KESEHATAN IBU

Mengoreksi Posisi Bayi Sungsang

Mendekati waktu kelahiran, pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan lebih sering. Jika waktunya masih cukup, ibu bisa bantu mengoreksi posisi bayi sungsang (breech position) dengan beberapa cara.

Desi Hariana | 30 Oktober 2021

Secara alami bayi akan memposisikan dirinya untuk siap dilahirkan di minggu terakhir trimester ketiga, biasanya di minggu ke 32-38. Kepala di bagian bawah dan mulai menempatkan diri di jalan lahir. Namun ada kalanya posisi bayi tidak sesuai dengan yang diharapkan, atau sering juga disebut sungsang.

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi sungsang, seperti:

  • kelahiran prematur
  • kelahiran lebih dari satu bayi (kembar)
  • abnormalitas pada air ketuban
  • bentuk uterus ibu tidak normal.

Bantuan eksternal (dilakukan oleh dokter kandungan)

Saat kondisi bayi diketahui sungsang, dikhawatirkan bayi tak dapat dilahirkan secara natural (perlu dilakukan operasi Caesar). Dokter kandungan dapat membantu mengoreksi posisi bayi sungsang dengan melakukan sebuah prosedur yang disebut ECV (external cephalic version).

Menurut American College of Obstetrician and Gynecologists, jika usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu, ECV dapat dilakukan untuk mengubah posisi bayi dalam kandungan.

Prosedur ini dilakukan dengan cara melakukan tekanan pada perut ibu dengan tujuan mengubah posisi bayi dari kepala di atas, menjadi kepala di bawah. Jika dilakukan dengan tepat, dan berhasil, maka dapat meningkatkan peluang ibu melahirkan secara natural.

Namun demikian, bukan berarti ECV bebas risiko atau komplikasi. Efek dari ECV dapat berupa lepasnya plasenta, kelahiran prematur, atau terjadinya peluruhan membran di rahim saat melahirkan. Jika ada pertanda hal ini dapat terjadi dan detak jantung bayi berubah saat dilakukan ECV, dokter akan segera menghentikan prosedur tersebut.

Mengoreksi posisi bayi sungsang dengan alami

Ibu pun dapat membantu mengoreksi posisi bayi sungsang dengan cara alami. Perlu diingat, beberapa cara berikut ini tidak memiliki bukti ilmiah yang membuktikan efektivitasnya. Namun tak ada salahnya dilakukan jika ibu meyakininya.

Berikut adalah beberapa cara yang dipercaya dapat membantu mengoreksi posisi bayi sungsang dengan alami:

  • Jika Anda familiar dengan istilah yoga, posisi ini disebut cat atau cow pose di mana tangan dan lutut menjadi penyangga tubuh Anda. Goyang-goyang tubuh Anda ke depan dan ke belakang selama sekitar 10 menit setiap hari.
  • Lakukan juga bridge pose. Dalam posisi terlentang, tekuk lutut dan jejakkan kaki ke lantai untuk mengangkat panggul sehingga posisinya lebih tinggi dari kepala. Lakukan selama 5-10 menit, turunkan kembali. Lakukan tiga kali dalam sehari, lebih baik lagi saat bayi dalam kondisi aktif.
  • Posisi yoga child’s pose yaitu seperti menyembah dengan lutut mengangkat posisi bokong lebih tinggi dari kepala. Lakukan 10-15 menit setiap harinya.
  • Menjaga posisi tubuh tegak dalam melakukan berbagai aktivitas di manapun. Hal ini dipercaya akan membuka area panggul lebih lebar dan membuat bayi lebih mudah turun ke jalan lahir.
  • Memainkan musik bagi anak, atau minta ayah untuk berbicara pada anak di bagian bawah perut dengan harapan ia mengikuti arah suara tersebut.
  • Melakukan terapi akupunktur, dengan tujuan menyeimbangkan energi di dalam tubuh. Merelaksasi rahim dan menstimulasi perubahan posisi bayi.
  • Mendatangi pemijat bersertifikat untuk memijat tubuh (tidak melakukan pijatan langsung di perut).
  • Berjalan kaki secara teratur.
  • Berenang untuk mengurangi tekanan di area panggul.
  • Melakukan perubahan suhu tubuh dengan menaruh benda dingin di atas perut, dan yang hangat di bawah perut.
  • Teknik Webster dari pendekatan chiropractic. Meluruskan posisi panggul, pinggul, dan merelaksasi rahim agar bayi dapat mengubah posisinya dengan lebih mudah.

Sebaiknya ibu berhati-hati dan selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa cara-cara ini aman untuk kondisi ibu. Jika dilakukan dengan benar, beberapa cara ini diharapkan dapat mengoreksi posisi sungsang pada bayi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan