ANAKKU SPESIAL

Tantangan Memiliki Anak dengan Sindroma Down

Sindroma Down adalah salah satu jenis kelainan akibat mutasi genetik yang sering juga disebut sebagai Trisomi 21. Banyak tantangan yang dialami anak dengan Sindroma Down maupun keluarganya.

Desi Hariana | 14 April 2021

Kelainan Sindroma Down ini tidak bisa dicegah dan bukan merupakan efek samping dari sesuatu yang dilakukan oleh orangtua. Normalnya, seorang bayi akan memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 23 kromosom ibu dan 23 kromosom ayah. Namun pada bayi dengan Sindroma Down, ia mendapat ekstra kromosom 21. Kelainan ini mengakibatkan anak rentan mengalami gangguan perkembangan, pertumbuhan, maupun kesehatan.

Tantangan yang dialami anak dengan SD

Anak-anak dengan Sindroma Down umumnya menunjukkan karakteristik yang membedakan mereka dari anak-anak yang terlahir normal, antara lain:

  • Fitur wajah yang berbeda, terlihat lebih datar, mata menyipit, telinga kecil, dan lidah yang sering menjulur ke luar.
  • Kelemahan otot (hipotonia) namun semakin anak besar, biasanya lebih samar terlihat. Mereka akan lebih lambat mencapai milestones normal, mengalami kesulitan menyusu, GER (gastroesophageal reflux), dan mengalami konstipasi.
  • BBLR (berat badan lahir rendah) dan berperawakan lebih pendek (stunted) dibandingkan teman sebayanya.
  • Mengalami disabilitas intelektual tingkat rendah hingga medium. Namun mereka tetap dapat belajar berbagai keterampilan, bahkan ada yang bisa mengikuti sekolah umum.

Dengan kondisi yang dimiliki anak dengan Sindroma Down ini, mereka mudah merasa frustrasi/tantrum saat mempelajari hal baru, menjadi bahan ejekan/ perundungan (bullying) dari orang di sekelilingnya. Karena itu, orangtua perlu menjaga dan mengawasi kondisi emosi anak dengan Sindroma Down agar dapat melakukan intervensi saat dibutuhkan.

Tantangan keluarga dari anak dengan Sindroma Down

Cukup banyak penelitian yang melihat efek dari keberadaan anak Sindroma Down pada sebuah keluarga (tidak hanya orangtua, tapi juga saudara/siblings). Ditemukan bahwa walaupun keluarga dari anak dengan Sindroma Down memiliki tantangan yang lebih besar, namun mereka tetap dapat bahagia dan sejahtera. Selama keluarga bisa memanfaatkan sumber daya individu, keluarga, maupun komunitas dengan baik.

Sisi positifnya, anak-anak yang memiliki saudara dengan Sindroma Down biasanya lebih dewasa dan tumbuh dengan kemampuan empati yang baik. Perkembangan keterampilan komunikasi dan sosial mereka pun umumnya di atas rata-rata. Mereka lebih mampu menerima perbedaan, menghargai pencapaian sekecil apapun, serta setia pada saudaranya yang mengalami Sindroma Down.

Apa yang bisa dilakukan?

Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan orangtua dalam membantu seluruh keluarga dalam menghadapi tantangan memiliki anggota keluarga dengan Sindroma Down:

  • Perhatikan kebutuhan anak-anak lainnya, beri mereka kesempatan untuk menyampaikan apa yang dipikirkan dan rasakan. Beri mereka dukungan dan keyakinan bahwa Anda akan selalu mendampingi mereka juga.
  • Menjaga komunikasi yang terbuka dengan pasangan, sehingga masing-masing dapat menyampaikan segala kekhawatiran, serta memikirkan solusinya bersama.
  • Membangun sistem dukungan yang baik, tidak semuanya dibebankan pada ibu. Setiap anggota keluarga dapat menyumbangkan tenaga maupun pikirannya.
  • Luangkan waktu untuk diri sendiri, dengan pasangan, atau dengan anak yang lain, agar setiap anggota keluarga tidak merasa dikesampingkan.
  • Tak perlu ingin segalanya sempurna. Kadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan, itu bukan masalah. Jangan menyalahkan diri sendiri.
  • Menjaga kesehatan diri dan keluarga, baik fisik maupun mental dengan melakukan kegiatan bersama, atau sekadar berkumpul dan bercanda.
  • Ikut serta dalam komunitas support group bagi anak-anak dengan Sindroma Down. Anda akan banyak mendapatkan tip berharga yang dapat diaplikasikan di rumah.

Tantangan memiliki anak dengan Sindroma Down yang utama adalah sikap tidak mudah menyerah dan selalu bersikap positif. Yakin bahwa suatu saat anak juga dapat mandiri dan memiliki kehidupan yang baik.   

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan