KESEHATAN KELUARGA

Mengendalikan Keinginan Makan Berlebih

Keinginan makan berlebih membuat kita lupa bahwa hal ini dapat mengakibatkan kelebihan berat badan. Kita tahu bahwa kelebihan berat badan memberi dampak buruk bagi kesehatan. Bagaimana cara mengendalikan keinginan makan berlebih tersebut?

Anissa Aryati | 25 November 2020

Orang yang sering makan berlebih kemungkinan besar mengalami gangguan pola makan yang disebut binge eating disorder (BED). Orang dengan BED sangat sukar untuk menghentikan kebiasaan makannya ini, makan dalam porsi cukup besar tanpa memandang waktu, dan sering merasa lapar padahal baru saja makan.

Kebiasaan makan seperti ini jika dibiarkan akan menyebabkan penderitanya mengalami obesitas yang sangat merugikan kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Namun demikian, mengendalikan keinginan makan berlebih bagi orang yang mengalami BED juga bukanlah hal yang mudah.

Masalah psikologis yang didukung oleh lingkungan

Dalam sebuah survei yang dikutip National Eating Disorders Association (NEDA) di Amerika Serikat gangguan pola makan berlebih seperti ini dialami oleh sekitar 2,8 juta orang dewasa. Binge Eating Disorder Association (BEDA) juga melakukan penelitian dan memperkirakan sekitar 3,5% wanita dan 2% pria mengalami BED. Dari orang-orang yang terdiagnosis mengalami gangguan ini, sekitar 30-40% berupaya mencari melakukan penurunan berat badan.

Penyebab BED umumnya adalah masalah yang berhubungan dengan psikologis seperti ada masalah keluarga, merasa tak percaya diri, tertekan di sekolah atau di kantor, dan lain sebagainya. Mereka merasakan kenyamanan saat makan, sehingga menjadikan makanan sebagai ‘kompensasi’ dari perasaan negatif yang dirasakan.

Kondisi psikologis ini kemudian memburuk ketika lingkungan juga mendukung pola makan seperti ini. Misalnya, kebiasaan makan bersama kala bertemu teman atau keluarga. Jamuan makan dengan berbagai hidangan yang lezat tentu saja membuar orang yang mengalami BED makin kesulitan untuk mengendalikan keinginan makan berelebih.

Gejala yang dialami

BED memang jarang terjadi pada anak, kebanyakan muncul pada orang dewasa di atas 20 tahun. Namun bukan berarti anak-anak tak mungkin mengalaminya. Gejala yang muncul pada penderita BED sesungguhnya mudah terlihat. Namun demikian, mereka umumnya sangat cerdik dan dan mencoba berbagai cara untuk ‘mengelabui’ pengamatan orang-orang di sekitar mereka.

Beberapa gejala BED yang bisa dilihat antara lain:

  • Makan dalam porsi di luar kewajaran dan terjadi secara berulang.
  • Durasi makan lebih cepat dibandingkan orang lain pada umumnya.
  • Sering mencari posisi sendiri saat makan dan melakukannya secara diam-diam.
  • Merasa jijik, malu, bersalah, dan kesal dengan pola makan yang ia jalani.
  • Sering merasa stres yang sulit diatasi.
  • Mengatakan akan melakukan diet, namun kemudian melanggarnya sendiri, dan kesulitan menurunkan berat badannya yang berlebih.
  • Mengikuti pesta atau perjamuan makan besar, setidaknya sekali seminggu selama 3 bulan berturut.

Membantu orang mengatasi BED

Bagi orang yang mengalaminya, BED adalah sesuatu yang memalukan. Itulah sebabnya orang-orang dengan perilaku BED lebih suka menjauh ketika saatnya makan.  Kebiasaan lain dari orang dengan BED adalah gemar menyimpan makanan di tempat tersembunyi.

Dukungan keluarga dalam hal ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa mereka dapat mengendalikan keinginan makan berlebih dengan meminta pertolongan ahli seperti psikolog atau psikiater. Jadilah orang yang membuatnya dapat berbagi cerita dan berterus terang tentang kondisinya. Bantulah mereka untuk mencari pertolongan dan selalu mendampinginya untuk mengingatkan maupun memberinya semangat.

Referensi :

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan