KESEHATAN ANAK

Serba-serbi Tangisan Bayi

Bayi menangis sebagai upayanya untuk berkomunikasi. Namun mengapa ada bayi yang sering menangis, atau sebaliknya, jarang menangis? Mari kita ketahui bersama serba-serbi tangisan bayi.

Desi Hariana | 19 Mei 2022

Ketika dilahirkan, bayi mengalami perubahan hormonal yang mengharuskan mereka untuk bernapas untuk pertama kalinya. Inilah saat semua orang mendengar bayi menangis ketika dilahirkan. Berikut ini adalah serba-serbi tangisan bayi yang perlu ibu ketahui.

Mengapa bayi lahir menangis?

Sebelumnya, paru-paru Si Kecil terisi dengan cairan ketika masih di dalam rahim, saat ia bernapas, paru-parunya mengembang dan mendorong cairan itu keluar. Napas pertama bayi masih tak teratur dan pendek-pendek, namun akan semakin dalam teratur, saat paru-paru melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan lancar.

Napas pertama bayi adalah yang tersulit ia lakukan, sehingga biasanya dibantu oleh perawat atau dokter dengan cara mengelap kulit bayi dengan handuk atau selimut. Ini berguna untuk menstimulasi agar bayi segera bernapas dan menangis.

Bayi yang dilahirkan secara normal dan melalui operasa Caesar memang berbeda. Bayi lahir normal umumnya langsung menangis, sedangkan yang melalui operasi Caesar, perubahan hormonal mungkin saja belum terjadi sehingga ia hanya terbatuk atau menguap. Anastesi juga berpengaruh pada bayi, karena bayi akan mengantuk saat lahir. Dalam beberapa kasus, dokter atau perawat harus membersihkan jalur napas bayi agar ia bisa menangis yang menandakan sudah dapat bernapas sendiri.

Menangis adalah cara bayi berkomunikasi

Serba-serbi tangisan bayi lainnya yang penting kita ketahui adalah, pada umumnya, semua bayi baru lahir akan sering menangis dan rewel. Normal bagi bayi untuk menangis selama 2-3 jam perhari di enam minggu pertamanya. Bahkan secara keseluruhan, bayi menangis lebih banyak di tiga bulan pertamanya dibandingkan di usia lainnya.

Menangis adalah cara bayi untuk berkomunikasi, terutama di hari-hari pertamanya. Awalnya orangtua mungkin mengalami kesulitan untuk memahaminya, namun pelajarilah jadwal keseharian bayi dan lingkungan sekelilingnya. Misalnya, jika sudah dua jam yang lalu ia disusui, kemungkinan ia lapar. Jika ia sudah bangun selama 1,5 jam, kemungkinan ia mengantuk. Oh ya, bayi juga dapat merasa bosan, lho.

Bayi menangis karena banyak hal seperti lapar, haus, lelah, perlu disendawakan, overstimulasi, popoknya penuh atau basah, kedinginan, kepanasan, atau sakit. Jika Anda tak tahu apa penyebabnya, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

  • Membedongnya agar ia merasa nyaman seperti di dalam rahim.
  • Memeluknya dekat di dada dan perlahan menepuk-nepuk punggungnya.
  • Mengayun atau menggendongnya sambil berjalan keliling ruangan.
  • Pindah ke area yang sepi dan dengarkan suara yang menenangkan seperti bunyi kipas angin.
  • Berikan empeng atau biarkan ia mengisap ibu jarinya sendiri.

Bayi jarang menangis vs bayi sering menangis

Ada bayi yang memang terlihat jarang menangis. Bisa jadi karena ia memiliki temperamen yang lebih tenang dibandingkan bayi lain. Bisa juga karena kebutuhannya sudah terpenuhi sehingga ia merasa tak perlu menangis, atau justru karena tak bisa mengekspresikan keinginannya melalui tangisan. Selama dokter tak melihat ada kelainan yang perlu menjadi perhatian, orangtua pun tak perlu khawatir.

Bagi bayi-bayi yang lebih tenang seperti ini, orangtua perlu lebih memerhatikan gerakan tubuhnya kala ia membutuhkan sesuatu. Beberapa tanda yang mungkin diperlihatkan bayi yang lebih tenang:

1. Saat lapar

Membuka mulutnya dan mengarahkan wajahnya ke dada ibu (atau bahkan ayah), mengecap-ngecapkan bibirnya, atau mengeluarkan lidahnya. Tangan atau jari-jarinya mendekat ke mulut.

2. Saat ia mengantuk

Bayi akan mengucek-ngucek matanya, menguap, rewel. Bagi bayi baru lahir, tangannya mendekati ke arah wajah, matanya terlihat mengantuk.

3. Butuh diganti popoknya

Pup bayi kadang belum beraroma spesifik, sehingga kadang ibu tak tahu kapan harus mengganti popoknya. Bayi akan terlihat tidak nyaman, tak bisa diam, sepertinya kesal. Saat tidur pun, jika popoknya sudah kotor, ia akan terbangun sendiri dan bersuara.

Lalu, bagaimana dengan bayi yang sering menangis? Jika bayi ibu menangis lebih dari tiga jam per hari selama lebih dari tiga hari per minggu, kemungkinan ia mengalami kolik. Gangguan yang terjadi di pencernaannya yang biasanya terjadi pada usia 2-5 minggu, namun umumnya akan berakhir di usia bayi 3-4 bulan.

Jika bayi menangis terus menerus tanpa diketahui penyebabnya, terlihat seperti kesakitan dan sulit ditenangkan, segera periksakan bayi ke dokter untuk memastikan ia tak mengalami gangguan kesehatan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan