KESEHATAN IBU

Kembung di Saat Kehamilan

Setiap ibu pasti pernah merasakan kembung (bloated) saat kehamilan, yang merupakan proses alami dan tidak memerlukan penangan medis. Namun demikian, ibu perlu melakukan perubahan aktivitas dan pola makan untuk menguranginya.

Anissa Aryati | 23 Sepember 2021

Pada saat hamil, banyak ibu mengalami gangguan yang tidak nyaman di area perut akibat kembung. Kondisi ini merupakan hal yang lumrah dan biasanya muncul di trimester pertama. Intensitas kembung dapat semakin bertambah saat kandungan menginjak trimester ketiga.

Penyebab kembung di saat kehamilan

Sheryl Ross, MD, seorang dokter ahli kandungan dan ahli kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, Amerika Serika, mengungkapkan bahwa tubuh ibu akan mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Pada suatu studi yang dilakukan pada beberapa ibu hamil, didapati bahwa sekitar 49% dari subjek penelitian mengalami kembung di saat kehamilan.

Disinyalir bahwa kondisi kembung ini terjadi akibat fluktuasi hormonal. Tubuh yang memproses hormon progesteron secara berlebih mengendurkan rahim, melemaskan otot-otot sehingga memperlambat pencernaan. Melambatnya kinerja pencernaan menyebabkan penumpukan gas di perut.

Penanganan kembung di rumah

Dengan bertambahnya usia kehamilan, pertumbuhan janin mengakibatkan tekanan pada rahim juga menguat. Efeknya, frekuensi kembung pun semakin kerap terjadi. Kondisi ini biasanya mulai dirasakan di usia kandungan memasuki 29 minggu.

Kondisi kembung dapat semakin memburuk apabila ibu mengonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas di perut, atau mengandung zat besi tinggi. Sama dengan gejala kembung pada umumnya, ibu juga akan merasakan gejala sembelit dan sering bersendawa. Apabila kembung berlangsung lama dan sering, dapat menimbulkan rasa tak nyaman dan mengganggu bagi ibu.

Kembung di saat kehamilan dapat diatasi dengan beberapa cara berikut:

  • Mengonsumsi air cukup

Minum air setidaknya delapan gelas per hari dapat mengurangi dan mencegah sembelit, serta membantu memperlancar proses pencernaan.

  • Meningkatkan asupan serat

Buah segar mengandung serat yang membantu membawa air ke dalam usus dan melunakkan kotoran. Menambahkan sekitar 25-30 gram makanan berserat tinggi seperti buah, sayur, serta biji-bijian ke dalam menu makanan ibu setiap hari, dapat membantu menurunkan tekanan gas di rongga perut.

  • Aktivitas fisik teratur

Untuk membantu ibu tetap bugar secara fisik dan emosional, lakukan aktivitas rutin, seperti berolahraga. Misalnya melakukan jalan kaki santai setiap hari selama 30 menit. Berjalan tidak hanya efektif untuk menjaga kebugaran, tetapi juga membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit.

  • Hindari makanan pemicu kembung

Coret menu makanan yang berpotensi menghasilkan gas di saluran cerna ibu, seperti kubis, brokoli, gandum, dan kentang. Ibu hamil perlu juga membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan kafein.

  • Gunakan pelunak feses

Jika sembelit yang dialami ibu hamil cukup parah, mintalah dokter kandungan Anda untuk meresepkan pelunak feses agar BAB lebih mudah dan teratur. Hal yang penting ibu hindari adalah menggunakan obat pencahar stimulan, karena dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.

Kembung di saat kehamilan umumnya tidak memerlukan perawatan medis dan akan membaik dengan sendirinya. Perubahan gaya hidup dan pola makan umumnya dapat mengurangi serangan kembung di masa kehamilan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan