LIPUTAN EVENT

Bedakan Nyeri Akut dan Kronis

EVENT VOLTAREN | RS PHC Surabaya | 22 Februari 2020

Nyeri sendi tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, penting menjaga kesehatan sendi sejak dini. GlaxoSmithKline (GSK) mengangkat salah satu brand andalannya, Voltaren, menggelar Seminar berjudul “Cepat Redakan Nyeri pada Sumbernya” di RS Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya, pada Sabtu, 22 Februari 2020.

Bedakan nyeri akut dan kronis

Setelah acara dibuka oleh drg. Sinta Mayasari, sebagai Costumer Care Supervisor RS PHC Surabaya, acara dilanjutkan dengan seminar mengenai mengatasi rasa nyeri di tubuh. 

“Kita pasti pernah merasakan nyeri otot atau myalgia, masyarakat menyebutnya pegal-pegal. Rasa pegal ini disebabkan karena penggunaan persendian maupun otot yang terlalu banyak, cidera, faktor psikis, atau penyakit,” demikian dr. Cissy Cecilia TL, Sp.KFR memulai materinya. Lebih lanjut beliau mengatakan rasa nyeri diperlukan sebagi sinyal peringatan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. 

Nyeri dapat dibagi berdasarkan waktu dan penyebabnya. Jika berdasarkan waktu, nyeri dapat dibagi menjadi nyeri akut yang terjadi seketika, atau nyeri kronik yang konstan hilang timbul selama periode tertentu. Sedangkan berdasarkan penyebabnya, ada nyeri muskuloskeletal yang diakibatkan kerusakan jaringan, nyeri saraf akibat kerusakan atau disfungsi saraf, dan juga nyeri psikogenik yang dipengaruhi masalah psikologis.

Penanganan nyeri umumnya dengan mengistirahatkan area tubuh yang nyeri, menggunakan obat penghilang nyeri, menggunakan krim oles untuk meredakan ketegangan otot, melakukan peregangan ringan, atau dikompres dingin. Menurut dr. Cissy, pada kasus ringan hal ini cukup membantu, namun pada kasus berat yang lebih parah tentu perlu penanganan medis.

Waspadai nyeri sendi

Cidera dan pemakaian berlebihan dalam jangka waktu lama, menjadi penyebab utama nyeri sendi. Di antaranya adalah bursitis yang umumnya mengenai bahu, siku, pinggul, panggul, lutut, jari kaki dan tumit. Ada lagi Epicondylitis lateralis, nyeri pada area siku bagian lateral yang lebih sering terjadi pada usia > 35 tahun, paling banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun akibat olahraga dengan gerakan berulang. 

Nyeri yang paling umum terjadi pada lansia adalah osteoartritis (OA), nyeri sendi yang bersifat progresif dan sering terjadi pada lutut. Pada kasus OA, , tulang rawan menjadi aus. Taji tumbuh dari tepi tulang pelumas sendi meningkat, pecahan tulang rawan atau tulang mungkin terdapat di dalam cairan pelumas sendi dan kapsul sendi menebal hingga sendi terasa kaku dan sakit. Penanganannya tergantung pada tingkatan kerusakan yang terjadi.

Acara makin meriah dengan lomba senam dipandu instruktur, Ibu Tiara lomba menebak titik nyeri, lomba tiktok lalu ditutup dengan pengumuman pemenang lomba selfie dan pengundian doorprize. Selamat untuk peserta yang beruntung!

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan