KESEHATAN IBU

Efek Kurang Tidur pada Ibu Baru

Memasuki kehidupan baru sebagai seorang ibu, banyak hal dalam keseharian ibu yang perlu mengalami penyesuaian. Mengatur waktu tidur adalah salah satunya. Hal ini penting karena efek kurang tidur pada ibu dapat sangat merugikan kesehatan.

Desi Hariana | 17 Maret 2023

Kesibukan mengurus Si Kecil seperti mengganti popoknya di malam hari, atau menyusui setiap beberapa jam sekali, tentunya dapat membuat Ibu (atau juga Ayah) kekurangan waktu tidur. Jika tidak diatasi dengan baik, efek kurang tidur pada ibu baru bisa sangat merugikan kesehatan, baik fisik maupun mental.

Kebutuhan tidur orang dewasa

Secara rata-rata, orang dewasa membutuhkan waktu tidur antara 7-9 jam per hari. Ibu baru umumnya kehilangan waktu tidur lebih dari 1 jam setiap harinya. Waktu tidur orang tua biasanya baru dapat kembali ke pola sebelum kehamilan, setelah anak berusia 6 tahun. Kurang tidur pada Ibu pun dapat memperparah kondisi baby blues (postpartum depression) jika ibu mengalaminya.

Tidur memiliki fungsi penting untuk membentuk memori, memperbaiki sel dan jaringan yang mati atau rusak, serta mencegah Ibu sakit. Tidur yang cukup dan nyenyak akan memberikan energi baru bagi Ibu untuk menikmati kegiatan di keesokan harinya. Menurunnya produksi hormon estrogen dan progesteron secara drastis setelah melahirkan, membuat ibu baru tak hanya sulit tidur, tapi sulit mendapatkan tidur yang berkualitas. Kedua hormon tersebut berperan penting dalam pengaturan waktu tidur.

Sering kali kondisi kurang tidur ini diakibatkan Ibu baru merasa perlu selalu siaga jika Si Kecil membutuhkan sesuatu. Jadi, saat ada waktu pun ibu biasanya tak langsung tertidur. “Ibu berpikir, nah, ada waktu untukku agar bisa tertidur selama satu jam. Tapi nyatanya pemikiran itu malah membuat ibu tak bisa tidur,” tutur Catherine Monk, Ph.D, seorang dosen Psikologi dari Departemen Psikiatri dan Obstetri Ginekologi di Universitas Columbia, Amerika Serikat.

Efek dari kurang tidur

Kurang tidur memiliki efek yang buruk pada siapapun. Efek yang dialami anak laki-laki bisa berupa gangguan suasana hati, kesehatan, keselamatan, bahkan panjangnya usia kita. Berikut adalah beberapa efek kurang tidur yang perlu diperhatikan oleh Ibu:

  • Kegelisahan. Dalam kondisi kurang tidur, Ibu akan lebih mudah gelisah, cemas, dan sangat mungkin jika akhirnya mudah marah pada orang-orang di sekitarnya.
  • Kecemasan dan depresi. Tanpa tidur berkualitas, Ibu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dan depresi. Jika ibu merasakan gejala gangguan kesehatan mental, segera berkonsultasilah dengan ahlinya.
  • Kecelakaan dan cedera. Reaksi spontan kita berkurang saat tidak mendapatkan tidur yang cukup. Sehingga akan meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera.

Prioritaskan juga tidur Ibu

Jika Ibu cukup tidur, maka ia pun memiliki cukup energi untuk mengurus bayinya. Berikut tip untuk memastikan Ibu mendapatkan waktu tidur yang cukup:

1. Tidurlah kala bayi tertidur. Hal ini mungkin sulit dilakukan karena banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun tidur yang nyenyak selama 10-20 menit sekalipun dapat membantu. Penelitian juga menemukan bahwa tidur pendek di siang hari (naps) dapat membantu mengurangi tingkat stres Ibu.

2. Jangan sungkan untuk mengatakan ‘tidak’. Kemungkinan akan banyak kerabat atau teman yang ingin menengok Ibu dan Si Kecil yang baru lahir. Namun jika Ibu dan bayi masih saling beradaptasi satu sama lain, sebaiknya ibu tidak sungkan untuk menolak atau meminta menunda kedatangan para penjenguk tersebut.

3. Menciptakan lingkungan dan rutinitas tidur yang mendukung. Ruangan yang dingin, tenang, dan temaram, dapat membantu ibu dan Si Kecil tertidur lebih nyenyak. Bahkan setelah bayi semakin besar, Ibu juga dapat menciptakan kebiasaan sebelum tidur yang bisa menjadi waktu untuk bonding bersama Si Kecil, misalnya membacakan buku atau berendam air hangat.

4. Meminta bantuan. Jangan malu untuk meminta bantuan teman, tetangga, atau keluarga agar Ibu dapat memenuhi waktu tidur yang cukup. Pastikan Ibu sempat untuk ke luar rumah, misalnya berjalan kaki di sekitar rumah, ini bagus untuk menyehatkan mental Ibu.

5. Melakukan latihan tidur sendiri pada anak di atas usia 6 bulan. Latihan tidur membantu anak tidur lebih baik, dan suasan hati Ibu pun membaik.

Jika setelah berminggu-minggu, bahkan hitungan bulan, Ibu mengalami kesulitan untuk tidur, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Ibu akan menjalani tes untuk mencari penyebabnya, apakah hanya kelelahan, atau ada masalah kesehatan lain yang perlu penanganan lebih lanjut.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan