KESEHATAN ANAK

Mengenalkan Tekstur Makanan pada Si Kecil

Sebagian besar bayi siap untuk beralih dari makanan halus ke makanan bertekstur di usia 6-9 bulan. Lakukan dengan tepat, karena inilah pijakan dasar pola makan anak selanjutnya.

Dyah Soekasto | 22 Juli 2022

Jika Anda memulai memberi makanan padat dengan makanan yang dilumatkan, sebaiknya fase ini tak perlu berlama-lama. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diperkenalkan dengan tekstur kasar pada usia 9 bulan umumnya memiliki lebih sedikit masalah makan dan penerimaan makanan lebih baik.

Karena itu, Anda perlu ‘menantang’ bayi Anda dengan konsistensi makanan baru. Jika tidak, mereka akan terbiasa hanya menerima dan menelan, mereka tidak belajar memindahkan makanan di dalam mulut dan mengunyah. Semua ini mengarah pada kecenderungan enggan terhadap tekstur yang lebih kasar.

Keuntungan mengenalkan tekstur makanan pada Si Kecil

  • Meningkatnya penerimaan variasi makanan.
  • Penguatan otot rahang bayi.
  • Mendukung perkembangan bicara.

Setiap anak berbeda dan kenyataannya mungkin bertentangan dengan apa yang pernah Anda dengar. Dalam prakteknya, terkadang Anda tidak perlu mengenalkan makanan bertekstur sesuai urutan atau tahapan tertentu. Namun tentu saja setiap bayi akan melalui perkembangan makan yang bertahap.

Berikut tahapannya

Pada usia 4 hingga 6 bulan, kebanyakan bayi sudah siap untuk mulai makan makanan padat sebagai pelengkap ASI. Selama kurun waktu ini, bayi biasanya berhenti menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan keluar dari mulutnya dan mulai mengembangkan koordinasi untuk memindahkan makanan padat dari depan mulut ke belakang untuk ditelan.

Selain usia, ada beberapa ciri bayi siap untuk mengonsumi makanan padat:

  • Kepala sudah tegak dan stabil.
  • Duduk sendiri tanpa bantuan.
  • Memiliki koodinasi tangan dan mulut yang baik.
  • Refleks menjulurkan lidah berkurang.
  • Tampak tertarik saat melihat makanan.

Apa yang harus disajikan?

Mulailah dengan yang sederhana. Tawarkan makanan dengan bahan tunggal yang tidak mengandung gula atau garam. Tunggu 3-5 hari di antara setiap makanan baru, untuk melihat apakah bayi Anda mengalami reaksi, seperti diare, ruam, atau muntah. Setelah mengenalkan makanan dengan bahan tunggal, Anda dapat mulai mengkombinasikan makanan.

Nutrisi penting. Zat besi dan seng adalah nutrisi penting di usia 6 hingga 12 bulan. Nutrisi ini ditemukan dalam daging yang dihaluskan dan sereal berbutir tunggal yang diperkaya zat besi.

Dasar-dasar pemberian sereal bayi. Campurkan 1 sendok makan sereal bayi berbutir tunggal yang diperkaya zat besi dengan 4 sendok makan (60 mL) ASI atau susu formula. Jangan menyajikannya dari botol. Sebagai gantinya, bantu bayi duduk tegak dan tawarkan sereal dengan sendok kecil sekali atau dua kali sehari setelah minum susu botol atau menyusui. Mulailah dengan menyajikan satu atau dua sendok teh. Setelah bayi terbiasa menelan sereal cair, campur dengan lebih sedikit cairan dan secara bertahap tingkatkan ukuran porsi. Tawarkan berbagai sereal gandum seperti nasi, atau oatmeal. Hindari hanya memberi sereal beras karena kemungkinan terpapar arsenik.

Tambahkan sayuran dan buah-buahan. Secara bertahap perkenalkan sayuran dan buah-buahan yang dihaluskan dengan bahan tunggal yang tidak mengandung gula atau garam. Tunggu tiga hingga lima hari di antara setiap makanan baru.

Tawarkan finger food. Pada usia 8 - 10 bulan, sebagian besar bayi sudah dapat mengonsumsi porsi kecil makanan ringan yang dicincang halus, seperti buah-buahan lembut, sayuran, pasta, keju, daging yang dimasak dengan baik, dan sereal kering.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan