KESEHATAN IBU

Efek Multitasking bagi Ibu

Seorang ibu dikenal memiliki kemampuan mengingat atau melakukan berbagai hal dalam waktu bersamaan atau bahasa kerennya ‘multitasking’. Tapi jangan bangga dahulu, ada beberapa efek multitasking pada ibu yang terbukti negatif.

Desi Hariana | 19 Desember 2021

Jelang Hari Ibu atau Hari Perempuan Nasional di tanggal 22 Desember yang akan datang, mari kita sama-sama memperhatikan kesehatan fisik dan mental ibu. Jika ibu sehat dan bahagia, maka seluruh keluarga pun akan sejahtera. Namun jika ibu mengalami beban yang berlebih (overburden), maka yang terjadi justru sebaliknya.

Kita terlahir bukan sebagai multitasker

Pada dasarnya, manusia terlahir sebagai monotasker atau hanya dapat melakukan satu hal dalam satu waktu. Otak kita membutuhkan tiga langkah berikut saat bekerja:

  • Menentukan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan.
  • Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan.
  • Menyingkirkan gangguan yang tidak relevan.

Jika ibu multitasking maka ada salah satu dari langkah tersebut yang hilang. Efek multitasking bagi ibu adalah menjadi tidak fokus, mudah teralihkan perhatiannya, dan bahkan rentan melakukan kesalahan. Diketahui hanya sekitar 2,5% manusia di dunia ini yang dapat ber-multitask secara efektif.

Trik multitasking bagi ibu

Memang betul, ibu sering dihadapkan pada kondisi multitasking. Misalnya memasak sambil mendengarkan webinar, menyetrika sambil menemani anak mengerjakan PR, dan lain sebagainya. Lakukan langkah berikut agar ibu tidak kehilangan fokus dan tetap dapat bekerja secara efisien:

  • Membatasi pekerjaan. Jangan melakukan lebih dari dua pekerjaan di saat bersamaan, dan gabungkan pekerjaan otomatis dengan yang membutuhkan fokus. Misalnya mencuci piring sambil mengobrol dengan anak. Hindari multitasking saat melakukan pekerjaan yang butuh 100% fokus ibu, misalnya saat menyetir.
  • Terapkan metode ’20 menit’. Beri jeda 20 menit dari pekerjaan yang satu ke pekerjaan yang lain.
  • Tetapkan waktu khusus. Daripada setiap saat mengecek email atau pesan di ponsel, tetapkan waktu khusus untuk melakukannya. Misalnya sejam atau dua jam sekali.
  • Batasi gangguan. Misalnya ketika harus menyelesaikan laporan kantor, ubah dahulu ponsel ke mode senyap agar Anda bisa fokus, bekerja lebih cepat, dan mengurangi risiko melakukan kesalahan.
  • Mempraktikkan mindfulness. Kemampuan menyadari apa yang dilakukan sepenuhnya untuk memperkuat fokus ibu.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Milestone Usia 0-2 Bulan

Artikel Selanjutnya

Dua Kunci Kehamilan Sehat

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan