KESEHATAN ANAK

Anak Rentan Terkena Infeksi Kulit

Sedih rasanya melihat anak terlihat sibuk menggaruk karena gatal-gatal di kulitnya. Anak memang rentan terkena infeksi pada kulit. Bagaimana cara mengatasinya?

Desi Hariana | 30 Juli 2022

Kulit adalah organ ‘terbesar’ di tubuh kita. Tugasnya melindungi bagian dalam tubuh dari serangan kuman yang ada di lingkungan. Sayangnya, sering kali kulit pun dapat mengalami infeksi. Bayi dan anak memang rentan terkena infeksi kulit, penyebabnya bisa karena virus, bakteri, jamur, atau merupakan manifestasi dari penyakit lain, seperti alergi.

Berbagai jenis infeksi kulit yang sering dialami anak

Jenis atau bentuk dari infeksi kulit memang sangat beragam. Penanganannya pun perlu disesuaikan dengan penyebab infeksi itu sendiri. Misalnya jika diakibatkan oleh bakteri, maka harus diberi salep antibiotik, lalu jika anak mengalami gejala lain seperti demam atau sakit kepala, ia juga perlu diberi obat untuk meringankan gejala.

Berikut beberapa jenis infeksi kulit yang kerap dialami anak:

1. Dermatitis

Istilah dermatitis dipakai untuk merujuk pada kondisi kulit yang mengalami peradangan. Bentuknya dapat berupa ruam kemerahan, gatal-gatal, atau kulit kering, yang dapat dialami oleh anak dari berbagai usia. Contohnya: ruam popok, cradle cap (mirip ketombe pada bayi baru lahir), eksim, atau dermatitis kontak akibat bersentuhan dengan alergen (penyebab alergi).

2. Infeksi virus

Selain kemerahan atau bentol pada kulit, anak juga biasanya mengalami demam yang cukup tinggi. Jenis infeksi kulit akibat virus antara lain fifth disease (slapped cheek) berupa kemerahan di pipi anak yang disebabkan Parvovirus B19, roseola yang diakibatkan Human herpesvirus 6, cacar air akibat infeksi Varicella zoster, campak dari Morbillivirus, rubella atau campak Jerman, dan HMFD (hand, foot, and mouth disease).

3. Infeksi bakteri

Jenis infeksi kulit yang diakibatkan bakteri contohnya adalah demam scarlet atau scarlatina yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A penyebab radang tenggorokan, pusing dan demam pada anak. Gejala khasnya adalah kaligata/biduran yang muncul di leher dan dada bagian atas, kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit lainnya adalah impetigo yang disebabkan Streptococcus grup A atau Staphylococcus aureus yang umum diderita anak usia 2-5 tahun.

4. Infeksi jamur

Jamur juga dapat menjadi penyebab infeksi pada kulit anak. Infeksi kulit akibat jamur yang paling sering ditemukan adalah ringworm (tidak ada hubungannya dengan cacing). Bentuknya berupa bulatan dengan bagian tengah yang halus, namun di bagian pinggirnya jika diraba bersisik, mirip bentuk cincin. Anak akan merasa gatal bahkan sakit di bagian yang kemerahan.

Selain infeksi akibat virus, bakteri, atau jamur, infeksi pada kulit juga dapat diakibatkan oleh alergi, atau memang sudah ada sejak lahir (tanda lahir/birthmarks).

Kapan membawa anak ke dokter

Ayah dan ibu tak perlu panik jika menemukan ada tanda-tanda infeksi atau kemerahan pada kulit anak. Sering kali masalahnya tidak terlalu serius dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya. Namun jika muncul tanda-tanda berikut, segera bawa anak ke dokter:

  • Peradangan melebihi ukuran 1,5 cm.
  • Bentol atau kemerahan semakin besar atau banyak.
  • Terlihat ada isinya (cairan nanah).
  • Muncul garis-garis merah dari peradangan.
  • Tidak membaik setelah dua hari.
  • Dekat dengan mata.
  • Berdarah atau tidak berhenti berdarah.

Infeksi kulit pada anak yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lainnya seperti keracunan darah. Kondisi ini dapat membahayakan paru, ginjal, sendi, otot, tulang, bahkan otak. Karena anak rentan infeksi kulit, perhatikan selalu kebersihan kulit anak dan waspadalah jika melihat tanda-tanda adanya peradangan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan