KESEHATAN KELUARGA

Cabai Bermanfaat Tapi juga Bisa Berisiko

Meski sejumlah penelitian menemukan cabai bermanfaat tapi juga bisa berisiko bila konsumsinya terlalu berlebihan.

Anissa Aryati | 23 Februari 2021

Cabai yang memiliki nama latin Capsicum frustecens biasa ditambahkan dalam bumbu masakan untuk menambah sensasi rasa pedas dalam sebuah hidangan.

Berbagai teori terkait konsumsi cabai

Cabai bermanfaat tapi juga bisa berisiko hal ini bisa dilihat dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dalam upaya menemukan berbagai kelebihan yang terdapat pada cabai. Suatu penelitian yang cukup besar terkait konsumsi cabai memperoleh hasil bahwa orang dewasa yang makan setidaknya satu cabai merah segar atau kering setiap bulan selama hampir 20 tahun setidaknya menurunkan kemungkinan risiko kematian sebesar 13%.

Studi lain dilakukan oleh para ilmuwan dengan cara mengontrol kualitas makanan dan hal tersebut ternyata tidak memberikan banyak pengaruh pada hasil temuan mereka. Perlindungan dari risiko kematian tidak bergantung pada pola makan yang diikuti orang.

Hal berbeda disampaikan oleh John Prescott, seorang profesor di Sussex University dan editor jurnal Food Quality and Preference yang menghubungkan aktivitas mengonsumsi cabai dengan peningkatan laju metabolisme dan thermogenesis. Dalam hal ini ia menemukan bahwa konsumsi cabai dalam dosis yang cukup besar akan menyebabkan peradangan jaringan yang mengakibatkan mukosa lambung atau usus bisa rusak akibat bahan aktif berupa capsaicin yang terdapat dalam cabe.

Kandungan nutrisi cabai

Dalam cabai terkandung capsaicin yang merupakan senyawa tanaman bioaktif yang bertanggung jawab atas keunikan rasanya yang menyengat. Capsaicin meskipun menyebabkan sensasi rasa yang terbakar tetapi pada kenyataannya tidak menyebabkan luka bakar, namun justru memberi banyak manfaat pada kesehatan. Namun karena dikonsumsi dalam porsi kecil maka kontribusinya terhadap asupan harian seseorang juga sangat kecil.

Selain capsaicin, kandungan hebat lain yang terkandung dalam cabai adalah vitamin C  yang bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan berfungsi sebagai kekebalan tubuh. Kandungan lainnya yang terdapat dalam cabe adalah vitamin A, vitamin B6, vitamin K1, Kalium, dan tembaga.

Manfaat cabai dalam kesehatan

Cabai bermanfaat tapi juga berisiko, orang bisa sangat menyukai tetapi sebaliknya bisa membuat orang menjadi bermasalah dengan kesehatan. Pada orang-orang dengan lambung yang sensitif, mengonsumsi sedikit capsaicin dapat mengakibatkan diare dan mulas. Ini cukup menjelaskan bahwa sekalipun cabai bermanfaat tetapi juga bisa berisiko. Dari kacamata medis ada beberapa manfaat yang diberikan oleh cabai:

  • Melawan kanker
  • Dalam pengamatan yang dilakukan di sebuah laboratorium menemukan bahwa capsaicin memiliki kemampuan luar biasa dalam membunuh 40 jenis sel kanker, termasuk usus besar, hati, paru-paru, dan kanker pankreas serta leukemia. Bahan kimia pedas yang terdapat pada cabai dapat mengubah cara kerja beberapa gen yang terkait dengan sel kanker dan bahkan menghentikannya untuk tumbuh.
  • Menurunkan berat badan dan risiko obesitas
  • Kandungan capsaicin dapat menurunkan nafsu makan dan meningkatkan pembakaran lemak.
  • Meningkatkan fungsi kardiovaskular
  • Mengusir migren
  • Aroma cabai yang menyengat dengan formulasi capsaicin diyakini dapat mematikan rasa saraf trigeminal otak di mana migren dan sakit kepala parah terjadi.
  • Mengurangi ketidaknyamanan pada penyakit arthritis
  • Mengurangi gangguan rinitis non-alergi yakni bersin-bersin, mata berair, atau hidung mampet

Meski segudang manfaat kesehatan yang terdapat pada cabai tak diragukan lagi bukan berarti Anda bebas mengonsumsi. Jangan sampai berlebihan karena cabai bermanfaat tapi juga bisa berisiko mengundang penyakit.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan