ANAKKU SPESIAL

Pentingnya Rutinitas bagi Anak dengan ASD

Pada dasarnya, anak-anak membutuhkan rutinitas harian yang dapat mereka ikuti. Namun bagi anak autistik, rutinitas ini menjadi sangat penting. Apa saja pentingnya rutinitas bagi anak dengan ASD? Berikut penjelasannya.

Desi Hariana | 22 Mei 2023

Konsistensi, rutinitas, dan pengulangan, semuanya merupakan aspek yang sangat mendasar dalam keseharian anak dengan ASD (autism spectrum disorder). Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa menerapkan rutinitas harian pada anak autistik dapat membantu mereka untuk lebih mandiri, serta meningkatkan kesehatan sosial-emosional mereka (bahkan hingga 47%).

Mengapa anak dengan ASD membutuhkan rutinitas?

Anak autistik mengalami kesulitan dalam menerima rangsang sensori, seperti gerakan, suara, atau aktivitas. Dunia melalui indra sensori anak autistik bisa sangat membingungkan dan riuh. Rutinitas membantu mereka untuk merasa lebih nyaman dan tenang dengan cara menerapkan struktur pada aktivitasnya. Misalnya kapan bangun pagi, mandi, berpakaian, sarapan, dan bersiap-siap berangkat ke sekolah, dan selanjutnya.

Pentingnya rutinitas bagi anak ASD adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi stres dan penolakan. Melalui rutinitas, anak dengan ASD yang berada di lingkungan baru bisa beradaptasi dengan lebih baik, serta mengurangi rasa cemas dan stres yang dirasakan.
  • Memperbaiki kemampuannya dalam bekerjasama dan lebih termotivasi. Dengan tingkat stres yang menurun, anak autistik akan lebih mampu menguasai situasi dan terbuka untuk mempelajari keterampilan baru.
  • Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Memberi kesempatan pada anak untuk menerima hal-hal baru yang berubah dalam lingkungannya dan membuat mereka merasa lebih nyaman.
  • Merasa puas akan pencapaian diri sendiri. Setiap kali ia berhasil menyelesaikan rutinitas yang terstruktur, anak autistik merasakan kepuasan tersendiri yang membuat mereka lebih termotivasi.
  • Memperkuat hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya. Ketika ia merasa aman dan nyaman, anak akan lebih mudah menjalin hubungan sosial dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Menciptakan rutinitas yang bermanfaat bagi anak

Memulai rutinitas yang sesuai dan bermanfaat bagi anak bukanlah hal yang sulit. Selain itu, menciptakan jadwal sehari-hari juga dapat bermanfaat untuk keluarga. Apa saja langkah-langkahnya?

1. Menciptakan rutinitas dasar

Mulailah dengan membuat daftar kegiatan apa saja yang harus diikuti anak setiap harinya, sejak dia bangun, hingga tertidur kembali. Jangan lupa memasukkan jadwal kegiatan keluarga.

2. Membuat jadwal yang menarik

Membuat jadwal visual adalah salah satu caranya. Buatlah jadwal visual dengan menempelkan gambar aktivitas di kertas karton yang dapat dilihat anak. Bagi anak yang belum bisa membaca, atau memiliki gaya belajar visual, membuat jadwal visual akan sangat memudahkan mereka menjalankan rutinitasnya.

3. Menerapkan konsistensi

Pastikan Anda dan pengasuh untuk mendampingi anak autistik melakukan semua semua aktivitas sesuai dengan jadwalnya setiap hari. Hal ini penting agar anak tak memperlihatkan penolakan atau tantrum

4. Menggunakan reinforcement atau peneguhan

Beri penjelasan mengenai pentingnya tiap aktivitas bagi anak. Berikan penghargaan dan pujian kala anak berhasil menyelesaikan jadwalnya, memanfaatkan hal-hal yang ia sukai (reinforcement).

5. Menggunakan cerita atau dongeng

Anda dapat menggunakan media buku atau film yang bercerita tentang lingkungan baru dan aktivitas keseharian. Hal ini akan mengajari anak bagaimana bersikap saat dihadapkan pada situasi tertentu.

Selain itu, penggunaan terapi perilaku atau ABA (applied behavior analysis) pada anak dengan ASD, dapat memberikan beberapa keuntungan:

  • Membangun rutinitas keseharian yang memperkuat perilaku positif.
  • Menurunkan penolakan anak pada perubahan.
  • Memudahkan anak untuk bertransisi pada lingkungan atau perubahan baru.

Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau psikolog, mengenai terapi apa saja yang bisa dijalankan anak untuk meningkatkan kemampuannya, terutama dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan