TUMBUH KEMBANG

Berbagai Masalah Menulis pada Anak

Anak sudah ada di usia untuk belajar menulis, namun sepertinya perkembangan anak lebih lambat dibandingkan teman-teman seusianya. Mari kita kupas bersama mengenai berbagai masalah menulis pada anak.

Tri Hesti Handayani, A.Md.OT, S.Pd | 24 Januari 2023

Pada umumnya, anak sudah bisa diajari menulis di usia prasekolah (3-5 tahun). Keterampilan menulis ini sangat dibutuhkan sebagai persiapan memasuki usia sekolah. Namun demikian, berlatih menulis sebenarnya sudah bisa diajarkan sejak dini, dengan melatih keterampilan motorik halus anak dalam kegiatan bermain atau kegiatan sehari-hari.

Walaupun anak memiliki laju perkembangan yang berbeda-beda, namun ayah dan ibu dapat membantunya mengembangkan keterampilan jari jemarinya. Berikut adalah berbagai masalah menulis pada anak, dan tip bagi orang tua untuk membantu anak lebih lancar menulis:

1. Usia berapa anak bisa maksimal mengikuti pembelajaran untuk menulis secara efektif, mengingat memori anak pun masih terbatas?

Jawab:

Anak-anak sebenarnya sudah mulai belajar sejak ia dilahirkan. Proses belajar juga disesuaikan dengan usia perkembangannya, dimulai dari penguasaan motorik kasar, motorik halus, bahasa, juga aspek perkembangan lainnya. Semakin sering anak bereksplorasi, maka semakin berkembang juga kemampuan mengingatnya.

Sebelum memegang alat tulis, mereka dapat dikenalkan untuk memegang obyek lainnya sesuai usia perkembangan. Misalnya, ketika anak berusia 6 bulan, ia belajar memegang makanannya sendiri, ketika usia 1 tahun anak dapat memegang sendok untuk makan dengan mandiri, lalu usia 1,5 tahun bisa bereksplorasi dengan memegang spidol untuk membuat coretan. Semakin ia besar, maka pola pegang anak pun akan terus berkembang sebagai persiapan kemampuan menulisnya nanti.

2. Anak sudah bisa memegang pensil dengan baik, sudah bisa membuat garis lurus atau lingkaran, namun masih sulit untuk menebalkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Bagaimana cara melatihnya?

Jawab:

Agar dapat menulis dengan baik, anak memerlukan koordinasi mata dan tangan yang baik pula. Saat menebalkan garis titik-titik, anak diharapakan dapat mengontrol gerakan tangannya dengan pelan, menyesuaikan dengan pola yang sudah dibuat. Ia akan terhambat jika gerakan tangan yang dikuasai masih di area gerakan yang besar dan luas.

Kita dapat membantu anak dengan membuat coretan bebas lebih dahulu di media kertas atau white board. Selain itu, kenalkan juga berbagai aktivitas sehari-hari yang memerlukan gerakan perlahan, seperti mengaduk minuman, mengoles selai pada roti, dan lainnya. Dengan latihan ini, anak akan memiliki pengalaman dalam mengkoordinasikan mata dan tangan saat menulis.

3. Anak sudah bisa menulis dan membaca. tapi gerakan tangannya saat menulis lamban sekali. Bagaimana cara agar jemarinya lincah dalam menulis?

Jawab:

Kemampuan membaca banyak menggunakan kemampuan visual dan memori, sedangkan kemampuan menulis, selain kemampuan visual dan memori, lebih banyak melibatkan area keterampilan motorik halus. Anak perlu punya banyak pengalaman dalam menstimulasi berbagai area tersebut.

Kenalkan anak dengan berbagai aktivitas motorik kasar dan juga motorik halus, agar ia dapat mengenal dan merasakan gerakan cepat, lambat, kuat, atau lemah. Dengan demikian, ia dapat mengaplikasikannya tidak hanya ketika menulis, tapi juga dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

4. Saat berlatih menulis, genggaman anak pada alat tulis terlihat lemah, sehingga hasil tulisannya tidak terang. Apa yang dapat dilatih agar anak bisa menulis dengan lebih jelas?

Jawab:

Untuk memegang pensil yang baik, diperlukan kekuatan dan pola yang baik pula. Kita dapat mengenalkan pada anak, bagaimana menggunakan kekuatan otot tangannya melalui berbagai kegiatan. Misalnya mendorong boks mainan, menarik mainan, meremas spons, meremas playdough, maupun aktivitas sederhana lainnya. Sehingga anak memiliki pengalaman dalam mengontrol kekuatan tangannya.

Saat anak mengenggam obyek terlalu kuat, maka tekanan saat menulis pun menjadi berlebih, hasil tulisan tebal/kertas menjadi kotor/bolong. Begitu pula sebaliknya, jika terlalu lemah, maka hasil tulisan juga menjadi tipis. Untuk melatih memegang pensil, dapat diberikan stimulasi berupa pengenalan aktivitas tiga jari, seperti menjumput dan memindahkan obyek dengan 3 jari, mencubit playdough dengan 3 jari, ataupun aktivitas sederhana lainnya.

5. Anak kidal apakah harus diajarkan menulis menggunakan tangan kanan?

Jawab:

Sebaiknya kita memang tidak mengganti dominasi tangan anak, karena akan mempengaruhi hasil tulisan dan juga kualitas gerakannya. Biarkan anak tetap menggunakan sisi kirinya dalam beraktivitas, dan sisi kanan untuk membantu, sehingga aktivitas koordinasi dua tangan dapat berkembang dengan baik.

Dengan konsep tangan yang berganti-ganti, justru dapat membingungkan anak dalam mengenali sisi kanan-kiri, sehingga ketika ia belajar menulis dapat juga mempengaruhi konsep arah huruf. Contohnya kesulitan dalam membedakan huruf b dan d.

Sumber:

Sesi tanya jawab ahli di Instagram AnakkuID, pada 12 Januari 2023, selengkapnya dapat dilihat pada link berikut: https://www.instagram.com

Tag Terkait
sekolah anak sekolah belajar
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan