PSIKOLOGI ANAK

Kecemasan dan Kualitas Tidur Anak

Kecemasan sering kali berhubungan dengan masalah tidur. Rasa khawatir dan takut berlebihan membuat anak akan sulit untuk dapat tertidur pulas di malam hari. Berikut cara mengatasi kecemasan dan memperbaiki kualitas tidur anak.

Desi Hariana | 11 Mei 2023

Rasa takut atau cemas mungkin saja dialami anak. Misalnya jika ia merasa takut tidur sendiri, cemas ketika akan ditinggal di rumah ketika orangtua bekerja, dan lain sebagainya. Namun jika rasa cemas dan takut ini muncul secara berlebihan dan menyebabkan gejala psikosomatis (pusing, jantung berdebar, keringat dingin, sakit perut, dan lainnya), serta sering muncul dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih, maka hal ini sudah dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan.

Pengaruh kecemasan pada kualitas tidur

Gangguan tidur yang serius, termasuk insomnia, dikenali juga sebagai salah satu gejala kecemasan pada anak. Anak akan sering terbangun di malam hari atau sulit tidur ketika menghadapi stres. Kesulitan untuk tidur atau kualitas tidur yang buruk ini dapat menyebabkan anak merasa kelelahan, terbebani, dan sulit fokus pada berbagai hal.

Selain itu, kurang tidur juga dapat memperparah kondisi kecemasan yang dialami anak. Kondisi kecemasan pada anak memang dapat mengganggu siklus tidurnya, apalagi karena kemungkinan besar anak mengalami mimpi buruk yang teringat ‘jelas’. Hal ini membuat anak cemas, jika ia tertidur ia mungkin saja bermimpi buruk lagi. Siklus inilah yang perlu kita putuskan agar anak mendapatkan tidur berkualitas.

Atasi kondisi kecemasan anak untuk meningkatkan kualitas tidurnya

Satu-satunya cara untuk mengatasi gangguan tidur pada anak pencemas adalah dengan mengatasi kecemasan yang dialami anak. Bagi kecemasan biasa, Anda dapat membantu anak dengan melakukan hal berikut:

  • Mengajak anak berbicara, menceritakan apa yang membuatnya cemas, dan ajak ia untuk mencari cara untuk mengatasinya bersama-sama.
  • Membuat jadwal persiapan tidur yang rutin setiap hari, misalnya dari mandi air hangat, menggosok gigi, mengganti baju tidur, lalu membacakan buku cerita untuknya.
  • Ruangan kamar yang nyaman, termasuk temperatur, bantal guling, hingga selimutnya. Temani anak untuk sementara waktu hingga ia tertidur.
  • Hindari berolahraga saat akan tidur, begitu juga dengan penggunaan gawai.

Bagi anak dengan gangguan kecemasan yang cukup berat, berikut adalah usulan dari ahli:

  • Berkonsultasilah dengan dokter anak, yang mungkin akan merekomendasikan anak pada psikiater atau psikolog.
  • Penggunaan obat-obatan anti cemas juga biasanya diresepkan oleh dokter untuk membantu anak dapat tidur dengan lebih lelap di malam hari.
  • Bagi anak yang mengalami sensitivitas sensorik, bisa juga disediakan noice-cancelling) headphone untuk mengurangi suara-suara di malam hari yang membuatnya sulit tidur.
  • Menenangkan diri, misalnya dengan melakukan yoga untuk melatih pernapasan agar pikiran lebih tenang dari hal-halyang negatif.
  • Mengingatkan anak bahwa ia bisa minta tolong pada orang dewasa ketika sedang merasa cemas atau sulit tidur.

Gangguan kecemasan yang sudah mengganggu keseharian anak memang sebaiknya dikonsultasikan segera ke dokter anak. Jangan tunggu hingga gangguan kecemasan semakin memburuk, atau bahkan menyebabkan depresi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan