ANAKKU SPESIAL

Melatih Anak Autistik Belajar Mandiri

Anak yang mandiri tentu menjadi kebanggaan orangtua, namun pada anak berkebutuhan khusus dibutuhkan perhatian lebih. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melatih anak autistik belajar mandiri.

Savitri Salmun, Amd. OT | 16 April 2020

Salah satu dasar utama melatih anak autistik belajar mandiri adalah melalui komunikasi. Anak dengan spektrum autisme bermasalah dengan bahasa lisan, karenanya orangtua harus mengasah kemampuannya dalam berkomunikasi. Jika perlu, gunakan alat bantu untuk mengekspresikan keinginan serta apa yang dirasakan anak. 

Jadwal harian

Langkah berikutnya, membuat jadwal harian. Gunakan gambar-gambar visual dalam jadwal tersebut, agar anak mudah memahami. Orangtua harus meninjau dan memeriksa sendiri perkembangannya. Perhatikan setiap pergantian jadwal, apakah anak mampu mengikuti jadwal tersebut. Bila tidak, coba tinjau kembali, mungkin ada hambatan. 

Percayalah, seiring berjalannya waktu, anak autistik mampu belajar mandiri, mengikuti jadwal, mengambilan keputusan, dan mengejar aktivitas yang menarik baginya. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan dalam melatih anak autistik belajar mandiri:

1. Merawat diri

Ajari anak untuk merawat dirinya sendiri, seperti menyikat gigi, menyisir rambut, dan sebagainya. Pastikan bahwa Anda mengajarinya pada waktu yang sama setiap hari, agar anak terbiasa.

2. Libatkan dalam pekerjaan rumah sehari-hari

Berikan anak pekerjaan rumah tangga yang sederhana dan biarkan mereka menyelesaikannya. Selain mengajari tanggung jawab, juga memberikan keterampilan yang berguna ketika kelak mereka bertambah usia. 

3. Memahami makna uang sebagai alat tukar dan penggunaannya

Belajar cara menggunakan uang adalah keterampilan yang sangat penting dalam membantu anak mandiri. Saat bersama anak Anda di toko atau supermarket, mintalah ia untuk menyerahkan uang itu ke kasir. Lakukan di lingkungan yang berbeda, misalnya di tempat makan.

4. Ajari keterampilan keselamatan

Mulailah dengan keselamatan bagi pejalan kaki, belajar rambu-rambu di tempat umum dan akrab dengan transportasi umum. Pastikan anak selalu membawa tanda identitas; nama serta penjelasan singkat tentang diagnosisnya, serta kontak orang yang bisa dihubungi. 

5. Temukan minatnya dan beri kesempatan

Banyak anak dengan autisme memiliki minat khusus dalam bidang minat tertentu, misalnya melukis, bermain musik, dan lain-lain. Tugas orangtua adalah menemukannya, dan mengasah bakat anak.

6. Konsep waktu

Anda bisa menggunakan alat sederhana misalnya stopwatch, jam pasir, jam analog, untuk mengajari anak konsep batas awal dan akhir saat berkegiatan. Biarkan anak berpegangan pada batas waktu itu, misalnya saat makan.

Bangun dasar kemandirian pada anak selagi mereka kecil. Jika Anda rutin dan telaten, Anda akan terkejut jika suatu ketika melihat anak autistik mandiri, mampu melakukan banyak hal tanpa bantuan orang lain.

Savitri Salmun, Amd. OT., adalah terapis di Klinik Anakku Check My Child Kayu Putih, Jakarta Timur.

Refrensi:

  • https://autismawarenesscentre.com/teach-person-asd-independent/
  • https://www.autismspeaks.org/tool-kit-excerpt/ten-ways-build-independence
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan