PSIKOLOGI ANAK

Mengajarkan Privasi pada Anak

Ketika anak masih kecil, ia mungkin belum mengerti apa arti privasi. Namun saat ia beranjak besar, orang tua perlu mengajarkan privasi pada anak agar ia menghormati ruang pribadi dirinya maupun orang lain.

Desi Hariana | 21 November 2022

Privasi atau yang diartikan sebagai kebebasan/keleluasaan pribadi merupakan kebutuhan setiap manusia, bahkan juga anak-anak yang sudah bisa mandiri. Si Kecil yang sudah berusia 6 tahun sebenarnya sudah dapat diajarkan untuk menghargai privasi orang lain maupun dirinya sendiri. Kebutuhan ini akan semakin meningkat ketika anak memasuki usia praremaja atau remaja.

Menghargai ruang pribadi

Kepribadian dan kecerdasan anak semakin berkembang seiring dengan pertambahan usianya. Wajar jika ia ingin melakukan beberapa aktivitas untuk mengeksporasi kreativitasnya tanpa diganggu. Itu sebabnya anak perlu untuk diajarkan beberapa aturan dalam menjaga dan menghargai privasi, seperti:

  • Selalu mengetuk pintu kamar saat akan memasuki kamar seseorang.
  • Terbiasa mandi dan mengenakan baju sendiri di tempat yang tertutup.
  • Mengerjakan tugas atau aktivitas sendirian saat diinginkan.
  • Memberi ruang untuk bergaul dengan teman tanpa harus selalu diawasi.

Saat anak sedang melatih kemandiriannya, Anda juga perlu mendukungnya dengan cara:

  • Bersikap mendukung. Anak sedang mengembangkan kepribadiannya, dan ini adalah hal yang bagus. Anda perlu lebih sensitif untuk memahami kebutuhannya.
  • Menjelaskan pada anak mengenai apa yang pantas dan tidak pantas, baik di ruang publik maupun di rumah. Agar anak juga dapat menyesuaikan diri.
  • Anak dapat menentukan tingkat kenyamanannya sendiri. Misalnya jika ia merasa tidak nyaman ibunya selalu bertanya tentang teman-temannya, Anda tak perlu memaksanya.

Privasi bagi anak praremaja dan remaja

Mengajarkan privasi pada anak yang lebih kecil dan kakaknya yang sudah praremaja atau remaja, tentunya berbeda. Anak praremaja dan remaja membutuhkan kepercayaan lebih dari Anda untuk dapat melakukan beberapa hal tanpa harus selalu diawasi.

Anak praremaja dan remaja membutuhkan kemandirian yang Anda berikan untuk dapat melatih penilaian peribadi dan kemampuan mereka dalam membuat keputusan. Namun banyak orang tua yang masih merasa khawatir, karena takut akan terjadi hal yang buruk pada anak. Jadi, bagaiman cara mengajarkan privasi pada anak praremaja dan remaja ini agar tidak ‘kebablasan’?

  • Pastikan anak tahu batas-batas yang Anda berikan. Privasi tidak memberikan mereka kekuasaan penuh untuk melakukan segala hal sendiri tanpa perlu berkonsultasi dengan Anda. Ada beberapa hal dimana ia masih harus mendapatkan izin orang tua.
  • Tetapkan aturan di dalam rumah dengan jelas. Misalnya, Anda tidak memperbolehkan ada teman beda jenis kelamin yang masuk ke dalam kamarnya. Ia bisa mengobrol di ruang tamu atau ruang keluarga dengan temannya itu.
  • Dengarkan juga pendapatnya. Jika ia merasa risih Anda selalu mendengarkan percakapannya di telepon atau selalu hilir mudik saat ada temannya main ke rumah, Anda perlu memberikan kelonggaran.
  • Khusus untuk privasi dalam bermedia sosial atau menggunakan internet, Anda perlu mendiskusikan dengan anak berbagai sisi positif dan negatifnya. Sehingga anak paham apa yang boleh dan tak boleh dilakukan.
  • Beri kepercayaan secara bertahap. Mulai dengan memberi anak privasi untuk menelepon temannya tanpa harus ada Anda di sebelahnya, hingga akhirnya Anda tidak perlu lagi mengecek jejak situs yang didatangi anak di internet.

Mengajarkan privasi pada anak memang butuh latihan, baik dari sisi anak maupun orang tua. Anak belajar untuk memahami batasan saat menikmati ruang pribadinya, orang tua pun perlu belajar untuk memberikan kepercayaan sedikit demi sedikit pada anak. Lakukan trik ‘tarik ulur’ untuk mengurangi konflik antara Anda dan anak. Ada saatnya Anda bertanya tentang kegiatannya, ada saatnya juga Anda membiarkannya sendiri.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan