KESEHATAN ANAK

Bermacam Kandungan Gizi Ikan

Bermacam kandungan gizi ikan sangat baik untuk mendorong pertumbuhan anak. Tetapi hati-hati, ada ikan yang tak boleh asal dikonsumsi.

Anissa Aryati | 22 Oktober 2020

Menghadirkan makanan laut sebagai menu makanan keluarga memang masih jarang dilakukan oleh sebagian besar keluarga di Indonesia. Menu ikan laut masih kurang populer dibandingkan protein hewani lainnya seperti telur, ayam, dan daging merah.

Selain itu, anak-anak terkadang kurang menyukai ikan karena tidak senang dengan aromanya atau takut tak sengaja makan durinya. Padahal, bermacam nutrisi yang dikandung oleh ikan sangat baik bagi kesehatan, khususnya untuk mendorong pertumbuhan dan kecerdasan anak.

Kandungan vitamin dan mineral dalam ikan

Menambahkan ikan ke dalam menu makanan perlu dimodifikasi agar anak lebih bergairah untuk menyantap makanan yang kaya akan zat gizi tersebut. Saran penyajian ikan dan makanan laut lainnya adalah sebanyak 1-2 kali seminggu dalam porsi kecil.

Bermacam kandungan gizi ikan sangat bermanfaat bagi anak. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa manfaat mengonsumsi ikan sejak dini antara lain adalah membantu mencegah penyakit alergi seperti asma dan eksim pada anak.

Kandungan Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Eicosapentaenoic Acid (EPA) di dalam ikan baik untuk perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan anak. Ikan juga padat protein dan memiliki sedikit atau tanpa gula, sehingga tidak menimbulkan gangguan obesitas apabila dikonsumsi oleh anak.

Selain itu, ikan mengandung kadar lemak jenuh yang rendah, dengan protein, vitamin D, dan vitamin B yang tergolong cukup tinggi sehingga sangat baik untuk perrtumbuhan anak. Beberapa kandungan lain yang terdapat spesies ikan dan kerang adalah berupa kandungan kalsium, zat besi, selenium dan yodium.

Jenis-jenis ikan

Ada beberapa jenis ikan yang baik dan direkomendasikan untuk anak, diantaranya adalah lele, kepiting, nila, lobster, ikan teri, udang, sarden, tiram, dan salmon. Dengan syarat ikan aman dari kandungan bahan-bahan berbahaya.

Tuna ‘light’ berwarna merah muda sangat disarankan untuk dikonsumsi seporsi seminggu karena mengandung Eicosapentaenoic Acid (EPA) yang tinggi. Demikian pula ikan berlemak seperti halnya salmon dan makerel yang kaya akan asam lemak esensial omega-3 yang bermanfaat untuk perkembangan otak anak.

Hindari ikan-ikan ini

Meski memberi manfaat yang cukup besar untuk mendukung kecerdasan anak, namun tidak semua jenis ikan bisa dikonsumsi. Menurut lembaga pengawasan makanan (FDA) dan lembaga pengawasan lingkungan (EPA) di Amerika Serikat, ada beberapa jenis ikan besar yang tidak boleh disajikan untuk anak, ibu hamil dan menyusui.

Beberapa jenis ikan tersebut diantaranya adalah ikan marlin, oranye kasar, hiu, ikan todak, Tilefish, makarel raja, tuna mata besar. Beberapa hal yang menyebabkan ikan-ikan ini tidak baik dikosumsumsi adalah karena  dianggap memiliki kandungan merkuri dan polutan air seperti polychlorinated biphenyls (PCBS) dan dioxin di lingkungan mereka hidup.

Ikan-ikan ini sudah terkontaminasi bahan-bahan berbahaya sehingga sudah tak baik bahkan dapat merugikan kesehatan. Jika dikonsumsi anak, dapat memengaruhi otak dan perkembangan sistem saraf mereka, sehingga dapat menyebabkan masalah belajar dan perilaku.

Untuk ikan yang diperoleh dari hasil memancing perlu diperhatikan apabila hendak dikonsumsi oleh keluarga. Sebelum memancing hendaknya perhatikan kondisi air tempat memancing. Apabila ada keraguan, sebelum dimasak, ikan sebaiknya dibuang kulit, lemak, dan organ dalamnya. Untuk anggota keluarga yang mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi ikan, segera berkonsultasi ke dokter agar berbagai hal buruk dapat dihindari.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Kebutuhan Zat Besi Anak

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan