KESEHATAN ANAK

Bolehkah Anak Kecil Minum Teh?

Kandungan nutrisi teh memang tak diragukan lagi, namun pertanyaannya, bolehkah anak kecil minum teh?

Dyah Soekasto | 22 Oktober 2020

Sejumlah ahli setuju bahwa teh mengandung nutrisi penting. Dokter Michael T. Murray, ND menyatakan bahwa baik teh hitam atau hijau mengandung vitamin C, D, K serta riboflavin dalam jumlah yang relatif tinggi. Selain itu juga ada mineral kalsium, magnesium, besi, seng, natrium, nikel, dan fluoride.

Ahli nutrisi dari Academy of Nutrition and Diabetics, Dr. Amy Jamieson-Petonic, menyatakan teh kaya akan antioksidan yang disebut katekin, yang dapat membantu mencegah atau mengurangi kejadian kanker. Namun bagaimana dengan anak-anak? Bolehkah anak-anak mengonsumsi teh layaknya orang dewasa?

Tidak ada penelitian yang menentukan usia pasti kapan anak boleh mulai minum teh. Selama konsumsi teh dalam jumlah sedang, dan batas kafein terkendali, kemungkinan tidak ada risiko yang signifikan.

American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak-anak dan remaja harus berhati-hati saat mengonsumsi minuman berkafein. Remaja berusia 12 sampai 18 tahun dapat mengonsumsi 100 mg kafein (sekitar satu atau dua cangkir teh) dalam sehari. Tetapi untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, mereka tidak memiliki ambang batas aman.

Pertimbangkan manfaatnya

Secangkir teh berkafein dapat memberikan beberapa keuntungan jangka pendek bagi anak-anak yaitu:

  • membuat anak rileks dan bisa menurunkan suhu jika anak demam
  • meredakan sakit tubuh dan sakit perut
  • membantu mengobati batuk dan pilek
  • membantu menjaga anak tetap terhidrasi.

Tip membuat secangkir teh untuk anak

  • Gunakan lebih sedikit daun teh untuk membuat minuman teh ringan.
  • Seduh teh 2-4 menit. Jika teh terlalu kental, tambahkan air ke dalamnya.
  • Sajikan teh dalam kondisi hangat atau dingin, bukan teh panas.

Waspadai efek sampingnya

Konsumsi teh yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut:

  • Kafein dalam teh dapat memengaruhi perkembangan, perilaku, dan tidur anak.
  • Konsumsi teh atau kopi secara teratur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe1 pada anak.
  • Asupan kafein oleh anak dapat meningkatkan preferensi terhadap minuman dan makanan manis. Pola makan seperti itu dapat meningkatkan risiko obesitas.
  • Kafein yang berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan dan kegugupan pada anak-anak.
  • Kafein dan gula dalam teh dapat berisiko kelebihan berat badan pada anak-anak.

Pilihan teh untuk anak-anak

  • Teh kamomil: sebuah studi mencatat bahwa kamomil digunakan untuk mengobati demam, croup (infeksi saluran napas atas), dan kolik pada anak-anak. Sebuah studi di Universitas New Mexico, membuktikan bahwa teh kamomil dapat membantu mengurangi kecemasan dan ‘menenangkan’ perut. Tetapi hati-hati jika anak alergi terhadap marigold, ragweed, aster, dan krisan, maka hindari teh ini.
  • Teh jahe: secangkir teh jahe bisa menjadi ide yang bagus untuk menenangkan perut anak. Bahkan mungkin membantu mengurangi mual.
  • Teh adas: Ini membantu mengurangi gejala kolik, membantu menghilangkan gas dengan merelaksasikan saluran pencernaan.

Jadi, menjawab pertanyaan bolehkah anak kecil minum teh? Secangkir teh sebagai sebuah selingan tidak akan membahayakan kesehatan anak.

Referensi:

https://www.sharecare.com/health/dietary-supplements/what-is-nutritional-value-tea

https://www.momjunction.com/articles/is-it-safe-for-your-kid-to-drink-tea_00390039/

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan