KESEHATAN KELUARGA

Manfaat Pepaya bagi Pencernaan

Saat mengalami sembelit, makanlah papaya. Nasehat itu sering kita dengar dari banyak orang. Mari kita cari tahu lebih jauh mengenai manfaat papaya bagi pencernaan.

Prof. Ir. Ali Khomsan, M.S. | 2 Desember 2021

Buah pepaya merupakan buah yang tak hanya populer di Indonesia, namun juga tidak mengenal musim alias bisa ditemukan kapan saja. Selain itu, manfaat pepaya bagi pencernaan pun sudah sangat dikenal masyarakat.

Pada awalnya pepaya diperkirakan berasal dari wilayah tropis Amerika. Kemudian dibawa dan disebarkan oleh pelaut Spanyol dan Portugis ke berbagai belahan dunia hingga ke negeri kita.

Pepaya kaya akan serat

Pada waktu proses pematangan, buah pepaya menjadi semakin lunak. Hal ini disebabkan oleh perubahan pektin (serat) tidak larut menjadi pektin larut. Berikut perbedaannya:

  • Serat larut berguna untuk pengendalian kolesterol. Serat larut ini tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia, tetapi larut dalam air panas,
  • Serat tidak larut dapat memperlancar pembuangan kotoran. Serat ini tidak dapat dicerna dan juga tidak dapat larut dalam air panas. Meski tidak dapat dicerna, namun serat mempunyai fungsi metabolisme zat gizi yang penting di dalam tubuh.

Serat makanan ini pernah dianggap sebagai the forgotten nutrient karena fungsinya ketika itu belum jelas. Namun saat ini justru diketahui sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan saluran cerna.

Kegunaan serat bagi pencernaan

Konsumsi serat tak larut akan menghasilkan feses yang lembek, oleh karena itu diperlukan kontraksi otot yang rendah untuk mengeluarkan feses dengan lancar.  Kekurangan serat akan menyebabkan feses menjadi keras dan diperlukan kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya, hal ini seringkali menyebabkan konstipasi (sulit buang air besar).

Bila feses selalu dalam keadaan keras dan berlangsung terus-menerus maka otot menjadi lelah dan lemah sehingga muncul penyakit diverticulosis. Penyakit ini dicirikan oleh penonjolan bagian luar usus berbentuk bisul dan disertai peradangan atau infeksi. Oleh sebab itu, banyak orang yang berpendapat bila sulit buang air besar, makanlah pepaya.

Dewasa ini pola makan modern juga sering dihubungkan dengan tingginya kolesterol yang berasal dari pangan hewani. Kolesterol adalah pemicu munculnya penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Salah satu upaya untuk menekan tingginya kolesterol darah adalah dengan meningkatkan konsumsi serat larut yang antara lain bersumber dari pepaya.

Di dalam saluran pencernaan serat larut ini akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama feses. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat larut akan semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.

Jadi, sediakanlan pepaya di rumah Anda jika ingin mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan saluran cerna keluarga.

Prof. Ir. Ali Khomsan, M.S. adalah Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan