Waspada Flu Singapura
Desi Hariana | 22 April 2024
Dilansir dari Kompas.com pada tanggal 17 April 2024, ditemukan 61 kasus Flu Singapura terbaru di Surabaya. HFMD atau Hand, Foot, and Mouth Disease atau sering juga dikenal sebagai Flu Singapura. Berbeda dengan penyakit mulut dan kuku yang menulari hewan ternak, Flu Singapura ini hanya menulari manusia dan disebabkan Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
Penyakit Flu Singapura sering ditemukan pada bayi dan juga anak-anak usia di bawah 5 tahun, atau 5-10 tahun. Meskipun lebih sering ditemukan pada anak-anak, namun Flu Singapura juga bisa menyerang orang dewasa. Virus penyebab Flu Singapura hidup di hidung, tenggorokan, air liur, kotoran, serta cairan tubuh seperti lepuhan kulit.
Gejala Flu Singapura
HFMD atau Flu Singapura ditandai dengan gejala sebagai berikut:
- demam
- nyeri tenggorokan (sulit menelan)
- tidak enak badan (anak menjadi rewel)
- batuk
- nafsu makan menurun
- timbul bintik-bintik merah di rongga mulut yang kemudian pecah menjadi sariawan
- muncul juga ruam di kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki
- selain itu, ruam juga dapat ditemukan di tungkai, lengan, bokong, dan kulit sekitar kemaluan.
Mengatasi Flu Singapura
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah Flu Singapura. Karena penyebab penyakit ini adalah virus, jadi memang obat-obat yang biasanya diberikan oleh dokter adalah obat untuk mengatasi gejala saja. Contohnya: parasetamol untuk mengatasi demam, obat kumur antiseptik untuk mengatasi sariawan di mulut, dan memperbanyak minum untuk menghindari dehidrasi.
Flu Singapura adalah self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Pada umumnya gejala akan mereda setelah tujuh hingga 10 hari sejak pertama gejala muncul.
Namun apabila anak menunjukkan gejala:
- tidak mau makan dan minum
- demam lebih dari tiga hari
- gejala tidak membaik setelah 10 hari
- sistem imunitas tubuh anak melemah
- gejala terlihat parah
- anak yang tertular berusia sangat muda, di bawah 6 bulan, segeralah bawa anak ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Cegah penularan Flu Singapura
Cara mencegah Flu Singapura sebenarnya tidak berbeda dengan cara pencegahan penyakit yang diakibatkan virus lainnya seperti Influenza atau COVID. Hal-hal yang dapat menjadi media penularan Flu Singapura, antara lain:
- Kontak dengan droplets atau cairan tubuh yang berisi virus dari mereka yang sedang sakit
- Menyentuh orang yang terinfeksi misalnya karena bersalaman, berpelukan, mencium pipi, atau berbagi alat makan
- Menyentuh kotoran atau urin dari mereka yang terinfeksi, misalnya saat mengganti popok anak, atau membersihkan bekas BAK dan BAB anak.
- Menyentuh benda atau permukaan yang mengandung virus seperti permukaan meja, pegangan pintu, mainan anak, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Oleh karena itu, cara agar tidak terjadi penularan Flu Singapura adalah dengan cara sebagai berikut:
- Memastikan penggunaan masker di rumah jika ada anggota keluarga yang terkena Flu Singapura.
- Rajin mencuci tangan, baik sebelum makan maupun setelah mengurus pasien di rumah.
- Memisahkan alat makan bagi anggota keluarga yang sudah tertular penyakit maupun yang sehat.
- Usahakan agar pasien yang sedang sakit menjalani karantina di kamarnya agar anggota keluarga lain tidak tertular penyakit ini.
- Rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus.
Komplikasi penyakit ini umumnya sangat jarang terjadi. Namun dapat saja pasien mengalami dehidrasi yang cukup parah karena merasa tidak nyaman untuk makan atau minum, lepasnya kuku tangan dan kaki (meskipun hal ini bersifat sementara), viral meningitis, ensefalitis atau kelumpuhan, ibu hamil yang merasa terekspos pada virus penyebab Flu Singapura juga perlu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Referensi: