MITOS & FAKTA

Seputar Kesehatan Ginjal

Penyakit ginjal dapat dialami oleh siapapun, tak mengenal usia. Untuk menghindarinya, ketahui mitos dan fakta seputar kesehatan ginjal berikut ini.

dr. Ika Fitriana, Sp.PD | 21 September 2020

Penyakit ginjal bisa bersifat sementara tanpa efek berbahaya, bisa pula bersifat jangka panjang dan menyebabkan kerusakan yang menetap. Jika terlambat dideteks,i dapat menyebabkan penyakit ginjal berat yang memerlukan terapi seperti pengganti ginjal atau cuci darah.

Sakit ginjal sebenarnya tak hanya berhubungan dengan kurang minum. Mari kita mengupas lebih jauh seputar kesehatan ginjal anak ini.

Memahami fungsi ginjal

Ginjal adalah organ dalam tubuh berbentuk seperti kacang dengan ukuran sekepalan tangan. Fungsinya adalah untuk membuang racun tubuh, termasuk kelebihan cairan, dalam bentuk urin (ekskresi).

Selain memiliki fungsi ekskresi, ginjal juga memiliki fungsi sekresi yaitu memproduksi eritropoetin, zat penting untuk pembentukan sel darah merah. Fungsi lain dari ginjal adalah mengatur tekanan darah agar tetap normal dan mengatur metabolisme tulang.

Cairan yang keluar dari ginjal akan dialirkan melalui saluran ureter menuju kandung kemih. Saat kandung kemih penuh, ada keinginan untuk bekemih. Bila salah satu fungsi ginjal ini terganggu, tentu pembuangan cairan pun terganggu, akibatnya akan terjadi pembengkakan. Efek lainnya adalah mengalami anemia serta peningkatan tekanan darah.

Mitos 1. Menahan buang air kecil bisa menyebabkan sakit ginjal

Faktanya: Kebiasaan menahan buang air kecil menyebabkan tertahannya urin di dalam kandung kemih dan lama kelamaan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa saja berasal dari saluran kemih bagian bawah yang kemudian menjalar naik menyerang ginjal.

Berkumpulnya kuman pada lubang uretra (fimosis) juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih pada bayi. Tidak semua infeksi saluran kemih akan menyebabkan sakit ginjal, tetapi bisa meningkatkan faktor risikonya.

Mitos 2. Kurang minum bisa mengganggu fungsi ginjal

Faktanya: Kondisi kekurangan cairan yang dapat mengganggu fungsi ginjal adalah jika terjadi dehidrasi. Nah, dehidrasi ini dapat terjadi akibat asupan cairan (minum) yang kurang dalam jangka panjang, kondisi kekeringan, atau anak tak mau makan dan minum. Dehidrasi juga dapat terjadi akibat asupan cairan yang tak dapat mengimbangi cairan yang dikeluarkan (misalnya ketika berolahraga).

Mitos 3. Kaki bengkak gejala sakit ginjal

Faktanya: Gejala kaki bengkak dapat menjadi petunjuk adanya gangguan di dalam tubuh, tidak selalu berhubungan dengan ginjal. Namun memang benar bahwa salah satu tanda sakit ginjal adalah munculnya pembengkakan di kelopak mata, anggota tubuh, bahkan bisa jadi seluruh tubuh. Anda harus datang ke dokter untuk memastikan hal ini.

Pembengkakan terjadi akibat kekurangan protein dalam darah, padahal protein berguna untuk menahan cairan dalam pembuluh darah. Akibat kekurangan protein, air masuk ke jaringan tubuh dan menyebabkan bengkak. Kondisi tersebut disebabkan fungsi saringan ginjal yang disebut ‘glomerulus’ terganggu (istilah awam disebut ginjal bocor) hingga protein terbuang lewat urin.   

Mitos 4. Kelainan ginjal biasanya akibat faktor genetik

Faktanya: Tidak selalu demikian. Ada beberapa macam kelainan yang biasanya berhubungan dengan seputar kesehatan ginjal, berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Cacat bawaan: bayi lahir dengan satu/dua ginjal dan salah satunya tidak berfungsi dengan baik.
  • Penyakit keturunan: ginjal dengan penyakit kista atau alport yang ditandai kelebihan kolagen pada ‘glomerulus’.
  • Penyakit sistemik yang disertai kelainan ginjal.
  • Gangguan pembuangan urin: ada batu-batu kecil akibat endapan kotoran, benturan, tumor yang menekan, dan lain sebagainya.
  • Sakit ginjal akibat kejadian sistemik.
  • Sindrom nefrotik
  • Infeksi

Oleh karena itu, usahakan selalu agar anggota keluarga mendapat asupan cairan yang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lebih baik anak dibiasakan minum air putih dibandingkan minuman manis atau bersoda, karena minuman tersebut juga dapat memperberat kerja ginjal.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan