KESEHATAN KELUARGA

Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Kesehatan Jantung dan Otak

Semakin banyak orang yang sibuk di malam hari, atau mengalami gangguan tidur sehingga berkurang waktu tidurnya. Padahal cukup banyak pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan jantung dan otak.

Desi Hariana | 18 Juni 2022

Tidur yang berkualitas tak hanya penting untuk mengembalikan energi kita, namun juga memberi waktu bagi tubuh untuk melakukan berbagai perbaikan. Yang tak kalah pentingnya, kurang tidur juga dapat mempengaruhi kerja jantung dan otak. Orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 jam tidur malam yang berkualitas, anak-anak bahkan membutuhkan lebih lama dari itu. Kebiasaan kurang tidur selama lebih dari dua hari, dapat membahayakan kesehatan.

Pengaruh kurang tidur terhadap kerja jantung

Saat kita tidur, di fase NREM (non-rapid eye movement), detak jantung maupun tekanan darah menurun, napas pun menjadi stabil. Perubahan ini mengurangi tekanan atau ketegangan pada jantung, yang biasa terjadi di siang hari. Kurang tidur, atau tidur yang tak berkualitas (fragmented, terpotong-potong) akan menyebabkan gangguan pada kerja jantung.

Berikut adalah beberapa pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan jantung:

  • Tekanan darah meningkat. Ketika dalam kondisi tidur normal, tekanan darah turun antara 10-20% (nocturnal dipping). Jika hal ini terganggu, kita lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.
  • Penyakit jantung koroner. Ini terjadi saat pembuluh darah arteri mengalami penyempitan akibat plak (aterosklerosis). Kurang tidur mengakibatkan peradangan kronis yang berkontribusi terhadap pembentukan plak pada arteri.
  • Gagal jantung. Jantung tak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa mereka yang tidur di bawah 7 jam per hari akan meningkatkan risiko gagal jantung.
  • Serangan jantung (myocardial infarction). Tersumbatnya aliran darah yang menuju ke jantung sehingga kemungkinan jantung kekurangan oksigen. Penelitian lain menemukan bahwa kurang tidur (setidaknya 6 jam semalam) meningkatkan risiko serangan jantung hingga 20%.
  • Obesitas dan diabetes. Tidur membantu regulasi hormon yang mengatur rasa lapar. Kurang tidur menyebabkan orang makan berlebihan sehingga mengalami obesitas (penyebab penyakit kardiovaskular). Kurang tidur juga menyebabkan metabolisme glukosa semakin memburuk pada penderita diabetes. Itu sebabnya mengapa penderita diabetes rentan mengalami gangguan jantung.

Pengaruh kurang tidur pada otak

Selain berpengaruh pada kerja jantung, kurang tidur juga dapat berpengaruh pada kerja otak. Bahkan pengaruhnya begitu besar sehingga jika kita kurang tidur, kita seperti orang yang sedang ‘mabuk’ di siang hari. Apa saja pengaruh kurang tidur pada otak? Berikut beberapa diantaranya:

  • Kurang tidur mengakibatkan kantuk dan mengganggu kemampuan berpikir. Mengantuk membuat kita kurang waspada dan sulit berkonsentrasi. Ini sangat berbahaya jika kita berkendara atau melakukan pekerjaan dengan mesin.
  • Sulit berpikir jernih, sehingga tidak tepat saat memutuskan sesuatu. Kurang tidur menyebabkan kemampuan dalam menilai dan menimbang berbagai hal menurun, sehingga sering tak tahu bagaimana harus bersikap.
  • Mengurangi kemampuan mengingat (memori). Penelitian membuktikan bahwa koneksi saraf yang berhubungan dengan memori diperkuat kala tidur. Itu sebabnya saat kita mengantuk, jadi pelupa.
  • Gangguan belajar. Selain sulit untuk fokus, kurang tidur juga menyebabkan otak kita sulit menyerap informasi baru. Karena itu, tidur yang cukup dan berkualitas amat dibutuhkan bagi anak sekolah.
  • Menurunkan kreativitas. Pada fase tidur REM (rapid eye movement), di otak biasanya akan muncul berbagai ide dan pemikiran baru. Proses ini mendukung kemampuan berinovasi dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah.
  • Risiko stroke meningkat (berhubungan dengan tekanan darah tinggi). Selain itu, dari penelitian ditemukan bahwa 15% kasus penyakit pikun akibat Alzheimer diakibatkan karena kurang tidur. Pada saat tidur, otak membersihkan diri, termasuk dari senyawa beta amyloid protein yang dapat menyebabkan Alzheimer.

Sebenarnya masih banyak lagi pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan jantung dan otak. Hal ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk memperhatikan waktu tidur dengan baik. Lakukan segala cara untuk dapat memenuhi kebutuhan tidur berkualitas, setidaknya 7 jam setiap malam.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Milestone Usia 18 bulan

Artikel Selanjutnya

Red Flags Usia 18 Bulan

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan