KESEHATAN ANAK

Gangguan Kesehatan pada Bayi Prematur

Bayi yang lahir prematur memiliki banyak tantangan, terutama gangguan kesehatan, saat ia bertumbuh kembang. Apa saja gangguan kesehatan pada bayi prematur yang perlu menjadi perhatian orangtua? Berikut penjelasannya.

Desi Hariana | 11 Februari 2022

Kehamilan pada umumnya akan berakhir di minggu ke-40, namun beberapa bayi dapat lahir lebih cepat. Kelahiran disebut prematur apabila terjadi usia kehamilan belum 37 minggu. Beberapa bayi yang lahir prematur bisa mengalami gangguan kesehatan jangka pendek atau panjang. Selain usia kehamilan saat ia dilahirkan, berat badan lahir bayi prematur juga turut memengaruhi kesehatannya.

Usia kehamilan turut memengaruhi

Gangguan kesehatan atau komplikasi yang dialami oleh bayi prematur memang bervariasi. Semakin cepat bayi lahir, maka semakin tinggi risiko gangguan kesehatan serius.

Bayi prematur berdasarkan usia kehamilan:

Late preterm: lahir di usia kehamilan antara 34-36 minggu

Moderately preterm: lahir di usia kehamilan antara 32-34 minggu

Very preterm: lahir pada atau di bawah usia kehamilan 32 minggu

Extremely preterm: lahir pada atau sebelum usia kehamilan 25 minggu

Kebanyakan kelahiran prematur terjadi pada tahap late preterm.

Gangguan kesehatan jangka pendek

Pernapasan. Sistem pernapasan bayi yang belum matang membuat paru-parunya belum bisa mengembang dan menguncup secara normal. Si Kecil dapat mengalami gangguan paru yang disebut bronchopulmonary dysplasia atau gangguan tidur (sleep apnea).

Jantung. Pada bayi prematur sering ditemukan kondisi PDA atau patent ductus arteries, dimana ditemukan ‘bukaan’ antara aorta dan arteri paru. Walaupun biasanya dapat menutup dengan sendirinya, namun jika dibiarkan dapat menyebabkan gangguan jantung jangka panjang. Selain itu, bayi prematur juga dapat mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi.

Otak. Semakin muda usia kehamilan saat bayi dilahirkan, semakin tinggi risikonya mengalami pendarahan di otak. Pendarahan yang cukup parah dapat menyebabkan cedera otak.

Suhu tubuh. Pengaturan suhu tubuh internal pada bayi prematur belum berfungsi dengan baik, selain juga ia tidak memiliki cadangan lemak seperti bayi yang lahir cukup bulan. Sehingga, ia dapat kehilangan panas tubuh dengan cepat. Jika bayi mengalami hipotermia (suhu tubuh sangat rendah), dapat mengganggu pernapasan dan kadar gula darahnya. Itu sebabnya mereka perlu berada di inkubator.

Pencernaan. Sistem pencernaan yang belum matang dapat mengakibatkan gangguan yang disebut NEC atau necrotizing enterocolitis. Ini adalah kondisi serius saat bagian dalam saluran cerna mengalami luka ketika ia mulai diberi susu. Berita baiknya, bayi prematur yang diberi ASI lebih rendah risikonya mengalami NEC.

Darah. Bayi prematur juga memiliki risiko tinggi mengalami anemia dan jaundice (kuning).

Selain itu, bayi prematur dapat mengalami gangguan metabolisme, imunitas, ginjal, dan rentan mengalami infeksi.

Gangguan kesehatan jangka panjang

Cerebral palsy. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi, kurangnya aliran darah ke otak, atau cedera otak.

Kesulitan belajar. Ketika anak yang lahir prematur sudah mulai sekolah, ia cenderung mengalami kesulitan dalam belajar.

Penglihatan. Pada bayi prematur sering ditemukan kondisi ROP atau retinopathy of prematurity yaitu gangguan pada saraf retina.

Pendengaran. Bayi prematur juga mengalami peningkatan risiko kehilangan pendengaran, sehingga perlu segera dicek sebelum pulang ke rumah.

Gigi. Beberapa bayi prematur yang pernah mengalami sakit kritis dapat mengalami gangguan terlambat tumbuh gigi, gigi tumbuh tidak sejajar, dan lainnya.

Psikologis. Selain kemungkinan mengalami keterlambatan perkembangan, bayi prematur juga cenderung mengalami gangguan perilaku atau psikologis.

Penyakit kronis. Infeksi, asma, gangguan makan, adalah beberapa penyakit kronis yang dapat diderita Si Kecil. Bayi prematur juga berisiko lebih tinggi mengalami SIDS atau sudden infant death syndrome.

Perkembangan ilmu kedokteran sangat membantu menurunkan risiko kematian pada bayi lahir prematur. Begitu juga dengan penanganan berbagai gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh bayi prematur. Perlu diingat bahwa bayi prematur kemungkinan mengalami ketertinggalan perkembangan hingga usia 2 tahun. Setelah itu, mereka umumnya mengalami perkembangan yang sama dengan bayi lahir normal.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan