KESEHATAN ANAK

Kuning pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Di minggu-minggu pertama usianya bayi rentan mengalami jaundice (kuning), sebabnya bisa bermacam-macam. Lantas, kapan kuning pada bayi perlu diwaspadai?

Dyah Soekasto | 29 Agustus 2021

Tanda utama bayi kuning adalah menguningnya kulit dan bagian putih mata. Cara mudah untuk memeriksa bayi kuning adalah dengan menekan dahi atau hidung dengan lembut. Jika kulit terlihat kuning di tempat Anda menekan, kemungkinan bayi mengalami penyakit kuning ringan. Bayi normal, saat ditekan dahi atau hidungnya warna kulitnya terlihat sedikit lebih terang dari warna kulitnya untuk sesaat. Pemeriksaan sebaiknya dalam kondisi pencahayaan yang baik dan di siang hari.

Penyebab utama kondisi kuning pada bayi adalah kelebihan bilirubin (hiperbilirubinemia). Bilirubin, yang bertanggung jawab atas warna kuning (ikterus) adalah bagian normal dari pigmen yang dilepaskan dari pemecahan sel darah merah.

Bayi baru lahir memproduksi bilirubin lebih banyak dibandingkan orang dewasa, dan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat di beberapa hari pertama kehidupannya. Dalam hal ini, organ hati bertugas menyaring bilirubin dari aliran darah dan melepaskannya ke saluran usus.

Pada bayi baru lahir, pembentukan organ hati belum matang sehingga belum mampu mengeluarkan bilirubin dengan cepat, akibatnya terjadilah penumpukan bilirubin. Penyakit kuning fisiologis ini normal dan biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga setelah Si Kecil lahir.

Kondisi kuning rutin diperiksa

Sebagian besar rumah sakit memiliki kebijakan untuk memeriksa apakah bayi mengalami penyakit kuning sebelum dipulangkan. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi baru lahir diperiksa penyakit kuning selama pemeriksaan medis rutin (setidaknya setiap 8-12 jam).

Bayi disarankan diperiksa penyakit kuning antara hari ketiga dan ketujuh setelah lahir (biasanya kadar bilirubin memuncak). Jika bayi Anda dipulangkan lebih awal dari 72 jam setelah lahir, buat janji untuk cek penyakit kuning dalam waktu dua hari setelah pulang ke rumah.

Kapan orangtua perlu waspada?

Penyakit kuning pada bayi perlu diwaspadai jika memperlihatkan tanda-tanda atau gejala berikut:

  • Kulit bayi menjadi lebih kuning.
  • Kulit di perut, lengan, dan kaki terlihat kuning.
  • Putih mata terlihat kuning.
  • Bayi kelihatan sakit atau sulit dibangunkan.
  • Berat badan bayi tidak bertambah atau malas menyusu.
  • Bayi menangis dengan keras (tidak seperti biasanya).

Kemungkinan penyakit kuning menjadi parah atau komplikasi akibat kelebihan bilirubin. Hubungi dokter bila buah hati Anda mengalami hal tersebut.

Penyebab bayi kuning

Ada beberapa gangguan yang menyebabkan penyakit kuning parah pada bayi, antara lain:

  • perdarahan dalam
  • infeksi pada darah (sepsis)
  • ketidakcocokan antara darah ibu dan darah bayi
  • kerusakan hati
  • atresia bilier, saluran empedu bayi tersumbat atau terluka
  • defisiensi enzim
  • kelainan sel darah merah pada bayi (sel darah merah cepat rusak).

Cara mencegah penyakit kuning pada bayi

Pencegahan terbaik dari penyakit kuning pada bayi adalah pemberian makanan yang cukup. Bayi ASI harus menyusu delapan hingga 12 kali sehari, terutama beberapa hari pertama di awal kehidupannya. Jika kondisi tertentu ibu tidak dapat menyusui, bayi yang diberi susu formula biasanya harus mendapatkan 30-60 mililiter susu formula, setiap dua hingga tiga jam di minggu pertama.

Ketelitian orangtua terhadap kondisi kuning pada bayi yang perlu diwaspadai akan mempercepat penangan sehingga kondisi penyakit serius dapat diatasi lebih dini.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan