KESEHATAN KELUARGA

Kunjungan ke Dokter Gigi di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 membuat kita perlu berhati-hati, salah satunya saat akan melakukan kunjungan ke dokter gigi. Apa saja yang mesti diperhatikan?

Dyah Soekasto | 29 Agustus 2021

Virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab COVID-19 menular melalui mini droplets (percikan halus cairan di saluran napas) yang disebarkan saat penderita bernapas, berbicara, batuk, dan lainnya. Orang mungkin menghirupnya atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi droplets ini, lalu memegang mata, hidung, atau mulut mereka sendiri.

Bayangkan jika kita melakukan kunjunan ke dokter gigi di masa pandemi saat ini. Alat-alat yang digunakan di ruangan dokter gigi, seperti bor dan pembersih ultrasonik, juga menghasilkan partikel kecil (aerosol), yang dapat bertahan di udara selama beberapa menit, hingga berjam-jam.

Pada Maret 2020, American Dental Association (ADA) meminta para praktisi untuk menunda perawatan non-darurat untuk membatasi kemungkinan penyebaran virus. ADA bersama-sama pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) menyusun rekomendasi praktik dokter gigi yang aman. Pada bulan Mei 2020, rekomendasi tersebut sudah dapat diaplikasikan.

Ke dokter gigi di masa pandemi

Dokter gigi dan asistennya harus mengikuti rekomendasi protokol kesehatan dan keselamatan yang telah ditetapkan, untuk mencegah penyebaran COVID-19 di tempat praktik dokter gigi, seperti:

  • Mencuci tangan dan mensterilkan alat setiap berganti pasien
  • Beberapa alat dan jarum digunakan sekali pakai dan tidak digunakan kembali.
  • Disinfeksi semua permukaan dan alat lebih sering.
  • Membersihkan, mengganti, dan menutup alat di antara penggunaan.
  • Mengenakan lebih banyak alat pelindung dari biasanya.
  • Menutup mulut Anda dengan pengaman gigi yang terbuat dari karet.

Selain itu mereka juga membatasi jumlah pasien, hari dan jam praktik, serta mengatur waktu kunjungan.

Saat mendaftarkan diri

Selama pandemi ini, pasien perlu membuat janji temu dan mengisi daftar isian sebelum berkunjung. Bagian pendaftaran mungkin akan meminta Anda untuk:

  • Datang sesuai jadwal.
  • Selalu menggunakan masker wajah.
  • Membatasi jumlah orang yang dibawa, sebaiknya tidak membawa anak-anak (kecuali jika anak yang sakit).
  • Menunggu di kursi tunggu yang telah diberi jarak.

Bertanya tentang:

  • Status kesehatan Anda, termasuk mengukur suhu tubuh dan kemungkinan gejala COVID-19.
  • Aktivitas beberapa bulan terakhir, seperti perjalanan ke daerah lain.
  • Apakah pernah berada di sekitar orang yang menderita COVID-19.

Biasanya di ruang tunggu, petugas telah menyingkirkan benda yang biasa disentuh orang di ruang tunggu, seperti mainan, koran, majalah, untuk mencegah penularan.

Kejujuran Anda sangat dibutuhkan, sampaikan jika Anda positif COVID-19 atau merasa mengalami gejala yang mencurigakan, misalnya demam, batuk, dan sesak napas. Ada langkah-langkah khusus yang dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus.

Apakah perawatan bersifat mendesak?

Ini disebut prosedur elektif, yakni perawatan gigi yang tidak memengaruhi kesehatan Anda saat ini. Dengan kata lain, perawatan yang dapat ditunda, contohnya:

  • Pemeriksaan gigi rutin
  • Membersihkan karang gigi
  • Prosedur yang mengharuskan penggunaan sinar-X
  • Perawatan gigi berlubang atau cabut gigi (dengan catatan tidak menimbulkan sakit)
  • Tindakan estetika, misalnya memutihkan gigi
  • Pemeriksaan kawat gigi.

Jika butuh tindakan darurat

Menurut ADA, kondisi sakit gigi darurat yang perlu penangan segera adalah jika memperlihatkan gejala sebagai berikut:

  • Rasa sakit yang parah.
  • Perdarahan yang tidak kunjung berhenti.
  • Jaringan yang membutuhkan biopsi.
  • Pembengkakan di dalam atau di sekitar mulut (gusi, wajah, atau leher).
  • Gigi patah, terutama jika menyebabkan rasa sakit atau kerusakan jaringan.
  • Tanda-tanda infeksi (nyeri dan bengkak).
  • Perawatan pasca operasi yang tidak bisa dilakukan sendiri.
  • Mahkota gigi sementara yang hilang atau rusak.
  • Perawatan gigi yang berhubungan dengan perawatan kanker.
  • Gigi palsu yang tidak berfungsi.
  • Kawat gigi terasa sakit.

Hubungi dokter gigi Anda jika ada kondisi mendesak. Anda perlu menanyakan apakah perlu melakukan kunjungan ke dokter gigi segera atau dapat ditunda. Jangan pergi ke IGD kecuali dokter gigi Anda sedang tidak praktik.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan