PSIKOLOGI ANAK

Membuat Anak Jadi Akur

Kakak dan adik umumnya memang sering bertengkar dengan berbagai alasan, mulai dari rebutan mainan atau mencari perhatian. Orangtua perlu bijak menyikapi hal ini untuk membuat anak jadi akur.

Anissa Aryati | 13 November 2021

Suasana di rumah sebenarnya tenang saat kedua anak duduk manis dan bermain bersama. Namun, bisa berubah seketika saat mereka berebut giliran main game. Perdebatan pun terjadi dan berakhir dengan pertengkaran, bahkan mungkin tangisan. Anda pun akhirnya harus turun tangan dan berusaha melerai sambil memikirkan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah yang muncul dengan adil.

Pemicu pertengkaran

Pertengkaran antar saudara memang hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Anak tinggal dalam satu rumah atau mungkin satu kamar, mereka belajar, bermain, makan dan menggunakan fasilitas di rumah bersama-sama. Hal ini memungkinkan terjadinya interaksi yang kerap menimbulkan ‘gesekan’.

Beberapa ahli berpendapat bahwa pertengkaran anak bisa dipicu oleh persaingan dalam berebut perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Pertengkaran sangat mungkin pula terjadi karena kebutuhan dan kepribadian anak yang berkembang. Hal tersebut tentunya secara signifikan akan memengaruhi mereka dalam berhubungan satu sama lain, sehingga berpotensi menimbulkan konflik.

Faktor umum lainnya yang dapat memicu pertengkaran antar anak adalah faktor usia. Anak-anak pada usia prasekolah belum sepenuhnya menguasai keterampilan sosial yang mereka butuhkan. Pada saat mereka ingin mendapatkan sesuatu, mereka belum paham bagaimana harus bersikap tanpa menjadi agresif. Jarak usia anak yang terlalu dekat, temperamen anak, serta pola asuh orangtua yang berpihak pada salah satu anak juga dapat memicu pertengkaran antar saudara.

Agar anak akur

Pertengkaran anak bisa bersifat verbal hingga fisik. Mulai dari bersikap saling tak acuh, membuang muka, menolak berada di tempat yang sama, atau mencibir, hingga mencubit atau menjambak rambut. Walaupun pertengkaran antar saudara adalah hal yang wajar, namun jika tidak disikapi dengan benar akan membuat hubungan anak dan saudaranya menjadi renggang dalam waktu lama, bahkan mungkin hingga dewasa.

Untuk itu orangtua perlu menentukan sikap bagaimana membuat anak menjadi akur satu sama lain, yaitu:

  • Tenangkan kedua belah pihak

Pertengkaran antar saudara dapat memunculkan emosi yang kuat. Tengahi anak saat sedang berkonflik dan ingatkan mengapa mereka perlu menghindari pertengkaran dan berhubungan baik dengan saudara sendiri.

  • Perlakukan anak secara setara

Hindari membanding-bandingkan anak atau memfavoritkan salah satu anak. Bersikap netral sangat penting saat melerai pertengkaran anak.

  • Mencari tahu sumber masalah

Diskusikan dengan anak, apa akar permasalahan yang memicu konflik di antara mereka. Pastikan salah satu anak tidak mendominasi yang lain. Temukan cara agar mereka berkompromi sebagai langkah penyelesaian masalah.

  • Dorong anak untuk saling memaafkan

Setelah bermaafan, libatkan mereka dalam aktivitas bersama seperti jalan-jalan, nonton film, atau pun memasak bersama agar anak menjadi akur.

Pertengkaran pada anak karena perbedaan pendapat masih dalam batas normal, selama tidak disertai adu fisik yang membuat salah satunya cedera. Memberi kesempatan anak untuk berdiskusi secara baik-baik untuk mencapai kompromi akan membuat anak menjadi akur satu sama lain.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Gigi Geligi Si Kecil

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan