Penyakit
Gingivitis (Radang Gusi)

Gusi yang sehat terlihat berwarna merah muda cerah dan tak muncul masalah saat gigi disikat. Gusi yang bermasalah seperti sakit atau ada perdarahan dapat membuat anak jadi takut untuk menyikat gigi. Padahal, jika anak berhenti menyikat gigi, justru akan menumpuk kuman dan memperparah kondisi gusi tersebut.

Proses terjadinya radang gusi

Radang gusi atau gingivitis dialami anak dari berbagai tahapan usia. Gingivitis terjadi akibat adanya bakteri dalam mulut yang membentuk plak atau lapisan lengket di gigi dan sekitar garis gusi.

Seiring berjalannya waktu, plak akan mengeras membentuk karang gigi yang pada akhirnya mengiritasi gusi. Bila kebersihan gigi kurang terjaga, plak akan menebal dan bakteri yang terkumpul di sana membuat peradangan gusi kian parah. Tanda-tanda munculnya gingivitis adalah:

  • nyeri dan bengkak pada gusi
  • perdarahan saat tersentuh oleh sikat/benang gigi
  • jaringan gusi meradang membentuk celah antara gigi dan gusi
  • ngilu saat tersentuh makanan dingin maupun panas
  • bau mulut.

Selain penumpukan bakteri di dalam mulut, gingivitis juga dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, kebiasaan menggertakkan gigi, dan kurangnya asupan vitamin C.

Perawatan gingivitis

Dalam hal menangani gingivitis pada anak, perlu penanganan medis dari dokter gigi. Carilah dokter gigi yang biasa menangani pasien anak agar anak untuk mengurangi rasa takut anak. Penanganan gingivitis oleh dokter anak biasanya dengan melakukan scaling dan root planing.

Scaling dilakukan untuk menghilangkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi, serta di bawah garis gusi. Root planing adalah prosedur yang lebih agresif dan melibatkan alat-alat kedokteran gigi yang lebih canggih seperti laser, atau perangkat ultrasonik. Prosedur ini juga dapat menghaluskan permukaan akar gigi.

Cara mencageh gingivitis

Pencegahan untuk mengurangi risiko munculnya gingivitis pada anak dapat dilakukan sejak ia berusia 18 bulan hingga 6 tahun. Caranya dengan menyikat gigi rutin dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride rendah, dan melakukan kunjungan ke dokter gigi secara berkala.

Referensi:

Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan