MITOS & FAKTA

6 Mitos dan Fakta Suplemen Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral memang baik bagi kesehatan, namun jangan pula terlalu mendewakannya. Berikut adalah 6 mitos dan fakta suplemen vitamin dan mineral yang perlu Anda ketahui.

Dyah Soekasto | 22 September 2021

Selama beberapa dekade, suplemen vitamin dan mineral bak angin segar di dunia kesehatan, terlebih di masa pandemik COVID-19. Masyarakat percaya bahwa keduanya membantu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit. Industri suplemen pun sontak booming. Beraneka merek vitamin dan mineral pun dapat kita temukan di apotek dan toko-toko obat.

Kepercayaan masyarakat akan keampuhan vitamin dan mineral membuat keyakinan bahwa jika mengonsumsinya secara teratur, mereka akan aman dan terlindungi. Akhirnya, tak sedikit juga yang terlalu ‘mendewakan’ suplemen vitamin dan mineral. Jadi sebelum Anda mengonsumsi suplemen, coba simak 6 mitos dan fakta suplemen berikut ini:

Mitos 1. Multvitamin dapat menggantikan pola makan yang buruk dan mencegah penyakit

Faktanya, para ilmuwan masih ragu apakah multivitamin memang benar-benar efektif menjaga kesehatan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa multivitamin memang mencegah kematian dini. Namun penelitian lain menyatakan tidak ada manfaat yang didapat dari multivitamin.

Para peneliti sepakat bahwa makanan adalah sumber vitamin dan mineral terbaik. Alam telah menyediakannya untuk kita manfaatkan. Selain itu, suplemen makanan dimaksudkan untuk melengkapi, bukan menggantikan.

Mitos 2. Semua suplemen aman karena alami

Faktanya, segala sesuatu yang berpotensi menyembuhkan juga berpotensi membahayakan. Meskipun nutrisi berasal dari alam, ketika produsen mengolahnya menjadi bentuk suplemen, pada dasarnya sudah tidak alami. Dan perlu diingat bahwa yang alami tidak selalu berarti aman atau efektif. Contohnya arsenik, alami tetapi bersifat karsinogenik (penyebab kanker), sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.

Mitos 3. Anda tidak boleh minum vitamin overdosis

Faktanya, overdosis vitamin dan mineral dapat saja terjadi. Misalnya ketika Anda mengonsumsi vitamin dan mineral, juga mengonsumsi makanan yang telah difortikasi. Bisa jadi asupan vitamin dan mineral Anda menjadi berlebihan. Hati-hati, hal ini dapat merusak organ vital Anda, seperti:

  • Terlalu banyak vitamin A dapat memengaruhi organ hati dan, pada ibu hamil, dapat menyebabkan cacat lahir pada janin.
  • Kelebihan vitamin B6 dapat menyebabkan kerusakan saraf.
  • Terlalu banyak vitamin C dapat mengubah antioksidan menjadi pro-oksidan (yang merusak sel-sel tubuh), begitu juga dengan efek diare.

Mitos 4. Sebenarnya suplemen tidak dibutuhkan

Faktanya, suplemen dapat bermanfaat untuk populasi tertentu dan untuk membantu mengelola berbagai kondisi. Contohnya;

  • Seseorang yang menjalani diet kalori terbatas, mendapat manfaat dari multivitamin dan mineral.
  • Seseorang yang alergi terhadap susu, mendapatkan vitamin D dan kalsium dari suplemen.
  • Seorang vegan mendapat manfaat dari mengonsumsi suplemen vitamin B12.
  • Ibu hamil mendapat manfaat dari mengonsumsi asam folat.
  • Perempuan yang menstruasi kehilangan banyak zat besi, mereka memerlukan suplemen zat besi tambahan.
  • Perempuan di usia menopause mungkin membutuhkan suplemen kalsium dan vitamin D.

Mitos 5. Suplemen tidak berinteraksi dengan obat-obatan

Faktanya, suplemen tertentu seperti vitamin K (membantu pembekuan darah), seng (meningkatkan kekebalan) dan omega-3 (yang mengencerkan darah), dapat berinteraksi dengan resep dan obat-obatan yang dijual bebas. Bila Anda mengonsumsi aspirin setiap hari untuk melindungi jantung, suplemen yang Anda konsumsi dapat mengganggu atau meningkatkan efek obat.

Mitos 6. Suplemen vitamin perlu dikonsumsi setiap hari

Faktanya, banyak orang mengonsumsi multivitamin dan suplemen, padahal ini mungkin tidak diperlukan. Diet seimbang dan makanan bervariasi yang mengandung banyak buah dan sayuran harus menjadi sumber utama vitamin.

Siapa pun yang mengonsumsi suplemen harus berhati-hati agar tidak melebihi dosis maksimum, karena penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak vitamin dapat menyebabkan masalah kesehatan. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Makan Benar Saat Hamil

Artikel Selanjutnya

Kembung di Saat Kehamilan

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan