KESEHATAN KELUARGA

Penyebab Sering Kebas dan Kesemutan

Rasa kebas dan kesemutan biasanya kita rasakan ketika terlalu lama duduk, berdiri, atau dalam posisi tertentu yang menekan tangan atau kaki. Namun jika sering merasa kebas dan kesemutan, apa ya penyebabnya?

Desi Hariana | 28 Maret 2023

Semua orang bisa mengalami kebas dan kesemutan di area tangan atau kaki, umumnya akibat berada pada satu posisi tertentu dalam waktu lama. Misalnya duduk, berdiri, bertelekan pada tangan, dan lain sebainya. Anak-anak juga dapat mengalaminya dan biasanya kita akan mengarahkan mereka untuk menggerak-gerakkan tangan atau kaki hingga rasa itu hilang.

Tapi ada juga yang cukup sering mengalami kebas dan kesemutan. Apa saja penyebab sering kebas dan kesemutan ini?

Penyebab paling sering, lalu lintas impuls saraf terganggu

Kebas atau kesemutan sering juga disebut dengan istilah paresthesia. Ini merupakan tanda atau sinyal ekstra yang diberikan oleh saraf yang merasa terganggu. Bayangkan sistem saraf kita sebagai lalu lintas. Jika impuls listrik dari tulang belakang ke tangan dan kaki lancar, maka sensasi ini pun akan naik ke otak tanpa hambatan.

Namun jika terjadi penekanan yang cukup lama di tangan atau kaki, lalu lintas pun mengalami ‘kemacetan’ dan terasa kebas. Penekanan ini juga menyebabkan aliran darah tertahan, padahal sel saraf tak dapat bekerja jika tidak mendapatkan oksigen maupun glukosa yang stabil. Ketika tekanan dilepaskan, sel saraf kembali bekerja secara bersamaan, sehingga muncullah kesemutan yang kadang terasa menyakitkan.

Penyebab lain yang dapat terjadi

Ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan tubuh sering mengalami kebas dan kesemutan. Berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Gangguan metabolik atau nutrisi, termasuk diabetes, hipertiroid, atau mereka yang alkoholik.
  • Trauma, termasuk cedera akibat saraf yang memar, terpukul, atau tertarik.
  • Peradangan
  • Penyakit jaringan konektif seperti pada artritis, lupus, dan lainnya.
  • Keracunan, termasuk metal berat seperti arsenik, timah, dan merkuri.
  • Keganasan (kanker)
  • Infeksi, termasuk penyakit Lyme, HIV/AIDS, dan lepra.
  • Penyakit keturunan.
  • Gangguan pada sistem saraf pusat, seperti stroke, TIA (transient ischemic attack), atau multiple sclerosis.
  • Carpal tunnel syndrome.

Penanganan kebas dan kesemutan

Jika penyebab kebas dan kesemutan ini akibat adanya tekanan pada area tertentu, penanganannya adalah dengan melakukan peregangan, pemijatan, atau menggerakkan area yang terimbas. Namun jika kebas dan kesemutan cukup sering terjadi, bahkan menimbulkan gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, tentunya perlu berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan penyebab yang ditemukan setelah melakukan pemeriksaan pada pasien. Terapi fisik, pemberian obat-obatan anti radang, anti depresan, suplemen vitamin B kompleks (vitamin untuk saraf), merupakan beberapa penanganan yang umumnya akan diberikan oleh dokter.

Pada beberapa kasus, kebas dan kesemutan ini memang tidak bisa dihilangkan, hanya dikurangi. Apalagi jika disebabkan kerusakan pada saraf akibat cedera atau infeksi.

Menghindari kebas dan kesemutan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar kita tidak mengalami kebas dan kesemutan yang diakibatkan salah posisi, seperti:

  • Menghindari penekanan yang cukup lama pada salah satu area tubuh.
  • Melakukan istirahat atau mengubah postur saat duduk atau berdiri terlalu lama.
  • Rajin berolahraga untuk memperlancar peredaran darah.
  • Memperhatikan asupan makanan, terutama nutrisi yang dibutuhkan untuk saraf.
  • Pemberian vitamin B kompleks yang sesuai dengan aturan. Hati-hati, pemberian vitamin dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain.
  • Menghindari minuman beralkohol.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila merasakan bahwa kebas dan kesemutan yang dirasakan terlalu sering muncul, bahkan bisa berlangsung cukup lama.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan