KESEHATAN IBU

Efektivitas Vaksin HPV

Kanker leher rahim menjadi penyakit yang menakutkan bagi perempuan. Apakah kehadiran vaksin HPV (human papillomavirus penyebab kanker leher rahim) dapat menjadi penangkal ampuh? Bagaimana dengan efektivitasnya?

Dr. Med. Damar Prasmusinto, Sp.OG(K) | 30 Maret 2021

Seorang ibu dengan satu anak datang ke ruang praktek dokter kebidanan dan kandungan. Ibu usia 33 tahun ini menyampaikan keinginannya untuk vaksinasi HPV, si penyebab kanker leher rahim. Namun ada keraguan apakah vaksin HPV efektif bagi wanita seusianya?

Penjelasan mengenai HPV

Salah satu penyebab kanker leher rahim adalah infeksi HPV (dengan lebih dari 100 tipe) yang sangat spesies spesifik. Yang dimaksud spesies spesifik misalnya tipe 16 dapat menyebabkan kanker, sedangkan tipe 6 tidak.

Walaupun namanya sama-sama HPV, efek yang diakibatkan oleh tipe berbeda, belum tentu serupa:

  • HPV tipe 16 dan 18: penyebab terbanyak kanker serviks (70%)
  • HPV tipe 45 dan 31: penyebab kanker serviks (5-10%)
  • HPV tipe 6 dan 11:  96% penyebab kondiloma genital (penyakit yang menyerupai jengger di alat kelamin)

Penularan HPV

HPV menyebar melalui kontak kulit dengan kulit, termasuk hubungan seksual, seks anal, seks oral, dan kontak lain yang melibatkan alat kelamin dan permukaan kulit.

Di Amerika Serikat, infeksi HPV merupakan penyakit menular seksual tersering. Risiko tertular HPV meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah pasangan seksual. Risiko ini tetap ada sepanjang perempuan tersebut aktif secara seksual

Efektivitas vaksin HPV

Saat ini tersedia dua jenis vaksin untuk penyakit kanker leher rahim ini, yaitu HPV quadrivalent dan HPV bivalent yang dianjurkan diberikan pada perempuan usia 10-25 tahun untuk mencegah HPV tipe 16 dan 18. Di Amerika Serikat, vaksinasi HPV ini dianjurkan untuk digunakan pada perempuan usia 9-26 tahun, tanpa mempedulikan apakah mereka pernah mendapat hasil positif untuk tes infeksi HPV atau tidak.

Vaksin diberikan sebaganyak tiga kali, dengan pemberian kedua antara 1-2 bulan kemudian, dan yang ketiga 6 bulan setelah yang pertama.

Vaksin HPV4 (quadrivalent) hanya melindungi terhadap empat tipe HPV, dan tidak dapat memberikan perlindungan terhadap tipe HPV lain atau yang telah diidap sebelumnya.

Namun demikian, karena vaksin ini dapat melindungi terhadap 4 tipe HPV tersebut, maka tetap penting untuk seorang perempuan mendapat vaksinasi walaupun mereka telah terinfeksi dengan 1 atau lebih tipe yang dapat diproteksi oleh vaksin ini. Vaksin tidak boleh diberikan pada saat kehamilan dan mereka yang alergi terhadap vaksin ini. Berbagai studi melaporkan HPV4 dan HPV2 sangat efektif.

Pada kasus seperti contoh di awal, dimana ibu sudah berusia 30-an tahun dan sudah memiliki anak, tetap dapat diberikan vaksin ini. Walaupun mungkin saja ibu tersebut sudah pernah terinfeksi salah satu tipe HPV, vaksin ini kurang bermanfaat terhadap tipe HPV tersebut.

Ada pemeriksaan untuk mengetahui apakah seorang perempuan sudah terinfeksi HPV tipe risiko tinggi atau rendah, yaitu dengan pemeriksaan DNA HPV. Cara pengambilan sampel untuk pemeriksaan ini mirip dengan pap smear. Kendalanya, pemeriksaan ini masih relatif mahal.

Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu jika Ibu atau anak perempuan ibu hendak melakukan vaksin HPV.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan