Penyakit
Bronkitis pada Anak

Bronkitis adalah penyakit yang disebabkan terjadinya infeksi pada saluran menuju paru-paru yang disebut dengan bronchi sehingga menghasilkan lendir. Pada umumnya batuk akan hilang sendiri setelah tiga minggu, namun ada juga anak yang mengalaminya lebih lama. Apakah penyakit ini berbahaya dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab bronkitis dan komplikasinya

Ada beberapa penyebab bronkitis yang dapat dialami anak, yaitu akibat virus, bakteri, dan penyebab lain seperti asap rokok atau debu.

Menurut The American Lung Association atau ALA, bronkitis pada anak biasanya terjadi dalam jangka waktu pendek (akut) dan disebabkan oleh virus (sekitar 95%). Umumnya terjadi atau dipicu oleh ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) yang dialami anak, seperti flu atau radang tenggorokan. Bronkitis akut akibat virus akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar tiga minggu.

Walaupun jarang terjadi pada anak, bronkitis dalam jangka waktu panjang (kronis), terjadi lebih dari empat minggu, menurut The American Thoracic Society atau ATS. Atau terjadi berulang setelah dilakukan pengobatan.

Jika terjadi bronkitis kronis pada anak, perlu segera ditindaklanjuti dengan mencari penyebab utamanya. Satu dari 20 kasus bronkitis pada anak dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain seperti Pneumonia. Ini pertanda infeksi sudah menyebar hingga ke jaringan paru.

Anak dengan risiko tinggi terkena bronkitis

Waspadalah apabila anak Anda masuk dalam kategori risiko tinggi mengalami bronkitis, seperti memiliki gangguan penyakit:

  • sinusitis kronis
  • alergi
  • asma
  • pembesaran tonsil dan adenoid
  • sering terpapar asap rokok (secondhand atau thirdhand smoker).

Gejala bronkitis

Apa saja gejala bronkitis yang perlu diperhatikan oleh orangtua? Gejala umumnya antara lain adalah:

  • batuk kering atau berdahak
  • muntah
  • pilek, biasanya sebelum mulai muncul batuk
  • sakit di dada atau gangguan pernapasan
  • demam ringan
  • menggigil
  • sakit otot terutama di bagian punggung
  • napas berbunyi
  • sakit tenggorokan.

Gejala lainnya mungkin menghilang setelah satu atau dua minggu, tapi batuk biasanya berlanjut hingga tiga hingga empat minggu.

Diagnosis dan pengobatan

Saat bertemu dengan dokter, sebaiknya jelaskan penyakit apa saja yang pernah dialami oleh anak untuk membantu dokter menegakkan diagnosis. Selain itu, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada kompilkasi dari penyakit lain. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain:

  • Rontgen dada untuk memastikan tidak terjadi pneumonia atau gangguan paru lainnya.
  • Pemeriksaan menggunakan oksimeter untuk menghitung jumlah oksigen dalam darah.
  • Pemeriksaan laboratorium untuk sampel lendir/dahak. Jika hanya berdasarkan warnanya saja, tidak bisa dipastikan apakah penyebabnya virus atau bakteri.

Saat ditemukan bahwa anak mengalami bronkitis akibat virus, maka dokter hanya akan memberikan obat untuk menghilangkan gejala, seperti untuk penurun demam atau untuk mengurangi rasa sakit. Sedangkan jika bronkitis disebabkan oleh bakteri, maka anak akan diberikan obat antibiotik untuk melawan bakteri di area bronchi.

Bronkitis adalah penyakit yang menular, sehingga Anda perlu mengajarkan anak beberapa hal untuk memastikan penyakit ini tidak menular pada orang lain. Beberapa cara yang bisa diajarkan:

  • Menutup mulut dengan tisu atau bagian dalam siku saat batuk atau bersin.
  • Rajin mencuci tangan sebelum atau setelah melakukan sesuatu.

Selain itu, jauhkan anak dari paparan asap rokok dan ketika anak sedang sehat, berikan ia vaksin flu untuk menghindari terjadinya serangan flu yang berulang.    

Referensi:

Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan