KESEHATAN ANAK

Kapan Anak Perlu Fisioterapi?

Beberapa anak, karena kondisi kesehatannya, mengalami kendala yang berhubungan dengan gerak atau motoriknya. Fisioterapi berguna untuk membantu anak mengatasi kendala tersebut. Jadi, kapan anak perlu fisioterapi?

Desi Hariana | 9 Mei 2023

Fisioterapi adalah tindakan merehabilitasi tubuh untuk menghindari atau meminimalkan keterbatasan fisik, baik diakibatkan oleh cidera, maupun penyakit. Seorang fisioterapis merawat kondisi pasien agar dapat lebih leluasa dalam bergerak dan beraktivitas sehari-hari. Tak hanya orangtua, anak pun dapat menjalani fisioterapi ini. Jadi, kondisi seperti apa yang membuat anak perlu menjalani fisioterapi?

Berbagai kondisi yang membuat anak perlu fisioterapi

Ada banyak penyebab yang membuat seorang anak perlu perawatan fisioterapi, dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi medis yang dialami. Memahami berbagai penyebab ini dapat membantu Anda membantu anak untuk memiliki hidup yang lebih berkualitas dengan melatih kemampuan bergerak, serta menghilangkan atau mengurangi rasa sakit yang dialami anak.

Berikut adalah beberapa penyebabnya:

1. Kondisi ortopedik

Kelompok gangguan medis yang masuk dalam kategori ini adalah cidera pada tulang (patah atau retak), cidera pada persendian atau otot, gangguan muskuloskeletal seperti skoliosis, abnormalitas berjalan, atau artritis pada anak.

Berbagai gangguan ini dapat menyebabkan restriksi atau keterbatasan anak dalam melakukan beberapa aktivitas seperti berjalan, merangkak, memanjat, dan sering kali menyebabkan rasa sakit. Oleh karena itu, menjalani sesi fisioterapi secara berkala dapat membantu anak memperkuat serta melatih fleksibilitas tubuh, sehingga mereka dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lebih leluasa.

2. Kondisi neurologi/saraf

Gangguan gerak yang diakibatkan masalah saraf, misalnya kelemahan otot, gerakan yang clumsy (kikuk), kerusakan pada otak, dan lain sebagainya. Contohnya pada anak yang mengalami CP (cerebral palsy) biasanya terjadi gangguan pada perkembangan motorik, sehingga anak sering mengalami kendala saat beraktivitas. Gejala CP yang utama seperti kelemahan otot, perubahan pada tonus otot, keterlambatan perkembangan, gerakan yang kaku atau kikuk, serta berjalan jinjit.

Menjalani fisioterapi secara regular membantu untuk mengontrol gejala dan memaksimalkan kemampuan anak bergerak bebas.

3. Kondisi perkembangan

Keterlambatan perkembangan juga dapat membuat anak mengalami masalah pada fungsi motoriknya. Sekitar 17% anak antara usia 3-17 tahun ditemukan mengalami masalah perkembangan. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang lahir prematur, ibu mengalami masalah ketika hamil, atau mengalami gangguan perkembangan seperti ASD (autism spectrum disorder).

Latihan fisioterapi dapat membantu anak dengan keterlambatan perkembangan untuk memperkuat berbagai area tubuh, serta mengajarkan anak cara bergerak yang benar. Dengan demikian, anak dapat meningkatkan fungsi, maupun keleluasaan dalam bergerak. Dengan arahan fisioterapis, orangtua juga dapat melakukan permainan yang bertujuan untuk melatih tubuh, serta mendorong anak melakukan berabagai gerakan tubuh yang positif.

4. Kondisi genetik

Kelompok gangguan ini juga merupakan penyebab lain anak perlu menjalani fisioterapi. Terutama pada anak-anak dengan gangguan Sindrom Down, karena mereka mengalami berbagai gejala, mulai dari gangguan jantung hingga kurangnya kemampuan untuk berpikir dan belajar. Anak-anak dengan Sindrom Down juga cenderung mengalami kelemahan otot, sakit pada persendian, bahkan keterlambatan perkembangan.

Fisioterapis bisa melatih anak dengan Sindrom Down untuk meningkatkan mobilitas persendian maupun stabilitas inti tubuh (core stability). Hal ini akan memberikan perbedaan yang cukup besar pada keleluasaan gerak anak, serta meningkatkan kualitas hidupnya. Selain anak dengan kondisi Sindrom Down, anak-anak dengan kondisi genetik khusus lain seperti spina bifida, hidrosefalus, distrofi otot, atau Sindrom Rett, dapat mengalami gangguan pada fungsi motorik mereka.

Secara keseluruhan, fisioterapi dapat membantu memperbaiki kualitas hidup anak di berbagai area, contohnya meningkatkan kekuatan otot dan tulang, memperbaiki keseimbangan, koordinasi tubuh, kekuatan tangan dan kaki, serta kekuatan inti (core strength). Pastikan anak mendapatkan terapi sesuai dengan kebutuhannya.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan