TUMBUH KEMBANG

Milestones Anak Usia 5 Tahun

Anak usia 5 tahun sudah siap untuk memasuki masa sekolah. Keterampilan yang ia kuasai sudah semakin banyak. Cek milestones anak usia 5 tahun berikut ini.

Desi Hariana | 27 Januari 2023

Anak usia 5 tahun umumnya sudah memperlihatkan kemampuan yang sudah sangat berkembang di berbagai bidang keterampilan. Ia juga sudah bisa belajar mandiri dan memahami konsep ruang dan waktu. Apa saja milestones anak usia 5 tahun yang perlu diketahui oleh ayah dan ibu? Berikut penjelasannya:

Keterampilan sosial/emosional:

  • Ada keinginan dari anak untuk menyenangkan teman.
  • Menunjukkan rasa senang jika temannya menyukai dirinya.
  • Lebih mudah diajak untuk mengikuti peraturan.
  • Senang bernyanyi, menari dan mencoba berbagai gaya.
  • Sudah memahami arti perbedaan jenis kelamin/jender.
  • Sudah dapat membedakan mana khayalan dan kenyataan.
  • Memperlihatkan kemandirian (contoh, bisa bertamu ke tetangga sendirian-walaupun tetap perlu diawasi oleh orang dewasa)
  • Kadang masih manja, tapi lebih sering bersikap kooperatif.

Keterampilan bahasa/komunikasi:

  • Kata-kata dan kalimat yang ia ucapkan dapat dimengerti dengan baik oleh orang lain (jelas).
  • Bisa menyampaikan cerita yang sederhana dengan kalimat lengkap.
  • Menggunakan kalimat yang menggambarkan kejadian di masa depan; contohnya, “Nenek akan datang minggu depan.”
  • Mampu menyebutkan nama dan alamat rumah dengan jelas.

Kemampuan Kognitif (belajar, berpikir, menyelesaikan masalah)

  • Menghitung benda berjumlah 10 atau lebih.
  • Dapat menggambar orang dengan setidaknya 6 bagian tubuh (kepala, badan, dua tangan, dan dua kaki).
  • Dapat menuliskan beberapa huruf dan angka.
  • Sudah bisa meniru gambar segitiga, lingkaran, dan bentuk geometris lainnya.
  • Memahami benda-benda yang dipergunakan sehari-hari dan kegunaannya, seperti uang dan makanan.

Keterampilan gerakan/perkembangan Fisik

  • Mampu berdiri dengan satu kaki selama 10 detik atau lebih.
  • Bisa melompat, bahkan ada beberapa anak yang sudah bisa bermain lompat tali.
  • Dapat melakukan koprol ke depan.
  • Menggunakan sendok, garpu, dan kadang pisau dapur (penggunaan pisau dapur masih harus diawasi oleh orangtua)
  • Dapat menggunakan toilet sendiri.
  • Bisa bermain ayunan dan memanjat.

Latihan bersama ayah dan ibu di rumah:

  • Tetaplah dorong ia untuk bermain dengan anak seusianya, berjalan-jalan di taman, atau beraktivitas di kelompok bermain. Berikan kebebasan untuk Si Kecil memilih aktivitas bermainnya dengan teman, dan biarkan ia memecahkan masalah tanpa dibantu.
  • Kemungkinan anak mulai melawan, atau menggunakan kata-kata yang cenderung kasar (umpatan) untuk menunjukkan kemandiriannya. Jangan terlalu memberi perhatian pada hal ini, beri ia waktu diam sejenak. Sebaliknya, berikan pujian pada anak ketika ia meminta sesuatu dengan manis dan tenang saat orangtua berkata ‘tidak’.
  • Ini saat yang tepat untuk berbicara pada anak mengenai sentuhan yang baik dan tidak baik. Siapa pun tak boleh menyentuh ‘area pribadi’nya kecuali dokter, perawat saat pemeriksaan atau orangtua ketika membersihkan area tersebut.
  • Ajarkan anak untuk menghapal alamat rumah maupun nomor telepon orangtua.
  • Ketika membaca untuk anak, tanyakan padanya bagaimana kelanjutan cerita yang dibacakan.
  • Dorong anak untuk ‘membaca’ dengan melihat gambar dan menceritakan kembali dengan kata-katanya.
  • Ajari anak tentang konsep waktu, seperti pagi, sore, malam, hari ini, besok dan kemarin. Mulailah mengajarinya nama-nama hari dalam seminggu, serta urutannya.
  • Eksplorasi minat anak pada lingkungan sekitarnya. Contohnya, jika anak senang binatang, ajak ia mengunjungi kebun binatang atau peternakan yang memperbolehkan binatang yang dipelihara di sana untuk disentuh. Ajak anak mencari informasi mengenai apapun yang menarik minatnya, baik melalui tontonan ataupun browsing di internet.
  • Selalu sediakan boks berisi krayon, kertas, cat, gunting anak dan pasta warna warni. Dorong anak untuk menggambar dan membuat kerajinan tangan dengan berbagai materi yang ada.
  • Bermain dengan mainan yang membuatnya menyambung-nyambungkan sesuatu, misalnya lego.
  • Ajari anak untuk mendorong kakinya ke depan dan ke belakang kala menaiki ayunan.
  • Bantu anak untuk memanjat-manjat di taman bermain.
  • Berjalanlah dengan anak-anak, melakukan pencarian harta karun di lingkungan sekitar atau taman, bantu ia untuk naik sepeda dengan roda bantu (gunakan pelindung kepala).

Referensi:

https://www.cdc.gov

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan