Penyakit
Campak (Rubeola)

Penyakit yang identik dengan bercak-bercak merah menyebar di seluruh tubuh ini memang salah satu penyakit yang cukup ‘populer’ di Indonesia. Campak atau rubeola adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Penyebarannya melalui cairan tubuh dan dapat terbawa oleh droplets saat pasien batuk atau bersin.

Masa inkubasi dan gejala

Sejak seseorang terinfeksi virus penyebab campak, dibutuhkan waktu antara 7-14 hari hingga gejala pertamanya muncul. Gejala yang muncul pada pasien campak antara lain:

  • hidung berair (meler)
  • sakit tenggorokan
  • batuk kering
  • mata merah (konjungtivitis)
  • demam yang cukup tinggi (bisa mencapai 40oC).

Setelah beberapa hari, gejala akan bertambah:

  • Diare yang cukup parah.
  • Muncul bintik-bintik kecil berwarna putih di tengahnya (bintik Koplik), di bagian dalam pipi.
  • Ruam lebar, merah, yang berawal dari wajah dan menyebar ke badan, tangan, hingga kaki. Setelah sekitar seminggu, ruam ini akan menghilang dengan sendirinya.

Mengobati campak

Penyakit yang disebabkan oleh virus tidak membutuhkan antibiotik. Segera bawa anak ke dokter dan biasanya akan diberikan obat-obatan untuk meringankan gejala saja, misalnya asetaminofen atau ibuprofen untuk demam dan mengurangi sakit. Selebihnya, anak diminta banyak istirahat, tidak kontak dengan anggota keluarga lain yang belum pernah terkena campak, serta makan dan minum yang cukup.

Dalam beberapa kasus khusus, dokter akan memberikan anak vitamin A dosis tinggi untuk menghindari gangguan pada mata, serta vaksinasi dalam 72 jam pertama sejak gejala muncul.

Vaksinasi menjadi sangat penting

Akibat seringnya penyakti ini di masyarakat, sering kali orangtua mengabaikan bahwa penyakit ini membahayakan anak. Setiap tahunnya, penyakit campak menjadi penyebab kematian 100 ribu orang di seluruh dunia, kebanyakan anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Anak-anak yang belum divaksin dapat mengalami komplikasi yang cukup berat, diantaranya:

  • infeksi telinga
  • pneumonia (infeksi paru)
  • batuk rejan
  • ensefalitis (peradangan sel otak)
  • kebutaan.

Ibu hamil yang terkena campak perlu penanganan khusus, karena berdampak pada risiko kelahiran prematur, bayi mengalami berat badan lahir rendah, bahkan kematian janin.

Itu sebabnya mengapa vaksinasi menjadi begitu penting. Walaupun anak yang sudah mendapatkan vaksin campak masih bisa terinfeksi, namun gejalanya jauh lebih ringan dibandingkan anak yang belum pernah divaksin.

Vaksin campak biasanya diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi bersama mumps (gondongan), dan rubella (campak Jerman) atau MMR. Vaksin MMR diberikan dalam dua dosis:

  • Dosis pertama: usia anak 12-15 bulan
  • Dosisi kedua: usia anak 4-6 tahun

Lebih baik lagi apabila dosis kedua diberikan sebulan setelah dosis pertama. Saat terjadi wabah, anak perlu mendapatkan vaksin booster. Konsultasikan dengan dokter anak Anda mengenai pemberian vaksinasi ini.

Referensi:

Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan