Penyakit
Otitis Media

Infeksi telinga tengah paling sering diderita oleh bayi dan anak usia 4 bulan hingga 5 tahun, dan kebanyakan pernah sakit telinga setidaknya satu kali ketika berusia 3 tahun. Risiko infeksi menurun pada anak yang lebih besar karena tuba estachius (saluran penghubung telinga dan hidung) semakin lebar. Selain itu, daya tahan tubuh mereka juga menguat.

Akibat cairan yang mengandung kuman

Organ pendengaran kita terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga bagian dalam. Telinga luar adalah bagian yang kita lihat, berujung pada selaput gendang telinga.

Di balik gendang telinga terdapat telinga tengah yang berupa ruangan berukuran kecil yang normalnya berisi udara. Sedangkan telinga dalam mengubah getaran suara menjadi sinyal yang diterima otak. Inilah proses yang membuat kita bisa mendengar.

Telinga tengah mendapatkan udara dari tuba eustachius. Saluran ini akan menjaga tekanan udara sekitar dan menutup saat kita menelan atau menguap. Ketika anak pilek, telinga tengah terisi oleh cairan yang mengandung kuman, inilah yang mendorong terjadinya otisis media atau infeksi telinga tengah. Untungnya, cairan akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Faktor risiko

Berikut beberapa faktor risiko otitis media yang perlu diketahui:

  • Tempat penitipan anak atau mal. Di mana penularan penyakit batuk dan pilek banyak terjadi
  • Perokok pasif
  • Menggunakan empeng (pacifier)
  • Alergi
  • Minum susu dari botol
  • Musim batuk dan pilek.
  • Beberapa vaksinasi justru dapat menurunkan risiko infeksi telinga tengah, seperti vaksin pneumokokus dan influenza.

Gejala dan pengobatannya

Infeksi telinga tengah biasanya muncul beberapa hari setelah anak terkena batuk pilek. Ia akan mengalami demam, rewel, sulit tidur, tidak nafsu makan, rasa sakit di belakang telinga, terganggu keseimbangannya dan mengalami penurunan pendengaran.

American Academy of Pediatrics menyarankan observasi selama 2-3 hari pada anak di atas usia 6 bulan tanpa pemberian antibiotika terlebih dahulu. Cukup dengan memberikan obat anti nyeri dan anti demam. Penelitian menunjukkan bahwa 80% infeksi telinga bisa sembuh tanpa perlu diberi antibiotika.

Konsultan:  dr. Ika Fitriana, Sp.PD

Referensi:

Lieberthal, AS. Carrol, AE. Chonmaitree T. The diagnosis and management of acute otitis media. Pediatrics 2013; 131:3 e964-99.

 

Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan