KESEHATAN KELUARGA

Dehidrasi Bisa Menyebabkan Kerusakan Ginjal

Hari Ginjal Sedunia yang diperingati setiap 10 Maret bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Termasuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Waspada, dehidrasi bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Dyah Soekasto | 11 Maret 2022

Sekitar 60-70% dari berat tubuh kita terdiri dari air, dan setiap bagian tubuh membutuhkan air untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan sejumlah besar air, misalnya karena diare, muntah, keringat berlebihan, atau akibat urin yang berlebih, misalnya karena diabetes yang tidak terkontrol.

Air membantu membuang limbah dari darah dalam bentuk urin dan menjaga pembuluh darah tetap terbuka, sehingga darah yang membawa nutrisi penting dapat mengalir dengan bebas ke ginjal. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, sistem pengiriman ini terganggu. Dehidrasi ringan menyebabkan rasa lelah, serta mengganggu fungsi normal tubuh, sedangkan dehidrasi parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Pastikan Anda cukup minum, terutama saat bekerja atau berolahraga--terlebih bila cuaca panas dan lembab. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi yang sering, meskipun ringan, dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen. Bahkan anak-anak yang mengalami dehidrasi dapat menyebabkan gagal ginjal. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2017 mencatat terdapat 212 anak dari 19 RS pendidikan mengalami gagal ginjal.

Dehidrasi bisa menyebabkan kerusakan ginjal

  • Dehidrasi menyebabkan penumpukan limbah dan asam dalam tubuh, menyebabkan penyumbatan ginjal, yang akhirnya dapat melukai ginjal.
  • Dehidrasi berkontribusi pada pembentukan batu ginjal dan infeksi saluran kemih, dimana keduanya dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika tidak ditangani dengan cepat.

Apakah tubuh kita sudah cukup terhidrasi?

Warna urin Anda bisa memberi gambaran kasar tentang seberapa baik Anda terhidrasi:

  • Jernih: ini artinya asupan cairan ke dalam tubuh sudah tercukupi.
  • Kuning pucat: masih tergolong normal, karena urun membawa limbah. Warna kuning pucat disebabkan oleh pigmen urochrome.
  • Kuning tua: masih dalam ambang wajar, namun coba perhatikan minuman yang Anda minum, apakah berwarna (kopi, teh, dan lainnya).
  • Kecokelatan: hati-hati ini pertanda Anda kurang minum, perbanyak asupan cairan.
  • Cokelat tua: Anda patut waspada. Bisa jadi ini menjadi salah satu pertanda penyakit liver. Cermati adanya gejala penyerta lain seperti kulit berubah kekuningan dan mata kuning.

Tidak ada aturan baku tentang jumlah air yang harus diminum setiap orang. Kita semua memiliki kebutuhan air yang berbeda tergantung pada usia, iklim, intensitas olahraga, kondisi kehamilan, menyusui, dan penyakit tertentu. Jika Anda mengalami gagal ginjal, atau fungsi ginjal rendah, maka Anda mungkin justru perlu membatasi asupan air dan cairan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan