PASANGAN BAHAGIA

Bergaul Cerdas di Medsos

Media sosial seperti facebook dan Instagram begitu populer di era milenial ini. Catatan pentingnya: Ayo bergaul cerdas di medsos agar tidak ‘tersandung’ masalah.

Desi Hariana | 18 Desember 2019

Apa yang kita unggah atau posting di media sosial (medsos) dapat berdampak  cukup serius dalam kehidupan kita sehari-hari. Contohnya bisa kita lihat di media massa, bagaimana seseorang mendapat (atau membuat) masalah unggahannya di medsos. Tentunya kita tak ingin hal yang sama terjadi bukan?

Ada tanggung jawab moral di media sosial

Mengapa kita begitu senang berinteraksi di media sosial? Menurut Sean Parker, presiden pertama Facebook, “Kita merasa bahagia ketika melihat apa yang kita posting mendapat perhatian berupa love atau like. Hal yang sering disebut sebagai ‘social validation feedback loop’.”  Inilah yang sering membuat kita jadi ketagihan bermedsos.

Sayangnya, kita mungkin terlena akan rasa ‘aman’ berinteraksi di media sosial karena tak harus bertemu muka dengan lawan bicara. Kita lupa bahwa untuk bergaul cerdas di medsos, kita harus punya ‘saringan’ yang sama dengan saat kita bersosialisasi di dunia nyata. Karena apapun yang kita ungkapkan di dunia maya, dapat memberi dampak langsung pada kehidupan kita di dunia nyata. 

‘Saringan’ dalam bermedsos

Media sosial memang menjadi tempat kita bergaul. Jangan lupa untuk membuat ‘saringan’ dalam mengunggah sesuatu di medsos dan ajarkan anggota keluarga kita tentang pentingnya bergaul cerdas di medsos. Agar bergaul di media sosial tetap aman, berikut ‘saringan’ yang perlu kita miliki:

1. Berhati-hatilah memilih ‘teman’

Lebih baik jika akun kita terkunci, sehingga kita bisa mengontrol siapa yang jadi teman atau pemerhati kita di medsos. Untuk anak-anak juga perlu diingatkan untuk berhati-hati karena banyak ‘predator seksual’ yang mencari mangsa di media sosial. 

2. Waspada berita palsu 

Kita juga memiliki tanggung jawab moral di media sosial untuk tidak menyebarkan berita hoax alias palsu. Selain merusak nama baik, membantu penyebaran berita hoax juga dapat berujung sanksi hukum.

3. Melindungi data pribadi 

Jangan memunculkan terlalu banyak data pribadi untuk publik, seperti nomor telepon atau alamat rumah. Selain itu, lakukan penggantian password secara berkala agar tidak mudah disusupi hacker.

4. Tahan emosi

Tak perlu menulis hal-hal yang menunjukkan emosi berlebihan, termasuk kata-kata kasar. Hindari debat kusir seseorang di dunia maya, hanya akan memancing emosi.

5. Hindari politik dan ideologi

Pelajari latar belakang sebuah topik secara mendalam, sebelum mengunggah sesuatu mengenai situasi politik. Jika Anda tak tahu menahu, sebaiknya tak perlu ikut-ikutan mengunggah sesuatu.

6. Pikirkan baik-baik sebelum melakukan posting/tweeting

Pikirkan baik-baik apa yang akan kita unggah ke medsos. Misalnya, posting foto yang dapat mempermalukan orang lain, posting kata-kata sindiran yang bisa disalahartikan atau salah sasaran, melakukan tagging nama orang yang belum tentu senang namanya di-tag, membuat meme yang bermuatan SARA atau pelecehan seksual, dan lain sebagainya.

7. Bersikap profesional

Akun pribadi kita untuk kepentingan pribadi. Namun jangan membuat unggahan negatif tentang atasan atau rekan kerja, atau bila Anda merupakan anggota TNI maupun ASN, hindari mengunggah sesuatu yang menyerang pihak pemerintahan/ ketentaraan. 

Berbahagialah karena kita berada di negara yang memperbolehkan warga negaranya bebas menggunakan media sosial. Jadilah warga masyarakat yang bertanggung jawab dengan selalu bergaul cerdas di medsos.

Referensi:

  • https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_to_use_social_media_wisely_and_mindfully
  • https://www.int-comp.org/careers/cyber-security/best-practice/using-social-media-wisely/
  • https://www.inc.com/john-brandon/25-acts-of-social-media-cruelty.html
  • https://www.socialmediatoday.com/social-networks/15-random-things-not-do-social-media
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan