KESEHATAN IBU

Keadaan Payudara Saat Berhenti Menyusui

Banyak masalah yang dikeluhkan ibu di hari-hari pertama berhenti menyusui. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan sebaiknya ibu memperhatikan keadaan payudara saat berhenti menyusui.

Anissa Aryati | 30 Juli 2021

Memberikan ASI eksklusif direkomendasikan oleh World Health Organization hingga bayi berusia 6 bulan dan pemberian ASI berlanjut disertai makanan pendamping ASI (MPASI) hingga bayi berusia 2 tahun. Bila ibu sudah berniat menyapih Si Kecil, maka, ibu perlu mempertimbangkan berbagai konsekuensinya.

Hal yang terjadi pada payudara

Berhenti menyusui bisa didasari bermacam alasan, misalnya karena bayi telah cukup usia dan tak lagi tertarik untuk menyusu. Alasan lain mungkin berkenaan dengan masalah kesehatan ibu, misalnya ibu didiagnosis menderita penyakit tertentu, menjalani rawat inap, atau harus mengosumsi obat-abatan yang akan memengaruhi ASI.

Berhenti menyusui memang bisa ibu tentukan kapan waktunya, dan perlu kesiapan. Namun bila alasannya karena ibu menderita sakit tertentu dan ASI harus dihentikan tentu tidak mudah. Ada dampak yang sering menimbulkan rasa sakit dan berpengaruh pada keadaan payudara saat berhenti menyusui.

  • Pembengkakan payudara

Produksi ASI terus berjalan sementara bayi tidak menyusu, sehingga makin lama stok ASI di kantung payudara semakin banyak dan mengakibatkan pembengkakan pada payudara disertai rasa nyeri

  • Mastitis

Bantalan payudara atau kotak kapas di dalam bra terkadang menyerap ASI dari payudara yang bocor, pastikan untuk rutin menggantinya, karena kelembapan dapat memicu pertumbuhan kuman yang menyebakan mastitis

  • Perubahan emosi

Pembengkakan sering menimbulkan rasa nyeri pada area payudara sementara ibu takut memijat payudara karena khawatir produksi ASI kembali lancar. Kondisi ini sering memancing kondisi psikis, ibu menjadi lebih sensitif

Kapan ASI berhenti?

Saat berhenti menyusui bukan berarti produksi ASI bisa dihentikan seketika itu juga. ASI masih akan terus berproduksi selama ada sentuhan dan rangsangan pada area payudara. ASI biasanya secara berangsur mulai berkurang sampai pada akhirnya berhenti dengan sendirinya. Agar keadaan payudara saat berhenti menyusui tidak menemui kendala maka perlu dilakukan perawatan.

  • Jangan coba menguras ASI karena tubuh terus memproduksi ASI.
  • Kenakan bra yang pas dan jangan mencoba untuk 'mengikat' payudara karena ini dapat menyebabkan saluran tersumbat.
  • Gunakan daun kubis atau kompres dingin untuk meredakan pembengkakan dan membantu mengurangi produksi ASI
  • Berhenti menyusui pada saat payudara menghasilkan banyak ASI dan bayi masih aktif menyusu. Butuh waktu untuk menghentikan produksi ASI
  • Berhenti menyusui saat payudara tidak menghasilkan banyak ASI karena bayi sudah cukup umur maka penghentian produksi ASI jauh lebih cepat

Berhentinya produksi ASI pada setiap ibu bervariasi. Semakin tidak disusukan maka produksinya akan semakin berkurang dan akan berhenti dengan sendirinya. Meski demikian jangan lupa untuk melakukan perawatan dengan memperhatikan keadaan payudara saat berhenti menyusui, karena ini penting apabila ibu kelak masih berencana ingin punya anak lagi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan