluka biasanya cukup dalam.

4. Avulsi atau robekan. Kulit dan jaringan di bawahnya terbuka sehingga terjadi perdarahan yang sangat cepat dan banyak. Umumnya terjadi akibat kecelakaan parah, ledakan, atau luka tembakan.

Menangani luka terbuka

Penanganan tepat luka terbuka sangat bergantung pada tingkat keseriusan luka itu sendiri. Jenis luka terbuka yang ringan masih dapat ditangani di rumah, namun untuk luka yang berat hingga menyebabkan perdarahan yang ekstensif, tentunya harus segera ditangani oleh tenaga medis di rumah sakit.

Berikut penganan untuk luka terbuka ringan di rumah:

  • Mencuci tangan untuk menghindari infeksi padal luka.
  • Menghentikan pendarahan dengan menutup luka dengan kain dan menekannya secara perlahan. Naikkan bagian tubuh yang luka hingga pendarahan berhenti.
  • Membersihkan luka menggunakan air mengalir. Gunakan sabun untuk membersihkan bagian tubuh di sekitar luka. Angkat kotoran yang menempel seperti kerikil atau tanah dengan penjepit/pinset.
  • Mengoleskan antibiotik untuk mencegah infeksi.
  • Tutup luka menggunakan perban dari kain kasa jika area luka cukup besar, namun untuk luka ringan, tidak perlu ditutup.
  • Ganti perban secara berkala sehari sekali, atau ketika perban basah atau kotor.
  • Menerima suntikan tetanus jika lima tahun terakhir tidak menerima suntikan ini, dan luka cukup dalam atau sempat terkena kotoran.

Tanda-tanda infeksi

Saat anggota keluarga mengalami luka terbuka, perhatikan juga tanda-tanda infeksi berikut ini:

  • lebih banyak cairan yang keluar dari luka
  • keluar nanah berwarna hijau, kuning, atau cokelat
  • luka atau nanah berbau tak sedap
  • demam hingga di atas 38 derajat Celcius selama lebih dari empat jam
  • teraba benjolan di area selangkangan atau ketiak.
  • luka terbuka tidak juga membaik.

Baik luka terbuka ringan maupun berat, penanganan cepat dan tepat sangat diperlukan. Segera datang ke dokter jika pendarahan yang terjadi cukup banyak, luka cukup dalam dan kemungkinan perlu dijahit, atau saat Anda menemukan tanda-tanda infeksi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan