KESEHATAN KELUARGA

Sakit Leher dan Cara Mengatasinya

Sakit leher (neck pain) tentu saja mengganggu, apalagi jika kita akhirnya harus bersikap hati-hati agar sakitnya tak terasa menusuk. Apa saja penyebab sakit leher dan bagaimana cara mengatasinya?

Desi Hariana | 21 April 2022

Leher kita terdiri dari susunan tulang belakang yang memanjang dari tengkorak hingga dada bagian atas. Di antara susunan tulang ini terletak cervical discs yang berfungsi sebagai bantalan peredam guncangan. Leher kita memiliki tugas penting menyokong kepala yang beratnya sekitar 5 kg sepanjang hari. Sakit leher dapat disebabkan banyak hal, cara mengatasinya tentu tergantung pada penyebabnya masing-masing.

Penyebab sakit leher

Kondisi sakit leher mengganggu kegiatan kita sehari-hari. Namun beberapa penyebabnya justru terjadi akibat kesalahan kita sendiri. Apa saja penyebabnya?

  • Postur tubuh yang buruk, misalnya ketika duduk di depan komputer atau saat melihat smartphone.
  • Berada di satu posisi dalam waktu lama, tidak melakukan perubahan atau peregangan.
  • Tidur dengan posisi kepala dan leher yang tidak nyaman.
  • Tak sengaja menyentakkan leher ketika berakivitas, seperti berolahraga.
  • Cedera ketika terjatuh, kecelakaan mobil, saat berolahraga, dan lainnya.
  • Serangan jantung jika diikuti oleh tanda-tanda lain seperti terengah-engah, keringat dingin, mual, muntah, sakit di bagian tangan atau rahang.
  • Meningitis jika disertai gejala kaku leher, pusing, mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, demam.
  • Penyebab lain, seperti rematik, osteoporosis, fibromialgia, penuaan, tumor, dan lainnya.

Cara mengatasi sakit leher di rumah

Sakit leher terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis. Sebagian besar sakit leher dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan langkah berikut:

  • Melakukan kompres dingin-hangat di leher
  • Minum obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen.
  • Untuk sementara jangan melakukan olahraga atau aktivitas berat hingga sakit mereda.
  • Melakukan peregangan perlahan pada otot leher.
  • Menjaga postur dengan baik, misalnya dengan tidak menjepit smartphone di antara dagu dan bahu.
  • Hindari membawa tas yang terlalu berat.
  • Jauhi rokok karena akan meningkatkan risiko sakit leher.
  • Sering mengganti posisi saat duduk atau berdiri.
  • Menggunakan bantal khusus saat tidur dan sebaiknya tidur dalam posisi telentang.

Kapan ke dokter?

Jika setelah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi atau menghilangkan sakit leher namun tidak ada perbaikan, segeralah berkonsultasi ke dokter. Terutama jika sakit leher yang dirasakan mulai menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Sangat sakit hingga membuat aktivitas semakin sulit.
  • Sakit yang bertahan selama beberapa hari tanpa mereda.
  • Menyebar hingga ke bagian tangan atau kaki.
  • Dibarengi sakit kepala, kebas, lemas, atau kesemutan (tingling).

Pengobatan sakit leher

Setelah dokter memeriksa secara menyeluruh area yang sakit pada leher kita (umumnya dengan alat pencitraan seperti rontgen, MRI, CT-scan, EMG juga tes darah) dan menemukan penyebabnya, pengobatan pun baru dapat dilakukan. Salah satunya adalah penggunaan obat untuk merelaksasi otot, fisioterapi, atau menggunakan penyangga leher. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dokter akan memberi suntikan kortison atau bahkan melakukan operasi.

Penting untuk diingat bahwa Anda perlu berkonsultasi dahulu dengan dokter ahli rehab medik jika hendak melakukan tindakan apapun pada sakit leher, termasuk untuk terapi pijat atau pengobatan akupunktur.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan