KESEHATAN ANAK

Rumah Sehat dan Aman bagi Anak

Meskipun ada hambatan keterbatasan lahan, namun menciptakan rumah sehat dan aman untuk anak tentunya sangat diperlukan untuk mendukung aktivitas dan kesehatan anak.

Dyah Soekasto | 7 Oktober 2020

Rumah orangtua maupun nenek kakek kita dahulu dengan kamar berjendela besar menghadap ke halaman yang rindang, serta langit-langit rumah yang relatif tinggi memang sangat ideal bagi anak. Anggota keluarga, terutama anak-anak, leluasa bermain serta beraktivitas di halaman yang luas.

Idealnya, anak-anak bukan hanya membutuhkan rumah yang sehat, namun juga aman. Anak jadi malas beraktivitas jika lingkungan di sekeliling rumah tak mendukung keleluasaan bergerak untuknya. Aktivitas fisik tak hanya membuat anak sehat, tapi juga meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan rasa percaya diri, dan prestasi terutama pada remaja.

Saat berbicara tentang rumah sehat dan aman bagi anak di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, terkadang ada beberapa hal yang terlewatkan. Berikut catatan pentingnya.

Memastikan rumah sehat dan aman untuk anak

Pastikan ruangan bebas dari debu. Debu merupakan sarang tungau yang dapat memicu alergi pada anak. Ganti tirai jendela dan sprei secara rutin, lap debu dengan kain basah, hindari penggunaan kemoceng karena hanya memindahkan debu. Jika ada anggota keluarga yang alergi, hindari penggunaan karpet.

Cukup ventilasi. Rumah sehat memiliki sirkulasi udara yang baik. Pastikan setiap ruangan memiliki ventilasi yang dilengkapi dengan kawat nyamuk yang dibersihkan secara rutin agar debu tak menumpuk dan menjadi sumber penyakit.

Furnitur aman bagi anak. Perhatikan keamanan piranti rumah, karena kecelakaan pada anak sering terjadi di rumah. Furnitur seperti meja, kursi dan perabotan lain pastikan menggunakan pelindung untuk sudut tajam, tidak ada kaca, dan kokoh (tidak mudah patah atau terguling). Ingat, anak-anak (terutama balita) sedang banyak bergerak. Pastikan juga lantai kamar mandi tidak licin. Gunakan juga pengunci pintu lemari untuk bahan-bahan yang berbahaya bagi anak.

Kondisi lantai yang tidak licin. Gunakan bahan yang tidak akan membuat anak terpeleset. Usahakan lantai tidak licin, jika memungkinkan gunakan lantai kayu (parket) karena relatif lebih aman.

Waspada penyimpanan zat berbahaya di rumah. Pastikan zat kimia jauh dari jangkauan anak. Jangan pernah mengganti wadah/kemasan zat kimia, karena ini bisa mengecohkan.

Gunakan pengaman listrik. Jauhkan stop kontak dari jangkauan anak.

Ajak anak beraktivitas

Ruang yang luas diperlukan bagi anak untuk beraktivitas, seperti bersepeda di sekitar rumah, bermain basket di halaman atau taman dekat rumah, atau membantu ayah atau ibu di rumah. Jika Anda berencana membeli rumah, pertimbangkan adanya area terbuka dan area bermain anak yang dekat dengan rumah. Jika memungkinkan juga rute aman untuk bersepeda atau berjalan kaki ke sekolah.

Referensi:

https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/safety/tips/make-your-home-healthier-9-ways-to-make-your-house-healthy-and-safe/

https://www.chla.org/blog/safety-tips/guidelines-keeping-your-child-safe-home

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan