KESEHATAN ANAK

P3K Luka Bakar pada Anak

Luka bakar pada anak merupakan salah satu kecelakaan yang kerap terjadi di rumah.Untuk mengantisipasi hal ini, ketahuilah P3K luka bakar pada anak.

Dyah Soekasto | 21 Oktober 2020

Anak dapat terkena luka bakar umumnya karena masih senang bereksplorasi. Ia bisa terkena tumpahan air panas, menyentuh panci panas, bermain api dengan lilin, tersetrum listrik atau tersiram zat kimia. P3K atau pertolongan pertama pada kecelakaan untuk luka bakar ini menjadi penting diketahui oleh orang dewasa di rumah. Dengan penanganan yang tepat, tingkat kesembuhannya pun akan semakin baik.

Jenis luka bakar

Berdasarkan berat ringannya, luka bakar dibagi menjadi tiga:

  • Luka bakar derajat pertama: hanya mengenai lapisan luar kulit. Kulit si kecil akan memerah dan bengkak, dan dia akan kesakitan.
  • Luka bakar derajat dua: terjadi pada lapisan kulit pertama dan kedua. Kulit anak Anda akan menjadi merah mengilap, bengkak, dan melepuh. Anak terlihat sangat kesakitan.
  • Luka bakar derajat tiga: melibatkan semua lapisan kulit dan jaringan di bawahnya. Anak akan mengalami luka yang terlihat hangus, hitam, putih, kasar atau seperti lilin. Dia mungkin tidak merasa sakit karena saraf pada kulit ikut rusak.

Langkah P3K luka bakar pada anak

Untuk luka bakar ringan (derajat pertama dan derajat kedua). Lakukan hal berikut:

  • Lepaskan semua pakaian, terutama di area yang terluka. Untuk kasus luka bakar akibat bahan kimiawi, Anda perlu menyiram area tersebut dengan air selama beberapa menit sebelum melepaskan pakaian.
  • Alirkan air dingin ke luka setidaknya selama lima menit. Anda juga bisa mengompres kain basah yang bersih dan dingin (atau waslap) pada luka bakar selama beberapa menit atau sampai rasa sakitnya mereda.
  • JANGAN mengoleskan es, mentega, atau bubuk ke luka karena dapat memperparah lukanya.
  • JANGAN memecahkan (atau bahkan menggosok) bentuk lepuh apapun karena ini membuat luka lebih rentan terhadap infeksi.
  • Usahakan kulit tetap kering, kemudian tutupi area tersebut secara longgar dengan perban atau kain kasa antilengket untuk melindungi kulit dari gesekan.
  • Berikan anak obat pereda nyeri. Anda bisa memberinya asetaminofen atau, jika usianya lebih dari 6 bulan, ibuprofen.
  • Hubungi dokter. Dokter anak mungkin menyarankan untuk mengoleskan lidah buaya atau salep topikal lain yang memerlukan resep untuk mengobati luka bakar.

Untuk luka bakar derajat dua yang lebih luas dan derajat ketiga, lakukan semua langkah pada luka bakar ringan, dengan pengecualian:

  • Baringkan Si Kecil dalam posisi mendatar, jika memungkinkan tinggikan area tubuh yang terbakar. Gunakan waslap dingin (atau kain bersih yang tidak berbulu) selama 10-20 menit. Basahi kembali waslap secara berkala agar tetap dingin. Tapi ingat. Jangan merendam sebagian besar tubuhnya ke dalam air dingin karena dapat menyebabkan syok.
  • Lindungi luka bakar, tutupi dengan kain atau perban steril. Jaga agar anak merasa hangat dan senyaman mungkin untuk mencegah syok.
  • Hubungi dokter sesegera mungkin atau bawa segera anak ke IGD.

Hal yang paling penting adalah Anda tetap tenang, jika luka bakar disebabkan aliran listrik, matikan segera aliran listrik di rumah sebelum membantu menolong anak. Ini untuk menghindari penolong terkena aliran listrik yang sama. Pastikan selalu tersedia perban, obat-obatan luka, serta obat pereda sakit di kotak obat Anda.

Perawatan dan kesembuhan luka bakar

Luka bakar ringan biasanya sembuh tanpa perawatan lebih lanjut. Perhatikan kemungkinan terjadinya infeksi, yang ditandai dengan kulit kemerahan, demam, bengkak, atau luka meluas.

Tergantung pada luka bakar yang dialami, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menghindari area tersebut terkena sinar matahari selama beberapa bulan untuk mencegah kulit anak Anda berubah warna.

Referensi:

https://www.whattoexpect.com/toddler/childhood-injuries/burns-in-children.aspx

https://www.webmd.com/first-aid/treating-burns-and-scalds-in-children

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan