KESEHATAN ANAK

Tanda ASI Sudah Tidak Mencukupi

Air susu ibu atau ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Sering kali ibu merasa khawatir ASI sudah tak mencukupi kebutuhan bayinya. Kenali tanda-tanda bayi kekurangan ASI dan ikuti juga langkah-langkah untuk mengatasinya.

Desi Hariana | 16 Maret 2022

Menyusui adalah sebuah perjalanan yang penuh suka duka. Kadang menyenangkan, kadang juga dipenuhi kekhawatiran. Setiap ibu memiliki kondisi tubuh yang berbeda, begitu juga dengan bayi, kebutuhan mereka pun sering kali berbeda. Jangan terlalu khawatir, karena hal ini malah akan membuat produksi ASI ibu menurun. Ada beberapa tanda yang bisa ibu perhatikan dari bayi jika ASI sudah tidak mencukupi.

Perhatikan tanda-tandanya

Berikut adalah tanda ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan bayi:

Ibu jarang mengganti popok bayi karena bayi jarang berkemih.

Pada beberapa minggu awal kehidupannya, jumlah popok yang ibu ganti dapat menjadi indikator ia mendapatkan ASI yang cukup. Bayi seharusnya perlu diganti popoknya sekitar 6-8 kali per hari. Bayi yang mendapat ASI juga akan pup lebih sering dibandingkan yang diberi susu formula.

Berat badan bayi kurang.

Bayi baru lahir biasanya akan mengalami penurunan berat badan sekitar 10% dari berat lahirnya, namun angkanya akan kembali di minggu kedua. Jika hal ini tidak terjadi, perlu dicurigai bahwa ia kekurangan nutrisi yang dibutuhkan. Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini.

Muncul gejala dehidrasi.

Jika bayi tidak berkemih dalam beberapa jam, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, ubun-ubunnya cekung, sering terlihat mengantuk atau tak bertenaga, ini merupakan gejala awal dehidrasi. Ini pertanda bayi tak mendapatkan cairan yang cukup.

Tanda bayi mendapatkan ASI yang cukup

Selain berat badan bayi dan berapa sering ia berganti popok, ada beberapa hal lain yang dapat menjadi pertanda bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup, yaitu:

  • Bayi menempelkan mulutnya dengan benar di puting ibu dan menyusu sesuai jadwal, biasanya antara 2 atau 3 jam sekali atau 8 hingga 12 kali per hari.
  • Ibu dapat mendengar suara bayi menelan dan ada susu di mulutnya.
  • Setelah menyusui, payudara ibu terasa lebih lembut dan tidak sepenuh sebelumnya.
  • Bayi terlihat lebih puas dan tenang setelah menyusui, dan ia juga dapat tertidur di antara waktu menyusui.

Menandai growth spurt (lonjakan pertumbuhan)

Jika suatu saat, bayi ibu yang biasanya menyusu dengan baik, tiba-tiba menyusu lebih sering dan sering terlihat tidak puas, kemungkinan bukan masalah produksi ASI ibu yang bermasalah. Bisa jadi karena bayi sedang mengalami lonjakan pertumbuhan.

Momen lonjakan ini biasanya terjadi di hari kesepuluh, minggu ketiga, minggu keenam, bulan ketiga dan bulan keenam. Namun setiap bayi dapat mengalami momen lonjakan yang berbeda.

Di masa lonjakan pertumbuhan ini, biasanya bayi memang akan lebih sering menyusu pada ibu. Kondisi ini akan terjadi selama beberapa hari. Pada umumnya produksi ASI ibu akan segera menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.

Apa yang dapat dilakukan ibu untuk meningkatkan produksi ASI?

Walaupun produksi ASI ibu pada dasarnya akan mengikuti kebutuhan nutrisi Si Kecil, namun ibu sendiri juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk meningkatan produksi ASI:

  • Menyusui hingga kedua payudara benar-benar ‘kosong’. Caranya dengan memijat perlahan payudara sebelum dan saat menyusui. Jika bayi terlihat sudah kenyang, ibu dapat memompa ASI untuk diberikan di lain waktu.
  • Tidur berdampingan dengan bayi sehingga saat ia butuh ASI, ibu dapat segera memberikannya. Kontak kulit ibu dengan kulit bayi juga akan merangsang produksi ASI menjadi lebih banyak.
  • Power pumping atau mempompa ASI secara rutin sepanjang hari dalam jadwal yang telah ibu tetapkan.
  • Berkonsultasi dengan ahli laktasi untuk membantu ibu dalam hal pemberian ASI yang benar dan beberapa trik untuk meningkatkan produksi ASI yang sesuai dengan kondisi ibu.
  • Pastikan ibu banyak istirahat, makan yang sehat, serta minum yang cukup.
  • Mengonsumsi suplemen laktasi atau makanan khusus untuk ibu menyusui (galactagogues) seperti pepaya, oats, atau kacang-kacangan.

Jika ibu melihat tanda ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan bayi, sebaiknya hal ini jangan menyurutkan semangat ibu untuk menyusui. Lakukan dahulu langkah untuk meningkatkan produksi ASI sebelum mempertimbangkan untuk memberi Si Kecil susu formula.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan