KESEHATAN KELUARGA

Atasi Depresi Tanpa Obat

Kondisi pandemik COVID-19 menyisakan banyak masalah di masyarakat, salah satunya depresi. Sebelum jadikan obat sebagai lini utama dalam mengatasi depresi, cobalah dahulu atasi depresi tanpa obat.

Dyah Soekasto | 16 Juni 2022

Banyak hal yang dapat membantu meringankan depresi Anda, dan itu tidak selalu obat. Ada beberapa langkah yang mungkin akan membantu meringankan depresi Anda. Berikut beberapa cara atasi depresi tanpa obat:

  • Olahraga teratur

Olahraga teratur dapat menyehatkan jantung Anda. Inilah obat yang baik untuk depresi.

"Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak serta meningkatkan produksi bahan kimia di otak yang bersifat antidepresan," kata Andrew Leuchter, MD, seorang profesor psikiatri di UCLA's David Geffen School of Medicine.

Lakukan olahraga yang Anda sukai, misalnya saja jalan cepat selama 30 menit sehari. Penelitian membuktikan bila ini dilakukan 5 kali dalam seminggu, dapat membantu orang dengan depresi ringan hingga sedang.

  • Tidur nyenyak

Depresi biasanya menyebabkan Anda tetap terjaga dan kurang tidur. Bila ini terjadi,  jangan membaca, menonton TV, menggunakan komputer, atau bekerja di tempat tidur. Amit Etkin, MD, PhD, seorang psikiater dan ahli saraf di Stanford University memberi tip berikut:

  1. Jangan tidur siang.
  2. Pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam.
  3. Matikan lampu kamar.
  4. Gunakan kasur hanya untuk tidur.
  5. Ciptakan suhu kamar yang nyaman.
  6. Hindari kafein, nikotin, alkohol, dan makan besar sebelum tidur.
  7. Berolahraga di pagi atau sore hari.
  • Supporting group

Bertemu dengan orang-orang yang mengalami hal yang sama akan membuat Anda merasa tidak sendirian, karenanya cobalah untuk mencari supporting group. Sebelum memutuskan bergabung, tanyakan program serta fokusnya seperti apa.

  • Konseling

“Terapi bicara” adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah Anda dan menemukan solusi baru.

  • Jadwalkan kegiatan yang lain dari biasa

Selain langkah-langkah di atas, nasehat yang lain adalah bertemu dengan teman-teman lama Anda, misalnya saja sahabat semasa sekolah dulu. Agendakan beberapa kegiatan yang menyenangkan, misalnya:

  1. Bernostalgia dengan mengunjungi sekolah dan jajan di kantin sekolah.
  2. Pergi bersama teman-teman ekskul dulu, misalnya jika Anda dulu tergabung dengan ekskul pecinta alam, lakukan trekking.
  3. Melakukan kegiatan sosial bersama teman-teman semasa sekolah, misalnya membuat program ke panti asuhan, panti jompo, dan sebagainya.
  • Jauhi orang-orang toxic

Satu studi tahun 2012 menemukan bahwa interaksi sosial yang negatif akan menyebabkan meningkatnya hormon sitokin, penyebab depresi. Itu sebabnya Anda sebaiknya menghindari orang-orang toxic. Caranya?

  • Jauhi siapa pun yang membuat Anda merasa lebih buruk.
  • Hindari orang-orang yang hanya mengambil keuntungan dari Anda.
  • Jauhi orang yang gemar menyebarkan desas-desus atau berbicara buruk tentang orang lain. Mereka akan berbuat sama dengan membicarakan keburukan Anda kepada orang lain.

Jika berbagai cara ini sudah dilakukan namun tidak membawa perubahan, berarti sudah saatnya Anda berkonsultasi dengan ahli psikiatri atau psikolog.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan