Penyakit
Thypus (Demam Thypoid)

Setelah satu minggu, demam pada tifoid akan menetap tinggi hingga mencapai 390C atau lebih, anak juga akan kelihatan sakit berat. Sebaliknya, pada infeksi virus, demam akan menurun dengan sendirinya setelah satu minggu.

Tes untuk tifoid
Pada minggu pertama, diagnosis demam tifoid memang tidak begitu mudah. Pemeriksaan fisik mungkin menemukan suhu yang tinggi, lidah yang berlapis putih dengan tepi kemerahan, atau denyut nadi yang relatif lambat dibandingkan suhu yang meningkat (umumnya makin tinggi suhu maka  nadi makin cepat, ini bisa tak terjadi pada tifoid).  

Tes laboratorium dasar seperti pemeriksaan jumlah leukosit pun tidaklah begitu khas. Pada anak-anak bisa ditemukan leukosit meningkat atau sebaliknya menurun. Trombosit juga bisa ditemukan sedikit menurun, yang berhubungan dengan parahnya penyakit.

Karena tak mudahnya didiagnosis secara dini, diperlukan tes laboratorium tambahan untuk memastikan tifoid. Ada tiga jenis tes yaitu menemukan kumannya secara langsung atau tidak langsung melalui uji serologi dan DNA.

Menemukan kuman bisa mengambil contoh lewat darah, sumsum tulang, urin, atau feses. Sedangkan tes serologi menggunakan prinsip antigen dan antibodi. Kuman adalah antigen (zat asing) sedangkan antibodi merupakan pertahanan tubuh terhadap kuman. Lewat tes serologi, antibodi terhadap kuman tifoid dapat dideteksi baik fase akut (lewat antibodi IgM) ataupun fase selanjutnya (antibodi IgG). Sedangkan tes DNA membuktikan adanya kuman dengan mengambil bagian tubuh kuman yang khas yang ditemukan dalam darah kita.

Hati-hati dalam pemberian obat
Mencegah konsumsi antibiotika sembarangan begitu demam, atau mengonsumsi antibiotika dengan benar jika memang sudah didiagnosis tifoid, dapat mengurangi risiko resistensi yang saat ini mulai banyak terjadi. Kuman menjadi kebal dengan antibiotika yang biasa diberikan dan ini membuat tifoid sulit dibasmi.

Pengobatan yang tidak tuntas juga dapat membuat orang dewasa atau orang yang pernah mengidap tifoid menjadi ‘si pembawa kuman’ yang tidak tampak sakit, namun membawa kuman dalam tubuhnya (carrier) dan menularkan pada orang lain.  

Cegah penularan tifoid
Memutus rantai penularan adalah kunci membasmi demam tifoid. Mulailah dari diri sendiri dengan berbagai cara tangkal tifoid lewat tip kebersihan yang cukup sederhana:

  1. Biasakan perilaku bersih setiap hari. Ajari anak untuk selalu cuci tangan sebelum makan dan sesudah bepergian.
  2. Cuci tangan sesudah buang air besar karena bisa jadi kita merupakan pembawa (carrier) kuman tipes dan dapat menularkan pada orang lain.
  3. Pastikan mencuci sayuran dan buah secara bersih dan memasak makanan dengan suhu cukup tinggi untuk mematikan kuman.
  4. Memilih sumber makanan yang sehat, jauhkan anak dari jajanan yang tak terjamin kebersihannya
  5. Berikan vaksinasi

Kebal tifoid dengan vaksin
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan vaksin tifoid pada anak usia di atas dua tahun. Ada dua jenis vaksin yaitu vaksin kapsul (diminum) dan vaksin polisakarida suntik (disuntikkan ke otot).

Vaksin kapsul bekerja meningkatkan daya tahan usus terhadap kuman tifoid, diberikan pada usia anak enam tahun atau lebih. Berbagai penelitian membuktikan efektivitasnya sama tinggi dengan suntik, namun menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, di Indonesia ternyata efektivitasnya lebih rendah, diduga karena Indonesia merupakan negara endemis. Efektivitasnya berkisar 5-7 tahun dan perlindungannya menurun seiring waktu.

Sedangkan vaksin polisakarida suntik bisa diberikan sejak anak berusia dua tahun atau lebih. Berbagai penelitian menunjukkan efektivitasnya setelah 3 tahun berkurang menjadi 55% sehingga dianjurkan untuk diulang setelahnya.

Konsultan:
Dr. Ika Fitriana, Sp.PD

Referensi:

  • WHO. Initiative for vaccine research. 2009
  • OJ Sonja, P Jim, Bibb W, et al. Evaluation of Rapid Diagnostic Tests for Typhoid Fever. J Clin Microbiol. 2004 May; 42(5): 1885–1889.
  • Bhutta, ZA. Clinical review: current concepts in the diagnosis and treatment of thyphoid fever. BMJ. 2006; 333:78-82
Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan