KESEHATAN ANAK

Masih Kecil Sudah Jerawatan

Jerawat biasanya muncul ketika anak memasuki masa pubertas. Namun saat ini banyak anak yang masih kecil sudah jerawatan. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya? Yuk, baca artikel berikut.

Desi Hariana | 5 November 2020

Jerawat memang sering mengesalkan. Bukan hanya karena terasa menyakitkan, tapi juga dapat menyebar dan tak sedap dipandang mata. Jerawat sering muncul di berbagai tempat, selain di wajah, bisa juga ditemukan di leher, dada, punggung, bahkan ke lengan bagian atas. Jika anak masih kecil sudah jerawatan, apa ya penyebabnya?

Penyumbatan pori-pori kulit

Jerawat timbul kala terjadi penyumbatan pada pori-pori kulit akibat meningkatnya produksi sebum (minyak) yang dihasilkan kelenjar minyak (sebaceous glands) yang terletak tepat di bawah kulit. Peningkatan produksi minyak ini merupakan akibat dari aktifnya hormon testosteron di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan menyumbatnya pori-pori kulit, diperparah dengan munculnya bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes, atau P. acnes).

Bentuk jerawat juga dapat berbeda-beda pada tiap orang, seperti:

  • Blackheads, pori-pori tertutup sebagian dan muncul titik-titik hitam di permukaan kulit.
  • Whiteheads, pori-pori tertutup seluruhnya dan muncul titik-titik putih di permukaan kulit.
  • Jerawat berisi cairan yang terasa sakit
  • Jerawat ‘batu’ yang jika diraba terasa keras

Jerawat pada anak

Ketika kita melihat anak yang masih kecil sudah jerawatan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kesehatannya, terutama yang berhubungan dengan kondisi hormonalnya. Jerawat pada anak dapat dibagi dalam kurun usia berikut:

1. Neonatal acne (0-6 minggu)

Sekitar 20% dari bayi baru lahir mengalami kult berjerawat. Lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki daripada perempuan.

2. Infantile acne (6 minggu-1 tahun)

Sangat jarang ditemukan. Umumnya ditemukan di pipi dan kadang menimbulkan bekas. Namun kondisi ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya.

3. Mid-childhood acne (1-6 tahun)

Jerawat di usia ini sangat jarang ditemukan. Jika pun terjadi, sebaiknya anak diperiksakan ke ahli endokrin untuk diperiksa kemungkinan mengalami hiperandrogenisme.

4. Preadolescent acne (7-12 tahun)

Jerawat di usia ini dianggap sebagai tanda-tanda memasuki masa puberta. Biasanya muncul di wilayah Zona-T (dahi, hidung, hingga dagu).

Mengapa jerawat muncul pada anak?

Pada anak-anak, jerawat muncul sebagai akibat dari kelenjar minyak di kulit yang hiperaktif karena merespons hormon androgen neonatal maupun maternal yang melewati plasenta. Level hormon androgen akan menurun di usia 1 tahun, dan kembali aktif di usia 7 tahun.

Pengobatan untuk jerawat pada anak

Tentu saja diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh terhadap hal-hal yang mengakibatkan timbulnya jerawat pada anak. Kebanyakan kasus anak berjerawat tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, namun ada beberapa kasus khusus yang membutuhkan uji lab untuk memastikan bahwa tidak ada kelainan hormonal pada anak.

Pengobatan jerawat pada anak umumnya sama dengan pada remaja, namun berdasarkan pada beberapa hal berikut:

  • Tingkat keparahan jerawat.
  • Usia, kesehatan secara keseluruhan, dan catatan medis.
  • Toleransi terhadap obat, prosedur, dan terapi.

Jadi, jika Anda menemukan anak masih kecil sudah jerawatan, dan kondisinya cukup mengganggu, sebaiknya konsulitasikan ke dokter kulit atau dokter anak spesialis endokrin untuk diperiksa lebih lanjut.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan