Penyakit
Sinusitis

Sinusitis pada anak tidak selalu muncul di usia remaja. Kondisi tulang di hidung (sinus ethmoid) yang bengkok bisa saja sudah terjadi saat lahir. Tidak seperti pada orang dewasa, sinusitis pada anak sulit untuk didiagnosis karena gejalanya dapat disebabkan oleh masalah lain, seperti penyakit akibat virus dan atau alergi.

Kenali gejalanya
Anak-anak yang lebih kecil umumnya lebih rentan terhadap infeksi hidung, sinus, dan telinga, terutama di tahun pertama kehidupannya. Penyebab utama biasanya infeksi virus (pilek), dan mungkin diperburuk oleh alergi. Namun, jika anak tetap sakit lebih dari seminggu, infeksi sinus mungkin jadi penyebabnya.

Sinusitis pada anak-anak berbeda dengan sinusitis pada orang dewasa. Berikut gejalanya:

  • Flu lebih dari 10-14 hari.
  • Kadang disertai demam.
  • Disertai lendir berwarna kuning sampai kehijauan.
  • Mata berair, sakit tenggorokan, batuk, sesak, mual.
  • Pusing (anak >6 tahun).

Bagaimana penanganannya?
Sinusitis Akut. Kebanyakan anak merespons baik terhadap pemberian antibiotik. Dekongestan semprotan hidung atau semprotan hidung saline mungkin juga diresepkan untuk melegakan hidung tersumbat. Obat tetes hidung atau semprot dapat membantu meningkatkan fungsi selaput lendir. Hati-hati dengan penggunaan obat dekongestan dan antihistamin, terutama pada anak di bawah 2 tahun.

Sinusitis kronis. Jika anak mengalami satu atau lebih gejala sinusitis selama setidaknya 12 minggu, ia mungkin menderita sinusitis kronis. Sinusitis kronis atau episode berulang, biasanya terjadi 4-6 kali per tahun. Bila ini terjadi, saatnya Anda berkonsultasi dengan spesialis THT (telinga hidung tenggorokan), sehingga dapat diputuskan apakah Si Kecil perlu mendapat perawatan medis atau bedah sinus.

Dokter akan melakukan pemeriksaan X-ray (CT scan) untuk menentukan bagaimana kondisi sinus anak, dimana terjadi penyumbatan dan mengonfirmasi diagnosis sinusitis. Dokter mungkin juga melihat faktor-faktor yang menyebabkan anak mengalami sinusitis, termasuk perubahan struktur, alergi, dan masalah sistem kekebalan tubuh.

Kapan perlu operasi?
Operasi sinusitis hanya dilakukan pada sebagian kecil kasus sinusitis pada anak. Dokter akan menentukan apakah ia perlu dioperasi atau tidak, setelah melakukan endoskopi. Dengan endoskopi dokter akan ‘membuka’ jalur alami aliran sinus anak dan memperlebar bagian yang sempit. Selain itu, dapat juga dilakukan kultur bakteri yang terdapat pada sinus, agar dapat diberikan antibiotik yang tepat sasaran.

Membuka sinus memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga mengurangi tingkat keparahan infeksi sinus. Dokter mungkin menyarankan mengangkat jaringan adenoid di belakang hidung sebagai bagian dari pengobatan sinusitis. Meskipun jaringan adenoid tidak langsung memblokir sinus, infeksi jaringan adenoid, yang disebut adenoiditis (obstruksi belakang hidung), dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan sinusitis, yaitu, hidung meler, hidung tersumbat, meler, sesak nafas, batuk, dan sakit kepala.

Anda dapat mengurangi risiko infeksi sinus pada anak dengan mengurangi paparan alergi dan polutan pemicu alergi, misalnya asap rokok, tidak menitipkan anak di tempat penitipan anak, dan mengatasi masalah asam lambung di perut.

Konsultan:
dr. Ronny Soewento, Sp.THT

 

Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan