Anak Tidak Tertarik dengan Pelajaran di Sekolah
Desi Hariana | 22 Mei 2023
Beberapa anak memperlihatkan ketertarikan yang cukup besar pada pelajaran di sekolah, mereka terlihat semangat pergi ke sekolah, dan menunjukkan prestasi yang baik. Namun sebagian lagi justru terlihat hanya ‘bertahan’, ada juga yang bahkan tidak memperlihatkan ketertarikan sama sekali dengan pelajaran di sekolah, ia hanya ingin bermain atau menyendiri di rumah. Apa masalahnya, ya?
Berbagai alasan anak tidak tertarik dengan pelajaran di sekolah
Ada beberapa hal yang dapat membuat anak tidak tertarik dengan pelajaran sekolah. Beberapa alasan tersebut, antara lain:
1. Anak kurang termotivasi (kurang berminat)
Anak tidak melihat adanya kecocokan dengan beberapa mata pelajaran tertentu, sehingga ia pun tak memperlihatkan ketertarikannya.
2. Tidak adanya keterkaitan
Bisa juga karena anak kurang paham akan relevansi pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kurang menantang atau terlalu sulit
Anak mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, atau sebaliknya, tidak merasa tertantang karena ia menganggapnya terlalu mudah. Hal ini dapat menimbulkan rasa frustrasi anak
4. Masalah di rumah/pribadi
Jika anak sedang mengalami masalah keluarga, masalah kesehatan, atau konflik sosial, bisa saja anak tidak tertarik dengan pelajaran di sekolah. Ia perlu pendampingan untuk mengatasi hal ini.
5. Tidak cocok dengan metode pembelajaran
Hal ini banyak dialami oleh anak selama masa pandemi karena mereka tidak bisa bertemu dengan teman dan gurunya secara langsung. Namun setelah pembelajaran secara langsung diberlakukan kembali, umumnya masalah yang ditemui adalah metode belajar di kelas yang tidak sesuai dengan gaya belajar anak.
Hal yang bisa dilakukan oleh orangtua
Sebagai orangtua, kita tentu juga perlu memperhatikan bagaimana cara anak beradaptasi di sekolah dan menerima pembelajaran di kelas. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua saat melihat anak kurang tertarik pada pelajaran di sekolah;
1. Melakukan komunikasi yang terbuka dengan anak. Tanyakan apa yang membuatnya tidak atau kurang tertarik dengan mata pelajaran tertentu, atau mungkin ada masalah yang ia belum ceritakan pada Anda.
2. Temukan minat dan keterkaitan anak dengan pelajaran. Carilah apa yang membuat anak tertarik, dan kaitkan dengan pelajaran yang kurang mereka sukai. Misalnya dengan menghubungkan pelajaran matematika dengan ritme musik.
3. Berbagi cerita. Anda bisa menceritakan pengalaman waktu sekolah, apa yang membuat Anda tertarik dan tidak tertarik, serta bagaimana ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah ternyata berguna bagi kehidupan di masa dewasa.
4. Mencari metode pembelajaran yang sesuai. Anda perlu mengenali gaya belajar anak, apakah visual, audio, atau kinestetik? Berdiskusilah dengan guru di sekolah anak untuk menemukan metode pembelajaran yang cocok untuk anak.
5. Memberi dukungan pada anak. Jika ia memerlukan les tambahan, sebaiknya berikan kesempatan anak untuk mengikuti les tersebut. Apresiasi usaha dan prestasi anak, sekecil apapun, untuk meningkatkan motivasinya.
6. Berkolaborasi dengan guru di sekolah anak. Anak yang tidak tertarik pada pelajaran akan sulit diatur di kelas dan tidak memperlihatkan usaha untuk memperbaiki nilainya. Berkolaborasi dengan guru di sekolah anak diharapkan dapat membantu anak lebih fokus, semangat, serta meningkatkan prestasinya.
Setiap anak itu unik, maka dibutuhkan waktu dan upaya untuk membantu anak menemukan minat dan ketertarikannya pada pelajaran di sekolah. Kesabaran Anda dan guru di sekolahnya akan membarikan dorongan bagi anak untuk mengembangkan potensinya.
Referensi:
