KESEHATAN IBU

Proses Penyembuhan Persalinan Caesar

Ibu yang baru saja mengalami persalinan Caesar butuh waktu untuk memulihkan diri. Itu sebabnya jarak dengan kehamilan selanjutnya perlu diatur agar tidak terlalu dekat.

dr. Damar Prasmusinto, Sp.OG(K) | 10 Mei 2021

Banyak ibu yang merasa khawatir saat mengetahui dirinya hamil kembali padahal belum lama melahirkan secara Caesar (pembedahan di perut). Terutama ketika memikirkan bekas luka Caesar yang ditakutkan ‘terbuka kembali’ ketika kehamilan semakin besar atau ketika melahirkan. Berikut penjelasannya.

Proses penyembuhan luka
Suatu kehamilan, termasuk kehamilan kedua dan seterusnya, memang perlu dipersiapkan terlebih dulu. Bukan hanya dari sisi nutrisi, kesehatan, penyakit bawaan yang diderita ibu, tapi juga dari sisi materi dan persiapan mental orangtua. Apalagi jika kehamilan sebelumnya baru saja berlalu. 

Seperti juga pada proses penyembuhan luka lainnya, luka bekas operasi Caesar akan berlangsung secara bertahap. Mulai dari fase peradangan (yang berlangsung 2-5 hari), fase proliferasi jaringan (2 hari-3 minggu), dan terakhir fase remodeling (3 minggu-2 tahun). 

Namun sayangnya, jaringan parut yang terbentuk pada akhir masa penyembuhan hanya berkekuatan 80% dari kekuatan jaringan awal, dan tidak akan kembali 100%. Dapat dibayangkan apabila fase penyembuhan tersebut belum berakhir, kekuatan jaringannya pun akan lebih rendah dari seharusnya. 

Jika dalam masa penyembuhan tersebut, rahim mengalami perubahan dan peregangan lagi, para ahli khawatir jaringan baru tersebut akan sobek. Itu sebabnya para ahli menyarankan bahwa jarak paling aman dari persalinan Caesar dengan kehamilan berikutnya adalah melewati 18 bulan.

Bisakah melakukan persalinan normal setelah Caesar?
Pada ibu-ibu dengan riwayat Caesar dan jarak kehamilan yang cukup, serta tidak ada komplikasi selama kehamilan, maka dapat dicoba melakukan persalinan normal. Tentu saja dengan syarat-syarat tertentu yang harus didiskusikan lebih lanjut dengan dokter kandungan ibu. Mintalah penjelasan mengenai untung ruginya melakukan persalinan Caesar sejelas-jelasnya. 

Lalu, bagaimana dengan kondisi ibu yang sudah telanjur hamil padahal jaraknya belum sampai 18 bulan? Memang benar bahwa akan ada risiko terjadi robekan. Dengan mempertimbangkan proses penyembuhan persalinan Caesar, pilihan terbaik ibu yang hamil dalam jarak dekat dengan operasi Caesar terakhir adalah melahirkan dengan operasi Caesar kembali. Dan jika sudah menjalani dua kali operasi Caesar, persalinan berikutnya harus operasi Caesar juga. 

Walaupun belum dibuktikan melalui penelitian ilmiah, banyak dokter yang berpendapat sebaiknya seorang ibu hanya boleh melahirkan dengan cara Caesar sebanyak tiga kali saja. Hal ini berhubungan dengan proses penyembuhan persalinan Caesar dan kekuatan jaringan di rahim ibu.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai
Walaupun terjadinya robekan di rahim bekas operasi Caesar relatif jarang terjadi, namun risiko ini dapat meningkat saat mendekati persalinan. Tanda-tanda terjadi robekan antara lain nyeri hebat di atas tulang kemaluan, gerakan bayi berkurang, atau urine berwarna kemerahan. Segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Selain itu, bila sudah muncul tanda-tanda persalinan, ibu harus segera diantar ke rumah sakit untuk menjalani observasi prapersalinan yang lengkap. Rumah sakit yang dipilih haruslah memiliki fasilitas dan tenaga medis yang memenuhi syarat untuk dapat melakukan operasi Caesar segera, bila dibutuhkan. Jangan lupa juga untuk menyimpan nomor kontak dokter kandungan Anda untuk bertanya atau memberi kabar sekiranya ibu dalam kondisi darurat. 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan