MITOS & FAKTA

Mitos tentang Bayi yang Keliru

Ketika Anda memiliki bayi, akan ada banyak nasehat dari ibu, kakak, nenek, tante, teman, atau bahkan orang yang baru Anda temui. Meskipun semua bermaksud baik, namun sayangnya masih banyak mitos tentang bayi yang keliru.

Dyah Soekasto | 6 Oktober 2021   

Begitu banyak pendapat yang beredar di masyarakat tentang kesehatan bayi. Mungkin ada yang benar, namun ada juga yang hanya mitos. Hal yang penting untuk dipahami oleh setiap orang tua adalah setiap anak memilki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda.

Dokter Brent C. Thilbodeaux, spesialis anak dari Reston Hospital Center, Virginia, Amerika Serikat, mengemukakan beberapa mitos tentang bayi yang keliru di masyarakat:

Mitos 1. Bayi terlambat bicara sudah pasti autistik

Faktanya: Ini tidak benar. Keterlambatan bicara umum ditemui pada bayi dan balita yang mengalami keterlambatan motorik. Beberapa anak mungkin memerlukan terapi wicara, tetapi sebagian besar akan mengejar ketertinggalan itu dan baik-baik saja.

Mitos 2. Mendengarkan musik klasik akan membuat bayi lebih pintar

Faktanya: Tidak ada bukti ilmiah tentang hal ini, namun perlu dicatat bahwa musik klasik itu bagus dan menenangkan. Mungkin ini akan memberi efek nyaman untuk bayi. Yang benar adalah membacakan cerita dan mengajak bayi berbicara di 18 bulan pertama kehidupannya bermanfaat dalam menstimulasi bayi Anda.

Mitos 3. Bayi sakit tidak boleh divaksinasi

Faktanya: Ini benar jika bayi mengalami demam di atas 38,4 derajat Celsius. Jika tidak, walaupun bayi mengalami pilek atau hidung tersumbat, pemberian vaksin aman dan efektif. Tidak ada bukti ilmiah bahwa vaksin menyebabkan masalah medis pada bayi.

Mitos 4. Bayi sering muntah, berarti ada masalah serius

Faktanya: Semua bayi pasti pernah mengalami muntah, bahkan ada bayi yang muntah setiap hari. Selama berat badan bayi tetap bertambah dan tidak rewel, orangtua tak perlu khawatir. Namun demikian, ada juga bayi yang mengalami refluks gastroesofageal dan mulas setiap selesai menyusu. Jika hal ini terjadi, konsultasikan dengan dokter anak Anda.

Mitos 5. Bayi harus buang air besar setiap hari

Faktanya: Beberapa bayi memiliki frekuensi BAB 3-4 kali dalam sehari, ada lagi yang BABnya setiap 3-4 hari sekali, keduanya masih normal. Frekuensi BAB tidak sepenting konsistensi feses. Selama kotoran bayi Anda lunak, pucat, serta tidak keras, berarti masih normal. Selain itu, anak juga masih mau makan dan berat badannya bertambah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mitos 6. Bayi yang disusui lebih pintar

Faktanya: Tak terbantahkan bahwa ASI merupakan makanan bayi yang terbaik. Dengan menyusui berarti ibu memberi nutrisi sekaligus kekebalan tubuh pada Si Kecil. Namun demikian, para ilmuwan tidak menemukan hubungan sebab akibat antara menyusui dan IQ yang lebih tinggi.

Mitos 7. Bayi ASI tidur lebih nyenyak

Faktanya: Bayi di bawah 4 atau 5 bulan tidak membutuhkan kalori ekstra. Bayi akan menyusui setiap 3-5 jam sekali di usia 4-6 bulan pertama. Bonding antara ibu dan anak akan membuat bayi lebih nyenyak tidur.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan